BAB II PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sumber Daya Manusia
2.1.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif
yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam definisi yang lain, Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya
ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya Anne 2007.
Setiap orang mempunyai potensi dalam dirinya dalam segala hal, keahlian dan kemampuan sesorang sangatlah berpengaruh bagi tingkat atau taraf hidup yang lebih
baik. Kemampuan seseorang dalam menjalankan kehidupan sehari-hari menjadi sesuatu yang penting dalam tingkatan berkomunikasi dalam masyarakat. Keterampilan
berkomunikasi dan berperilaku, kecerdasan dalam berpikir, pengetahuan yang cukup dan terdedah dari informasi, pikiran yang selalu positif, kesehatan rohani dan jasmani
yang memadai, merupakan beberapa contoh dalam artian sumber daya manusia disini.
2.1.1.2 Komponen Afektif
Aspek afektif adalah domain yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu, apresiasi
penghargaan dan penyesuaian perasaan sosial. Komponen afektif terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadap objek, terutama penilaian Sears 1985. Jika hal
ini dikaitkan dengan kebutuhan, Nurudin 2007 mengemukakan bahwa kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman
yang estetis, menyenangkan, dan emosional. Rakhmat 2003 mengemukakan Teori identifikasi yang dikaitkan dengan
komunikasi massa, teori ini melihat manusia sebagai pemain peranan yang berusaha memuaskan egonya dengan menambahkan peranan yang memuaskan pada konsep
dirinya.
Joseph 1960 dalam Rakhmat 2003 melaporkan hasil penelitian yang komprehensif tentang efek media massa. Dalam hubungannya dengan pembentukan dan
perubahan sikap, pengaruh media massa dapat disimpulkan pada lima prinsip umum: 1.
Pengaruh komunikasi massa diantarai oleh faktor-faktor seperti predisposisi personal, proses selektif, keanggotaan kelompok atau hal-hal yang dalam buku
ini disebut faktor personal. 2.
Karena faktor-faktor ini, komunikasi massa biasanya berfungsi memperkokoh sikap dan pendapat yang ada, walaupun kadang-kadang berfungsi sebagai media
pengubah agent of change. 3.
Bila komunikasi massa menimbulkan perubahan sikap, perubahan kecil pada intensitas sikap lebih umum terjadi daripada “konversi” perubahan seluruh sikap
dari satu sisi masalah ke sisi yang lain. 4.
Komunikasi massa cukup efektif dalam mengubah sikap pada bidang-bidang di mana pendapat orang lemah, misalnya pada iklan komersial.
5. Komunikasi massa cukup efektif dalam menciptakan pendapat tentang masalah-
masalah baru bila tidak ada predisposisi yang harus diperteguh.
2.1.1.3 Jaringan Sosial