Hubungan Radio Komunitas Dengan Sumber Daya Manusia

Tabel 1. Perbedaan Praktek Radio Komunitas, Swasta, dan Publik Perihal Radio Komunitas Radio Swasta Radio Publik 1. Ide atau latar belakang pendirian Sosial ekonomi atau perubahan komunitas masalah, kebutuhan dan potensi Ekonomi atau perolehan keuntungan Politik negara, publik dan pembangunan nasional 2. Tujuan atau prioritas utama pihak penerima manfaat Komunitas Pendiri atau pemilik Publik Luas 3. Sasaran siaran Komunitas lokal Seluas-luasnya Seluas-luasnya 4. Strategi pendanaan Peran serta komunitas, sumbangan pihak lain yang tidak mengikat dan program siaran kerjasama sesuai kepentingan komunitas. Pendiri dan program siaran sesuai keinginan pengusaha atau sponsor Pemerintah dan program siaran sesuai keinginan pengusaha atau sponsor 5. Karakter kelembagaan Inklusif terbuka Ekslusif tertutup Ekslusif tertutup 6. Orientasi operasionalisasi Non profit atau not for profit Profit Campuran 7. Staffing Kader dan relawan Karyawan atau pekerja dan profesional Karyawan atau pekerja dan profesional 8. Peralatan dan pembiayaan Dapat dimulai dengan yang sangat sederhana dan murah Menuntut peralatan yang cukup kompleks, canggih mahal untuk memulai Menuntut peralatan yang cukup kompleks, canggih dan mahal untuk memulai Sumber: Gazali 2003

2.1.3 Hubungan Radio Komunitas Dengan Sumber Daya Manusia

Notoatmodjo 1992 mengemukakan bahwa berbicara masalah sumber daya manusia dapat dilihat dari dua aspek, yaitu menyangkut kuantitas dan kualitas, kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia penduduk sedangkan kualitas menyangkut mutu sumber daya manusia tersebut. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia juga menyangkut dua aspek, yakni aspek fisik kualitas fisik, dan aspek non fisik kualitas non fisik yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir, dan keterampilan-keterampilan lain. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat diarahkan kepada dua aspek tersebut. Upaya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia pada kedua aspek tersebut inilah yang dimaksudkan dengan perubahan sumber daya manusia. Radio komunitas, dirasa mempunyai nilai tambah dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam penyelenggaraannya. Radio komunitas yang memiliki prinsip utama penyelenggaraan “dari, oleh dan untuk” masyarakat, mendorong masyarakat itu sendiri untuk lebih peduli dan berpartisipasi dalam tercapainya proses pendistribusian informasi yang aktual dan mendidik, terutama pada daerah perdesaan yang pada umumnya belum terdedah dari informasi. Dengan adanya pendistribusian informasi ini maka akan terjadi proses peningkatan pengetahuan dan proses belajar yang akan berdampak pada perubahan aspek kognitif dan afektif kearah yang lebih baik. Perubahan sumber daya manusia non fisik juga merupakan perubahan pengetahuan, daya pikir, perasaan dan emosi, dengan kata lain perubahan aspek kognisi dan afeksi. Dalam tulisan ini, perubahan pada kedua aspek tersebut merupakan variabel utama yang akan menjadi tujuan radio komunitas dalam penyelenggaraannya. Dibawah ini contoh radio komunitas dalam mengembangkan aspek afektif:  Melalui radio siaran, Angkringan membuka semacam ruang publik bagi warga komunitas untuk mencurahkan keluh kesah, sumbang saran, kritik bahkan gugatan atas segala hal yang dianggap bermasalah Syatori, 2009. Hal ini ditujukan agar masyarakat lebih berani dan mempunyai sikap hati yang menunjukkan penolakan serta tidak berdiam diri terhadap permasalahan yang ada. Hadi 2005 mengemukakan bahwa salah satu bentuk media massa yang potenial untuk mendukung pemberdayaan masyarakat perdesaan adalah radio. Media siaran ini memiliki kemampuan tinggi untuk mengantarkan dan menyebarkan pesan- pesan pembangunan secara cepat dan serentak kepada khalayak luas, yang berada di tempat yang terpencar, tersebar luas, sampai ke tempat-tempat yang jauh terpencil dan sulit dicapai angkutan umum. Salah satu strategi pendidikan masyarakat perdesaan yang dapat ditempuh adalah melalui media massa seperti siaran radio. Menurut Schram 1964 dalam Depari dan MacAndrews 1995, peranan utama yang dapat dilakukan media massa dalam pembangunan adalah membantu memperkenalkan perubahan sosial. Dalam hal ini media massa dapat dimanfaatkan untuk merangsang proses pengambilan keputusan, memperkenalkan usaha modernisasi, serta menyampaikan program pembangunan kepada masyarakat perdesaan. Dengan kata lain peranan media massa adalah sebagai agen pembaharu Agent of social change. Didasarkan pada keefektifan radio komunitas dalam beberapa kasus, Hadi 2005 menyimpulkan bahwa radio komunitas dapat menjadi media penyiaran alternatif, untuk mengisi “celah” kebutuhan komunikasi, informasi, pendidikan, dan juga hiburan. Hal ini dikarenakan radio komunitas dapat menjadi wadah pemberdayaan masyarakat perdesaan untuk bersama- sama berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota komunitas.

2.1.3.1 Pengertian Remaja

Dokumen yang terkait

Strategi Dakwah Islam Radio Komunitas Santri (studi kasus pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami) Bogor Jawa Barat

3 27 134

Persepsi Petani Terhadap Siaran Pertanian DiRadio Fiska Fm Bogor : (Kasus Petani di Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

0 3 73

Evaluasi Keberhasilan Kelompok Belajar Paket A (Studi Kasus di Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor, Jawa Barat)

0 21 129

Analisis Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Membeli Susu Formula (Studi Kasus di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor)

0 9 5

Sikap, Preferensi, dan Loyalitas Konsumen Terhadap Susu Formula (Studi Kasus di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 7 4

Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah (Kasus masyarakat Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan bogor Barat, Kota Bogor dan Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 12 117

Motivasi dan Perilaku Menonton serta Penilaian Khalayak Terhadap Program Acara Televisi Lokal (Kasus Pemirsa Megaswara TV di RW 01 Kelurahan Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan RW 17 Kelurahan Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara, Kota Bo

0 3 204

Motivasi dan Kepuasan Remaja Terhadap Televisi Lokal (Kasus Pemirsa Megaswara TV di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 3 149

Partisipasi, Keterdedahan, dan Kepuasan Pendengar Radio Komunitas R-One Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor

0 16 80

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu-Ibu Terhadap Pencegahan Kanker Serviks Di Kelurahan Tegal Gundil Kota Bogor.

0 0 27