Harapan Pendengar Terhadap Radio Komunitas BeTe Radio

6.3 Harapan Pendengar Terhadap Radio Komunitas BeTe Radio

Rendahnya pola mendengarkan terhadap radio komunitas BeTe Radio, menunjukkan bahwa masih banyak yang harus diperbaiki dari radio komunitas ini. Banyak masukan dan harapan dari responden terhadap BeTe Radio, mulai dari durasi siaran tiap harinya, waktu yang cocok untuk siaran, program yang belum berjalan dengan baik, saran terhadap penyiar dan pengelola BeTe Radio, kelebihan dan kekurangan BeTe Radio secara umum, serta bobot siaran pendidikan, hiburan, dan informasi. Selain itu dari pihak radio komunitas BeTe Radio juga menjabarkan permasalahan dan kendala yang dihadapinya dalam mengelola dan membangun radio komunitas ini. Oleh karenanya, dalam penelitian ini, peneliti melakukan Focus Group Discussion FGD untuk mempertemukan antara keinginan pendengar dan pengelola radio komunitas BeTe Radio, serta langkah-langkah apa yang harus dilakukan dalam menjadikan radio komunitas berjalan lebih baik lagi, yang tentunya ditujukan agar tingkat pola mendengarkan pendengar radio komunitas BeTe Radio di warga RW 10 ini dapat meningkat. FGD ini dilakukan di Sanggar Baroedak saung yang terletak dekat studio BeTe Radio dengan menghadirkan tujuh orang responden penelitian dua orang remaja awal, tiga orang remaja menengah, dua orang remaja akhir dan tiga orang pengelola BeTe Radio, disini peneliti menempatkan diri sebagai fasilitator. FGD dimulai dengan penjabaran harapan para pendengar dan dilanjutkan dengan penjabaran kendala yang dirasakan pihak BeTe Radio, dan diakhiri dengan beberapa rumusan cara agar dapat meningkatkan pola mendengarkan pendengar terhadap BeTe Radio. Harapan pendengar radio komunitas BeTe Radio, adalah sebagai berikut: 1. Durasi siaran yang tadinya hanya berkisar 4-6 jam per hari, ditambah menjadi 12-16 jam per hari layaknya siaran radio seperti biasa. 2. Diadakannya program siaran yang disesuaikan dengan segmentasi usia. 3. Diperbarui lagi musik atau lagu yang ada di BeTe Radio. 4. Memperbaiki kualitas dan jaringan siaran 5. Menyeimbangkan bobot siaran untuk pendidikan, informasi, dan hiburan. 6. Meningkatkan gaya pembawaan penyiar dalam siaran, agar lebih menarik dan interaktif lagi. 7. Memperbanyak kegiatan baik terkait tentang radio komunitas ataupun umum. Di pihak lain terdapat sejumlah kendala yang dirasakan oleh pengelola radio komunitas BeTe Radio, sebagai berikut: 1. Kurangnya SDM penyiar di BeTe Radio, ditambah lagi penyiar merupakan sukarelawan yang tidak dibayar. Sehingga waktu siaran belum dapat tersusun rapih dan terjadwal dengan baik. Penyiar-penyiar yang dua tahun lalu sering aktif dalam membawakan siaran, sekarang sudah mulai bekerja dan mempunyai kesibukan sendiri-sendiri, yang akhirnya berdampak pada terbengkalainya program-program siaran yang pernah dibentuk oleh BeTe Radio. 2. Alat pemancar yang seadanya sederhana sudah beberapa kali tersambar oleh petir, sehingga perlu vacum untuk beberapa waktu. Kejadian ini mengakibatkan pengelola BeTe Radio tidak melakukan siaran saat sedang hujan, hal tersebut juga dipertimbangkan karena mahalnya biaya service alat pemancar dan alat siaran lainnya yang turut terkena arus listrik bertegangan tinggi dari sambaran petir. Pelaksanaan FGD yang bertujuan untuk mencari langkah-langkah efektif dalam membantu kelangsungan radio komunitas BeTe Radio dalam meningkatkan pola mendengarkan pendengar, menghasilkan beberapa rumusan, yaitu: 1. Melakukan pendekatan terhadap tiap karangtaruna di Kelurahan Tegal Gundil untuk membentuk program atau kegiatan mengenai siaran radio, dimana nantinya karangtaruna di tiap RW akan mengirimkan anggotanya secara sukarela untuk menjadi penyiar di BeTe Radio. Hal ini selain dapat meningkatkan jumlah SDM penyiar, juga dapat meningkatkan perhatian yang lebih ditiap RW dikarenakan adanya perwakilan ditiap RW yang menjadi penyiar. 2. Mengadakan program yang dinamakan “Amal Kita Untuk Kita”, dimana pada program ini warga RW 10 akan diminta sumbangan seikhlasnya pada tiap awal bulan untuk keperluan pengembangan kepemudaan di RW 10, nantinya uang ini akan diolah oleh Komunitas Peduli Kampung Halaman KALAM yang juga menaungi radio komunitas BeTe Radio. Program ini akan dijalankan di RW 10 terlebih dahulu dalam waktu dekat ini, dan untuk jangka panjangnya akan ditujukan kepada seluruh warga Tegal Gundil.

BAB VII PENUTUP

Dokumen yang terkait

Strategi Dakwah Islam Radio Komunitas Santri (studi kasus pondok pesantren Ummul Quro Al-Islami) Bogor Jawa Barat

3 27 134

Persepsi Petani Terhadap Siaran Pertanian DiRadio Fiska Fm Bogor : (Kasus Petani di Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

0 3 73

Evaluasi Keberhasilan Kelompok Belajar Paket A (Studi Kasus di Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor, Jawa Barat)

0 21 129

Analisis Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Membeli Susu Formula (Studi Kasus di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor)

0 9 5

Sikap, Preferensi, dan Loyalitas Konsumen Terhadap Susu Formula (Studi Kasus di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 7 4

Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah (Kasus masyarakat Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan bogor Barat, Kota Bogor dan Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 12 117

Motivasi dan Perilaku Menonton serta Penilaian Khalayak Terhadap Program Acara Televisi Lokal (Kasus Pemirsa Megaswara TV di RW 01 Kelurahan Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan RW 17 Kelurahan Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara, Kota Bo

0 3 204

Motivasi dan Kepuasan Remaja Terhadap Televisi Lokal (Kasus Pemirsa Megaswara TV di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 3 149

Partisipasi, Keterdedahan, dan Kepuasan Pendengar Radio Komunitas R-One Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor

0 16 80

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu-Ibu Terhadap Pencegahan Kanker Serviks Di Kelurahan Tegal Gundil Kota Bogor.

0 0 27