Berdasarkan tingkat pendidikannya, sebagian besar penduduk Desa Pasawahan tidak menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar, diikuti oleh
penduduk yang lulus SLTP, lulus SLTA, lulus SD, lulus akademi, dan lulus perguruan tinggi. Tingginya persentase penduduk yang tidak menamatkan
pendidikan sekolah dasar diduga merupakan gejala yang umum terjadi pada penduduk pedesaan, yang umumnya juga disebabkan oleh keterbatasan keuangan
dan fasilitas pendidikan. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 6 berikut ini:
Tabel 6 Jumlah dan Persentase Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di Desa Pasawahan, 2010
No Tingkat Pendidikan
Jumlah orang Persentase
1 Belum sekolah
1148 18,4
2 Tidak tamat SD
2118 34,0
3 Tamat SD
381 6,1
4 Tamat SLTP
1535 24,6
5 Tamat SLTA
982 15,8
6 Tamat Akademi
63 1,0
7 Tamat Perguruan Tinggi
5 0,1
Jumlah 6232
100,0 Sumber: Profil Desa Pasawahan, 2010
4.3. Aspek Fisik
Keadaan jalan dan sarana transportasi yang memadai memudahkan penduduk dalam melakukan mobilitas dari desa menuju ke luar desa atau
sebaliknya. Secara umum kondisi jalan di desa relatif baik, teratur dan beraspal. Kondisi jalan yang berlubang dan tidak terpelihara hanya dijumpai di beberapa
titik jalan, umumnya jalan yang banyak dilalui oleh kendaraan-kendaraan berat. Terdapat tujuh pabrik yang berproduksi di Desa Pasawahan yang
tergolong ke dalam industri skala sedang dan besar. Ketujuh unit industri tersebut, ada yang letaknya menyebar dan ada pula yang berdekatan membentuk satu
kawasan industri terutama pada industri skala besar. Bangunan industri skala besar terletak dalam satu lokasi yang berbatasan dengan Kampung Pasawahan dan
Kampung Selaawi. Dari pemukiman warga, dapat dilihat dengan jelas bangunan- bangunan kokoh milik industri berdiri.
Selain menjadi kawasan industri, Desa Pasawahan juga menjadi salah satu kawasan wisata alam. Potensi wisata alam tersebut menyebabkan banyak
ditemuinya bangunan-bangunan vila di kiri dan kanan jalan, yang tersebar dari Kampung Pasawahan hingga Kampung Cikurutug yang terletak di ujung desa.
Vila-vila yang tersebar tersebut umumnya diapit oleh lahan persawahan atau pemukiman warga. Dengan ramainya desa karena industri dan wisata alam, maka
Desa Pasawahan pun semakin terbuka dengan dunia luar. Semakin sering desa dikunjungi oleh orang-orang dari kota, penjabat kecamatan, penjabat kabupaten,
dan mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata KKN. Beberapa sarana umum yang terdapat di Desa Pasawahan terdiri atas
sarana pendidikan mulai dari jenjang PAUD Pendidikan Anak Usia Dini, TK Taman Kanak-Kanak, SLTP Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama hingga SLTA
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, sarana ibadah berupa masjid dan mushola, sarana rekreasi berupa taman dan pemandian, sarana pertunjukkan kebudayaan,
penginapan dan sarana kesehatan umum. Belum tersedianya sarana umum berupa pasar tradisional dan pasar modern, tidak menjadi penghambat bagi masyarakat
lokal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jarak yang tidak begitu jauh ke pusat keramaian di Kecamatan Cicurug memudahkan masyarakat untuk melakukan
mobilisasi.
4.4. Struktur Sosial Masyarakat Desa Pasawahan