tersebut sangatlah beralasan, karena proses perkembangan desa telah mengubah faktor produksi utama dalam pertanian, yaitu lahan.
Pergeseran pemilikan dan penggunaan lahan, serta munculnya sejumlah kesempatan usaha non pertanian akibat perkembangan desa, menyebabkan
sebagian penduduk desa mencoba beralih mengembangkan usaha di luar sektor pertanian. Ada yang memilih untuk terlibat langsung dalam kegiatan industri di
pedesaan dengan menjadi buruh industri, ada pula yang memanfaatkan kehadiran tenaga kerja industri dari luar desa dengan mendirikan rumah kontrakan, warung
makan atau warung kebutuhan rumahtangga, dan menyediakan jasa transportasi ojeg bagi tenaga kerja industri.
Peluang ekonomi dari adanya industri, pada pelaksanaannya hanya dapat dimanfaatkan dan dirasakan oleh masyarakat desa dari kalangan menengah ke
atas, termasuk petani berlahan luas. Pada petani berlahan luas misalnya, peluang ekonomi dari adanya industri dimanfaatkan dengan menjual sebagian lahan ke
penduduk desa lainnya atau penduduk dari luar desa. Keuntungan yang didapat dari hasil penjualan lahan digunakan untuk mengembangkan usaha lain, seperti
mendirikan rumah kontrakan, warung, warnet dan lainnya. Sedangkan masyarakat dari kalangan menengah ke bawah lebih mengandalkan fisik dan jasa, dalam
memanfaatkan peluang ekonomi dari adanya industri.
5.3. Industri di Pedesaan dan Perubahan Mobilitas Sosial Masyarakat Petani
Mobilitas sosial yang terjadi di Desa Pasawahan tidak dapat dipisahkan dari konsep pelapisan sosial dalam masyarakat. Pembahasan mengenai pelapisan
sosial sendiri mencakup pembahasan mengenai simbol-simbol tertentu. Setiap masyarakat memiliki simbol-simbol yang dianggap berharga dan bernilai yang
digunakan sebagai dasar untuk membentuk pelapisan sosial. Selama masih ada sesuatu yang dianggap berharga dan bernilai, selama itu pula masih terdapat
pelapisan sosial dalam masyarakat. Untuk mengetahui simbol-simbol yang berperan dalam menentukan status
sosial seseorang di Desa Pasawahan, diajukan beberapa simbol yang umum dijadikan dasar pelapisan sosial di masyarakat desa. Untuk menggambarkan dasar
pelapisan sosial yang menentukan status sosial seseorang dalam masyarakat di Desa Pasawahan, disajikan diagram lingkaran berikut ini:
Gambar 6 Dasar Pelapisan Sosial dalam Masyarakat Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa penetapan pelapisan sosial di Desa
Pasawahan lebih ditentukan oleh pemilikan tanah atau lahan dibandingkan dengan simbol-simbol lainnya. Bagi sebagian besar masyarakat desa fungsi lahan tidak
hanya sebatas media bercocok tanam, namun lahan juga dapat menjadi instrumen dalam menentukan status sosial seseorang dalam masyarakat.
Kompleksnya fungsi lahan dalam pengertiannya sebagai media tanam dan instrumen untuk membentuk pelapisan sosial, akan dipengaruhi oleh
meningkatnya kepadatan fisik, dalam hal ini disebabkan oleh pengembangan kawasan industri, dan menyempitnya rata-rata luas pemilikan dan penguasaan
lahan dalam rumah tangga petani. Konversi dan komersialisasi lahan yang didasarkan pada fungsi ekonomi lahan sebagai sumberdaya produktif, pada
akhirnya akan mengubah pemilikan dan penguasaan lahan oleh masyarakat. Akibatnya kedudukan seseorang dalam pelapisan sosial berubah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan pergerakan kedudukan seseorang dalam pelapisan sosial yang didasarkan pada pemilikan dan penguasaan lahan.
Untuk lebih jelasnya akan disajikan diagram batang yang menggambarkan perpindahan status seseorang berdasarkan pemilikan dan penguasaan lahan.
57 23
10 10
pemilikan tanahlahan kedudukanjabatan
pendidikan pekerjaan
gelar kemasyarakatan keagamaan
Gambar 7 Sebaran Responden menurut Perubahan Pemilikan dan Penguasaan Lahan Sebelum dan Sesudah Pengembangan Industri
Dari Gambar 7 dapat dilihat perubahan pada pemilikan dan penguasaan lahan pertanian sebelum dan sesudah adanya industri. Perubahan pemilikan dan
penguasaan lahan pertanian di kalangan masyarakat menyebabkan terjadinya perpindahan kedudukan atau status sosial seseorang dari lapisan pemilik lahan
luas ke sedang, sedang ke sempit, bahkan pada beberapa masyarakat perubahan pemilikan dan penguasaan lahan menyebabkan perpindahan kedudukan ke lapisan
tak bertanah. Perpindahan kedudukan dalam pelapisan sosial terutama disebabkan oleh konversi dan komersialisasi lahan yang banyak terjadi di kalangan
masyarakat khususnya petani. Namun demikian, perpindahan status dalam pelapisan sosial yang terjadi di Desa Pasawahan tidak selalu ditunjukkan oleh
perpindahan ke status yang lebih rendah. Pada sejumlah masyarakat, komersialisasi lahan justru menjadi jalan untuk menambah luas pemilikan dan
penguasaan lahan. Tidak hanya itu, komersialisasi lahan juga menjadi peluang bagi penduduk dari luar desa untuk memiliki lahan dalam jumlah yang cukup
luas. Sehingga pemilikan dan penguasaan lahan luas saat ini tidak hanya berada di kalangan masyarakat desa, namun juga mulai banyak didominasi oleh penduduk
dari luar desa.
6,7 46,7
33,3
13,3 13,3
3,3 40,0
43,3
0,0 5,0
10,0 15,0
20,0 25,0
30,0 35,0
40,0 45,0
50,0
luas sedang
sempit tak bertanah
Pemilikan dan Penguasaan Lahan
sebelum sesudah
Persentase
Responden
5.4. Industri di Pedesaan dan Perubahan Pola Relasi Sosial