banyak ditemukan di Desa Pasawahan. Hal ini menunjukkan pesatnya komersialisasi tanah di kalangan masyarakat desa.
Pada umumnya tanah yang terdapat di Desa Pasawahan adalah tanah dengan tekstur subur berwarna coklat dengan tingkat kemiringan tanah sebesar 45
derajat. Secara topografi daerah ini terbagi menjadi dataran rendah dan dataran tinggi yang mencakup 60 persen dari wilayah Desa Pasawahan, dataran berbukit
yang mencakup 35 persen dari wilayah Desa Pasawahan, dan lereng gunung yang mencakup 5 persen dari wilayah Desa Pasawahan.
Orbitasi wilayah Desa Pasawahan disajikan pada Tabel 2 di bawah ini. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa lokasi desa relatif dekat dengan ibukota
Kecamatan Cicurug. Kondisi jalan yang tergolong baik dan ketersediaan kendaraan umum dalam jumlah banyak memudahkan akses penduduk menuju
pusat kecamatan, kabupaten dan provinsi.
Tabel 2 Jarak dan Waktu Tempuh menurut Tujuan dengan Kendaraan dan Tanpa Kendaraan dari Desa Pasawahan, 2010
Tujuan dari Desa Pasawahan
Jarak km Waktu Tempuh Jam
Dengan Kendaraan Tanpa Kendaraan
Pusat Kecamatan 2,5
0,15 1
Pusat Kabupaten 73
3 31
Pusat Provinsi 120
5 50
Sumber: Profil Desa Pasawahan, 2010
4.2. Aspek Demografis
Desa Pasawahan terdiri atas enam RW yang tersebar dalam tujuh kampung. Tiap kampung dihuni oleh penduduk yang beragam baik penduduk asli
maupun pendatang. Penduduk pendatang umumnya berasal dari daerah Tasikmalaya, Cianjur, Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah yang bekerja di
sektor industri dan menetap di Desa Pasawahan. Jumlah pendatang di setiap kampung berbeda-beda, namun penduduk asli masih menjadi mayoritas di setiap
kampung. Pendatang terbanyak terdapat di Kampung Pasawahan dan Kampung Selaawi, karena dua kampung ini berbatasan langsung dengan kawasan industri
dimana mayoritas pendatang bekerja.
Jumlah penduduk Desa Pasawahan pada tahun 2010 tercatat sebanyak 8678 jiwa, yang terdiri atas 4328 jiwa penduduk laki-laki dan 4350 jiwa penduduk
perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 2176 dan kepadatan penduduk sebesar 1000 jiwakm. Distribusi penduduk berdasarkan kelompok usia
dan jenis kelamin disajikan pada Tabel 3 berikut ini: Tabel 3 Jumlah dan Persentase Penduduk menurut Kelompok Usia dan Jenis
Kelamin di Desa Pasawahan, 2010 Kelompok
Usia tahun Laki-laki
Perempuan Jumlah jiwa
Persentase 0-4
378 398
776 8,9
5-9 447
461 908
10,5 10-14
413 426
839 9,7
15-19 410
407 817
9,4 20-24
486 465
951 11,0
25-29 398
415 813
9,4 30-34
352 365
717 8,3
35-39 349
366 715
8,2 40-44
269 259
528 6,0
45-49 259
246 505
5,8 50-54
185 190
375 4,3
55-59 154
142 296
3,4 60-64
99 98
197 2,3
65-69 86
82 168
2,0 70-74
35 28
63 0,7
75+ 8
2 10
0,1 Jumlah
4328 4350
8678 100,0
Sumber: Profil Desa Pasawahan, 2010 Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara diagram dapat pula
digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Melalui piramida penduduk, riwayat penduduk daerah yang bersangkutan dapat diamati. Dengan melihat
proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam kelompok umur pada Gambar 2 diperoleh gambaran mengenai perkembangan penduduk pada masa lalu dan
perkembangan penduduk pada masa yang akan datang. Hal ini penting dalam melihat potensi tenaga kerja serta gambaran kebutuhan akan tambahan
kesempatan kerja yang harus diciptakan.
Penyajian penduduk Desa Pasawahan menurut usia dan jenis kelamin dalam bentuk piramida penduduk dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini:
Sumber: Diolah dari Tabel 3
Dari piramida penduduk pada Gambar 2 dapat diketahui bahwa komposisi penduduk Desa Pasawahan terdiri atas dua bagian. Bagian pertama adalah
kelompok usia produktif dengan usia berkisar 15-64 tahun berjumlah 5914 jiwa atau sekitar 68,15 persen. Bagian kedua adalah kelompok usia non produktif yaitu
penduduk dengan usia 0-14 tahun sampai dengan 65 tahun ke atas yang berjumlah 2764 jiwa atau sekitar 31,85 persen. Besarnya populasi penduduk yang masuk
dalam kelompok usia produktif memberikan peluang ekonomi yang sangat baik bagi daerah, terutama jika diarahkan pada kegiatan ekonomi yang produktif.
Hingga saat ini mayoritas masyarakat di Desa Pasawahan bekerja sebagai petani khususnya petani penggarap, sedangkan petani asli atau petani yang
memiliki lahan dan mengarap lahannya, semakin berkurang jumlahnya. Seiring dengan perkembangan wilayah terutama sejak adanya pembebasan tanah yang
dilakukan oleh pemerintah dan swasta, pekerjaan masyarakat menjadi beragam. Perkembangan wilayah ini menjadi peluang bagi investor untuk menanamkan
600 400
200 200
400 600
0-4 5-9
10-14 15-19
20-24 25-29
30-34 35-39
40-44 45-49
50-54 55-59
60-64 65-69
70-74 75+
Gambar 2 Piramida Penduduk menurut Komposisi Umur dan Jenis Kelamin di Desa Pasawahan, 2010
Laki-laki Perempuan
modalnya di Desa Pasawahan, terutama di bidang industri. Konversi lahan dari pertanian menjadi kawasan industri, kawasan vila, dan taman rekreasi mendorong
semakin beragamnya pekerjaan masyarakat di Desa Pasawahan. Distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan disajikan pada Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4 Jumlah dan Persentase Penduduk menurut Jenis Pekerjaan di Desa Pasawahan, 2010
No Jenis Pekerjaan
Jumlah orang Persentase
1 Petani penggarap tanah
231 13,4
2 Buruh tani
758 44,0
3 Pengrajin industri kecil
7 0,4
4 Buruh industri
549 31,8
5 Buruh bangunan
18 1,0
6 Buruh pertambangan
5 0,3
7 Buruh perkebunan besar kecil
50 3,0
8 Pedagang
68 4,0
9 ABRI
6 0,3
10 Pensiunan PEGNEG ABRI
28 1,6
11 Peternak
3 0,2
Jumlah 1723
100,0 Sumber: Profil Desa Pasawahan, 2010
Sementara jumlah penduduk menurut mata pencaharian dibedakan menjadi bidang pertanian termasuk perkebunan dan peternakan, dan bidang non
pertanian. Distribusi penduduk berdasarkan mata pencaharian disajikan pada Tabel 5 berikut ini:
Tabel 5 Jumlah dan Persentase Penduduk menurut Mata Pencaharian di Desa Pasawahan, 2010
No Mata Pencaharian
Jumlah orang Persentase
1 Pertanian
1102 61,8
2 Non Pertanian
681 38,2
Jumlah 1783
100,0 Sumber: Profil Desa Pasawahan, 2010
Berdasarkan tingkat pendidikannya, sebagian besar penduduk Desa Pasawahan tidak menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar, diikuti oleh
penduduk yang lulus SLTP, lulus SLTA, lulus SD, lulus akademi, dan lulus perguruan tinggi. Tingginya persentase penduduk yang tidak menamatkan
pendidikan sekolah dasar diduga merupakan gejala yang umum terjadi pada penduduk pedesaan, yang umumnya juga disebabkan oleh keterbatasan keuangan
dan fasilitas pendidikan. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 6 berikut ini:
Tabel 6 Jumlah dan Persentase Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di Desa Pasawahan, 2010
No Tingkat Pendidikan
Jumlah orang Persentase
1 Belum sekolah
1148 18,4
2 Tidak tamat SD
2118 34,0
3 Tamat SD
381 6,1
4 Tamat SLTP
1535 24,6
5 Tamat SLTA
982 15,8
6 Tamat Akademi
63 1,0
7 Tamat Perguruan Tinggi
5 0,1
Jumlah 6232
100,0 Sumber: Profil Desa Pasawahan, 2010
4.3. Aspek Fisik