27
3.9 Karakterisasi Selulosa Mikrokristal
Karakterisasi selulosa mikrokristal meliputi uji organoleptik, penetapan pH, kadar abu total, susut pengeringan, kelarutan zat dalam air, bobot jenis nyata,
bobot jenis benar, bobot jenis mampat, indeks Hausner, indeks kompresibilitas, porositas, analisis FT-IR dan Scanning Electron Microscopy.
3.9.1 Uji organoleptik
Uji organoleptik meliputi pemeriksaan bau, warna dan rasa dari selulosa mikrokristal sabut buah pinang yang dibandingkan dengan Avicel PH 102.
3.9.2 Penetapan pH
Penetapan pH dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter. Caranya: alat pH meter dikalibrasi menggunakan larutan dapar pH 7 dan pH 4. Satu gram
zat yang akan diperiksa diencerkan dengan air suling hingga 10 ml. Elektroda pH meter dicelupkan ke dalam larutan yang diperiksa, jarum pH meter dibiarkan
bergerak sampai menunjukkan posisi tetap, pH yang ditunjukkan jarum pH meter dicatat Suardi, dkk., 2008.
3.9.3 Kelarutan zat dalam air
Sebanyak 5 gram sampel dicampur dengan ± 80 ml air selama 10 menit, disaring dengan vakum melalui kertas saring Whatman 42. Filtrat dipindahkan ke
beaker yang telah ditara, lalu diuapkan hingga kering pada suhu 105
o
C selama 1 jam, didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Perbedaan antara berat residu
dan berat beaker kosong tidak lebih dari 12,5 mg 0,25 USP, 2007.
3.9.4 Penetapan kadar abu total
Sebanyak 2 gram sampel yang telah digerus dan ditimbang seksama dimasukkan dalam krus porselin yang telah dipijar dan ditara, kemudian
28
diratakan. Pemijaran dilakukan perlahan-lahan sampai arang habis pada suhu 600
o
C selama 3 jam, kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
3.9.5 S usut pengeringan
Botol timbang dangkal bersumbat kaca dikeringkan di oven selama 30 menit pada suhu 100
o
-105
o
C, lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Pekerjaan ini dilakukan sampai diperoleh berat yang konstan. Sebanyak 1 gram
selulosa mikrokristal ditimbang dalam botol timbang kemudian digoyangkan perlahan hingga rata, kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 105
C selama 1 jam. Pada waktu pemanasan di oven, tutup botol timbang dibuka dan
saat pengambilan botol timbang segera ditutup dan dibiarkan dalam desikator sampai mencapai suhu kamar, lalu ditimbang. Pekerjaan ini dilakukan sampai
diperoleh berat yang konstan Ditjen POM, 1995. 3.9.6 Bobot jenis nyata
Sebanyak 100 g zat uji W dikeringkan hingga bobotnya konstan, kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur 200 ml, permukaan zat uji diratakan
dan dicatat volume serbuk V. Bobot jenis dihitung dengan persamaan Ben, dkk., 2007:
Bobot jenis nyata = W
V
3.9.7 Bobot jenis benar