15
2.4.4 Uji preformulasi
Uji preformulasi ini menggambarkan sifat massa sewaktu pencetakan tablet, meliputi waktu alir, sudut diam dan indeks tap. Pengujian waktu alir
dilakukan dengan mengalirkan massa granul melalui corong. Waktu yang diperlukan tidak lebih dari 10 detik, jika melebihi waktu yang telah ditentukan,
maka akan dijumpai kesulitan dalam hal keseragaman bobot tablet. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan bahan pelicin Carstensen, 1977.
Pengukuran sudut diam digunakan metode corong tegak, granul dibiarkan mengalir bebas dari corong ke atas dasar. Serbuk akan membentuk kerucut,
kemudian sudut kemiringannya diukur. Semakin datar kerucut yang dihasilkan semakin kecil sudut diam, maka semakin baik aliran granul tersebut Voigt,
1994. Granul yang mempunyai sifat yang baik mempunyai sudut diam lebih kecil dari 35
Carstensen, 1977. Indeks tap adalah uji yang mengamati penurunan volume sejumlah sebuk
atau granul akibat adanya gaya hentakan. Indeks tap dilakukan dengan alat volumenometer yang terdiri dari gelas ukur yang dapat bergerak secara teratur ke
atas dan ke bawah. Serbuk atau granul yang baik mempunyai indeks tap kurang dari 20 Carstensen, 1977.
2.4.5 Evaluasi tablet
a. Keseragaman bobot
Keseragaman bobot tablet ditentukan berdasarkan banyaknya penyimpangan bobot tiap bobot tablet terhadap bobot rata-rata dari sejumlah
tablet yang masih diperbolehkan menurut syarat yang telah ditentukan. Menurut Farmakope Indonesia edisi III 1979, tidak lebih dari 2 tablet yang menyimpang
16
dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan dalam kolom A dan tidak boleh satu pun tablet menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga
yang ditetapkan dalam kolom B. Persyaratan keseragaman bobot tablet dapat dilihat pada Tabel 2.1 di
bawah ini.
Tabel 2.1 Persyaratan keseragaman bobot
Bobot rata-rata Penyimpangan
A B
25 mg atau kurang 26 mg sd 150 mg
151 mg sd 300 mg Lebih dari 300 mg
15 10
7,5 5
30 20
15 10
b. Kekerasan tablet
Ketahanan tablet terhadap goncangan saat pengangkutan, pengemasan dan peredaran bergantung pada kekerasan tablet. Kekerasan yang lebih tinggi
menghasilkan tablet yang bagus, tidak rapuh tetapi ini mengakibatkan berkurangnya porositas dari tablet sehingga sukar dimasuki cairan yang
mengakibatkan lamanya waktu hancur. Kekerasan untuk tablet secara umum yaitu 4-8 kg, tablet hisap 10-20 kg, tablet kunyah 3 kg Parrot, 1971
c. Friabilitas
Friabilitas tablet merupakan indikasi kekuatan mekanis dari suatu sediaan tablet. Pengujian dilakukan pada kecepatan 25 rpm, dengan menjatuhkan tablet
sejauh 6 inci pada setiap putaran, yang dijalankan sebanyak 100 putaran Gangurde, dkk., 2013. Kehilangan berat yang dibenarkan yaitu lebih kecil dari
0,5 sampai 1 Banker dan Anderson, 1994.
17
d. Waktu hancur
Waktu hancur yaitu waktu yang dibutuhkan tablet pecah menjadi partikel kecil atau granul sebelum larut dan diabsorpsi. Waktu hancur menyatakan waktu
yang diperlukan tablet untuk hancur di bawah kondisi yang ditetapkan dan lewatnya seluruh partikel melalui saringan mesh-10 Banker dan Anderson,
1994. Waktu hancurnya tablet dapat dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimia bahan
pada saat granulasi, kekerasan tablet dan porositas tablet Parrot, 1971. Tablet memenuhi syarat jika waktu hancurnya tidak lebih dari 15 menit Ditjen POM,
1979.
18
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang meliputi pengambilan sampel, identifikasi sampel, pengolahan sampel, isolasi selulosa
mikrokristal, karakterisasi selulosa mikrokristal, pembuatan ekstrak etanol, pembuatan sediaan tablet ekstrak etanol , uji preformulasi dan evaluasi tablet.
3.1 Alat-alat