37
Penambahan Liebermann-Burchard tidak memberikan warna merah atau ungu dan biru yang menunjukkan tidak adanya senyawa steroidtriterpenoid
Harborne, 1987, sedangkan skrining pada senyawa tanin dengan penambahan FeCl
3
tidak memberikan warna biru kehitaman. Pemeriksaan tanin dinyatakan positif jika terjadi warna biru atau hijau kehitaman Farnsworth,1966. Skrining
senyawa glikosida ditunjukkan dengan penambahan pereaksi Molish dan asam sulfat pekat dimana terbentuk cincin ungu. Pereaksi Molish merupakan pereaksi
umum yang digunakan untuk identifikasi karbohidrat, dalam hal ini adalah gula. Skrining senyawa saponin tidak menghasilkan busa yang stabil, ini menunjukkan
bahwa EESBP tidak mengandung saponin Depkes RI,1995. Ekstrak etanol sabut buah pinang mengandung senyawa flavonoid yang
dapat dimanfaatkan sebagai antidiare. Flavonoid sebagai antidiare bekerja dengan cara menghambat motilitas usus yang menyebabkan berkurangnya sekresi cairan
dan elektrolit Di Carlo, dkk., 1993. Aktivitas flavonoid yang lain juga dapat menghambat pelepasan asetikolin di saluran cerna, sehingga akan menyebabkan
berkurangnya aktivasi reseptor asetikolin nikotinik yang memperantarai terjadinya kontraksi otot polos dan teraktivasinya reseptor aseptor muskarinik khususnya
Ach-M
3
yang mengatur motilitas gastrointestinal dan kontraksi otot polos Ikawati, 2008.
4.3 Hasil Pembuatan Selulosa Mikrokristal Sabut Buah Pinang SMSBP
Hasil α-selulosa yang diperoleh sebesar 146,85 gram atau 32,63 dari 450 gram sabut buah pinang dan selulosa mikrokristal yang diperoleh adalah
103,14 gram atau 22,92 .
38
4.4 Hasil Karakterisasi SMSBP
Karakterisasi SMSBP dan Avicel PH 102 meliputi uji organoleptik, pH, susut pengeringan, bobot jenis nyata, bobot jenis benar, bobot jenis mampat,
indeks Hausner, indeks kompresibilitas, porositas, kadar abu total dan kelarutan zat dalam air. Hasil karakterisasi SMSBP dan Avicel PH 102 dapat dilihat pada
Tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Hasil karakterisasi SMSBP dan Avicel PH 102
No Parameter
SMSBP Avicel PH
102 Persyaratan
1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
Organoleptik pH
Susut pengeringan Bobot jenis nyata gcm
3
Bobot jenis benar gcm
3
Bobot jenis mampat gcm
3
Indeks Hausner Indeks kompresibilitas
Porositas Kadar abu total
Kelarutan zat dalam air Serbuk
kasar, putih, tidak berbau
6,1 5,38
0,338 1,43
0,384 1,13
13,6 76,4
0,45
0,019 Serbuk
kasar, putih, tidak berbau
6,5 4,75
0,41 1,46
0,48 1,15
15,86 71,51
0,01 0,08
Serbuk kasar, putih,
tidak berbau 5,0-7,5
≤ 7 0,337
1,420-1,460 0,478
1,25 -
- ≤ 0,1
≤ 0,25 keterangan: = hasil perhitungan rata-rata karakterisasi1
Hasil organoleptik SMSBP dan Avicel PH 102 berupa serbuk kasar, berwarna putih dan tidak berbau. Menurut USP 2007, pH selulosa mikrokristal
adalah antara 5,0 - 7,5. Hasil penetapan pH SMSBP dan Avicel PH102 memenuhi syarat yang terdapat dalam USP. Penetapan susut pengeringan dilakukan untuk
mengetahui persentase senyawa yang hilang selama proses pemanasan. Kadar susut pengeringan SMSBP dan Avicel PH 102 telah memenuhi syarat yaitu
kurang dari 7 USP, 2007. Penetapan bobot jenis dilakukan untuk memberikan penilaian sifat alirnya karena bobot jenis mempengaruhi sifat alirnya. Hasil bobot
39
jenis benar SMSBP dan Avicel PH 102 masih memenuhi syarat yang terdapat dalam Handbook of Pharmaceutical Exipients sebesar 1,420-1,460 gcm
3
. Bobot jenis nyata SMSBP dan Avicel PH 102 tidak memenuhi persyaratan yang terdapat
dalam Handbook of Pharmaceutical Exipients yaitu sebesar 0,337 gcm
3
. Menurut Rowe dan kawan-kawan 2009, bobot jenis mampat selulosa
mikrokristal adalah 0, 478 gcm
3
. Bobot jenis mampat SMSBP dan Avicel PH 102 belum memenuhi persyaratan. Walaupun bobot jenis mampat dan bobot jenis
nyata SMSBP dan Avicel PH 102 tidak sesuai dengan persyaratan, tetapi masih mendekati nilai yang telah ditentukan.
Sifat aliran serbuk berperan penting dalam penentuan kesesuaian serbuk sebagai bahan tambahan untuk cetak langsung. Indeks Hausner dan indeks
kompresibilitas merupakan pengukuran secara tidak langsung sifat aliran serbuk Achor, dkk., 2014. Hasil indeks Hausner SMSBP diperoleh sebesar 1,13 dan
Avicel PH 102 sebesar 1,15. Ini menunjukkan keduanya memiliki sifat aliran yang baik karena kurang dari 1,25 dimana semakin tinggi nilai indeks hausner
yang dihasilkan maka semakin buruk sifat aliran serbuk Ohwoavworhua dan Adelakun, 2005.
Nilai indeks kompresibilitas SMSBP dan Avicel PH 102 menunjukkan sifat alir yang baik dimana nilai kurang dari 16 menunjukkan sifat alir yang baik
sedangkan nilai antara 16 - 20 menunjukkan sifat alir yang cukup baik. Sifat aliran serbuk dapat diperbaiki dengan penambahan glidan dalam proses
pembuatan tablet Achor, dkk., 2014. Hasil porositas SMSBP adalah 76,4 sedangkan Avicel PH 102 yaitu
71,5. Pengujian ini menggambarkan kemudahan pada pelarut untuk berpenetrasi
40
ke dalam pori-pori tablet Siregar dan Wirakarsa, 2010. Hasil kadar abu total SMSBP adalah sebesar 0,45 dan Avicel PH 102 sebesar 0,01 Uji ini
dilakukan untuk mengetahui kadar abu atau mineral yang terkandung di dalam sampel. Kadar abu SMSBP yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan
Avicel PH 102. Hal ini dapat disebabkan proses pencucian SMSBP yang kurang sempurna Achor, dkk., 2014.
Hasil uji kelarutan zat dalam air untuk SMSBP dan Avicel PH 102 diperoleh sebesar 0,019 dan 0,08. Hal ini menunjukkan bahwa SMSBP lebih
sedikit terlarut dalam air dibandingkan dengan Avicel PH 102. Persyaratan kelarutan zat dalam air tidak lebih dari 12,5 mg 0,25 USP, 2007.
4.5 Hasil Analisis Gugus Fungsi SMSBP