Hasil Uji Preformulasi Kesimpulan

43

4.7 Hasil Uji Preformulasi

Hasil uji preformulasi granul dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4 Data uji preformulasi massa granul Formula Waktu alir detik Sudut diam o Indeks tap SMSBP Avicel PH 102 2.04 1.05 28,17 25,69 14 10 Massa granul tablet dievaluasi dengan mengukur waktu alir, sudut diam dan indeks tap. Ketiga evaluasi ini tersebut berfungsi untuk mengetahui kemampuan mengalir massa granul yang dapat mempengaruhi keseragaman bobot tablet. Evaluasi terhadap kecepatan alir granul dilakukan untuk mengetahui sifat alir dari granul yang akan dibuat sehingga dapat menghasilkan keseragaman bobot yang baik. Granul yang mempunyai kecepatan alir yang baik akan menghasilkan tablet dengan berat yang konstan sehingga kadar zat aktif sama untuk setiap tabletnya Siregar dan Wirakarsa, 2010. Waktu alir yang dihasilka kedua formula tidak jauh berbeda dan telah memenuhi syarat yaitu kurang dari 10 detik Banker dan Anderson, 1994. Sudut diam merupakan sudut yang dibentuk antara tinggi yang terbentuk oleh serbuk atau granul dengan jari-jari yang terbentuk pada landasan serbuk. Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 30 biasanya menunjukkan bahwa granul mempunyai sifat alir yang baik atau disebut juga “free flowing” dan bila sudutnya lebih besar atau sama dengan 40 biasanya sifat alirnya kurang baik Banker dan Anderson, 1994. Semakin datar sudut yang dihasilkan, artinya sudut kemiringannya semakin kecil dan semakin baik aliran serbuk tersebut Voigt,1994. Hasil pengujian sudut diam kedua formula telah memenuhi syarat 44 yang telah ditentukan sehingga tidak akan terjadi kesulitan dalam pencetakan tablet. Hasil pengujian indeks tap kedua formula yang ditunjukkan Tabel 4.4 telah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Menurut Carstensen, 1977, indeks tap yang kurang dari 20 akan mempunyai sifat alir yang baik dimana semakin kecil nilai yang dihasilkan maka semakin baik sifat fisik massa granul. 4.8 Hasil Evaluasi Tablet 4.8.1 Hasil uji keseragaman bobot tablet EESBP Hasil uji keseragaman bobot kedua formula tablet dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5 Data uji keseragaman bobot EESBP Keterangan SMSBP Avicel PH 102 Bobot rata-rata mg 648,5 653 A1 2,85 3,52 A2 1,77 2,60 B 2,85 3,52 Evaluasi keseragaman bobot ini dimaksudkan untuk mengetahui bobot tablet yang dicetak seragam atau tidak, serta keseragaman bobot ini secara tidak langsung merupakan salah satu faktor penentu keseragaman kandungan zat aktif formula tablet yang akan berpengaruh pula terhadap keamanan terapi dari sediaan tablet tersebut Banker dan Anderson, 1994. Menurut Farmakope Indonesia edisi III 1979, tablet dengan bobot lebih dari 300 mg jika ditimbang satu per satu tidak boleh lebih dari dua tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari 5 dari bobot rata-rata tablet dan tidak boleh ada satu tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari 10 dari bobot rata-rata. Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat diketahui 45 bahwa hasil uji keseragaman bobot tablet SMSBP memenuhi syarat yang terdapat dalam Farmakope Indonesia edisi III.

4.8.2 Hasil uji kekerasan tablet EESBP

Hasil uji kekerasan kedua formula tablet dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Data uji kekerasan tablet EESBP No Formula Kekerasan kg 1 SMSBP 4,27 2 Avicel PH 102 4,62 Berdasarkan Tabel 4.6 kekerasan kedua formula telah memenuhi syarat, dimana menurut Parrot 1971, syarat kekerasan tablet antara 4-8 kg. Uji kekerasan tablet dilakukan untuk menjamin tablet tetap dalam keadaan baik ketika diterima. Proses pengemasan dan pendistribusian tablet bisa mengalami goncangan dan pengikisan atau mendapat tekanan yang cukup keras, sehingga dengan kekerasan yang cukup dapat menjamin keadaan fisik tablet tetap dalam keadaan baik. Kekerasan tablet juga dipengaruhi oleh besarnya tekanan pada saat pengempaan, sifat bahan yang dikempa, jenis konsentrasi bahan pengikat yang digunakan serta kondisi granul. Kekerasan tablet akan berpengaruh terhadap kerapuhan dimana semakin keras tablet, maka semakin rendah kerapuhannya Sulaiman, 2007.

4.8.3 Hasil uji friabilitas tablet EESBP

Hasil uji friabilitas kedua formula tablet dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini. Tabel 4.7 Data hasil uji friabilitas tablet EESBP No Formula Friabilitas 1 SMSBP 0,77 2 Avicel PH 102 0,68 46 Hasil uji friabilitas kedua formula tablet telah memenuhi syarat yang telah ditentukan yaitu tidak lebih dari 0,8 Voigt, 1994. Kerapuhan obat merupakan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik terutama goncangan dan pengikisan yang dinyatakan dalam persentase bobot yang hilang selama uji friabilitas. Faktor yang dapat mempengaruhi kerapuhan tablet adalah kelembapan, ukuran partikel dan faktor lainnya. Kelembapan menyebabkan gangguan ikatan antar partikel dan meningkatkan porositas yang dapat menganggu kekuatan tablet sehingga mengakibatkan perubahan friabilitas Banker dan Anderson, 1994.

4.8.4 Hasil uji waktu hancur tablet EESBP

Hasil uji waktu hancur kedua formula tablet dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini. Tabel 4.8 Data hasil uji waktu hancur tablet EESBP No Formula Waktu Hancur detik 1 SMSBP 192 2 Avicel PH 102 154 Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa waktu hancur kedua formula memenuhi syarat sesuai Farmakope Indonesia edisi IV yaitu waktu hancurnya tidak lebih dari 15 menit. Uji ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang diperlukan tablet untuk hancur di dalam cairan saluran pencernaan. Saat tablet kontak dengan air maka tablet akan berpenetrasi melalui pori-pori yang ada yang menyebabkan ikatan antar partikel lemah dan pecah menjadi granul Voigt, 1994. 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil penelitian menunjukkan selulosa mikrokristal dapat dibuat dari sabut buah pinang dengan cara isolasi α-selulosa sabut buah pinang dan kemudian dihidrolisis dengan HCl 2,5 N dengan rendemen 22,92. 2. Selulosa mikrokristal dari sabut buah pinang mempunyai kemiripan hasil karakterisasi bila dibandingkan dengan Avicel 102. Hasil karakterisasi SMSBP dan Avicel PH 102 masing-masing meliputi organoleptik yaitu keduanya berwarna putih, tidak berbau dan tidak berasa; pH 6,1 dan 6,5; susut pengeringan 5,38 dan 4,75; kadar abu total 0,45 dan 0,01; zat larut dalam air 0,019 dan 0,08. Selanjutnya bobot jenis nyata 0,338 dan 0,41 gcm 3 ; bobot jenis mampat 0,384 dan 0,48 gcm 3 ; bobot jenis benar 1,43 dan 1,46 gcm 3 ; indeks Hausner 1,13 dan 1,15; indeks kompresibilitas 13,6 dan 15,86; porositas 76,4 dan 71,51. Analisis FT-IR SMSBP dan Avicel PH 102 yaitu keduanya menunjukkan spektrum yang sama dan analisis Scanning Electron Microscopy SEM menunjukkan bentuk amorf, tekstur permukaan yang tidak rata serta membentuk sudut-sudut yang runcing dan tumpul. 3. Penelitian menunjukkan bahwa sediaan tablet EESBP sebagai obat antidiare yang dibuat dengan menggunakan SMSBP mempunyai kemiripan hasil jika dibandingkan dengan Avicel PH 102 sebagai bahan pengisi dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. 48

5.2 Saran