daerah bervegatasi maupun di luarnya, dan 5 daratan terbukahamparan lumpur yang berada antara batas hutan sebenarnya dengan laut.
Meskipun habitat hutan mangrove bersifat khusus, setiap jenis biota laut di dalamnya mempunyai kisaran ekologi tersendiri dan masing-masing mempunyai
relung khusus Steenis 1958. Hal ini menyebabkan terbentuknya berbagai macam komunitas dan bahkan zonasi, sehingga komposisi jenis berbeda dari satu tempat
ke tempat lain. Steenis 1958 mengemukakan bahwa faktor utama yang mengakibatkan adanya Ecological Preference berbagai jenis adalah kombinasi
faktor-faktor berikut ini: 1. Tipe tanah: keras atau lembek, kandungan pasir dan liat dalam berbagai
perbandingan. 2. Salinitas: variasi harian dan nilai rata-rata pertahun secara kasar sebanding
dengan frekuensi, kedalaman, dan jangka waktu genangan. 3. Ketahanan jenis terhadap arus dan ombak.
4. Kombinasi perkecambahan dan pertumbuhan semai dalam hubungannya dengan amplitudo ekologi jenis-jenis terhadap tiga faktor di atas.
2.2 Potensi Ekositem Mangrove
Berbagai laporan dan publikasi ilmiah menunjukkan bahwa hutan mangrove ditemukan hampir di setiap Provinsi di Indonesia. Walaupun di daerah pantai
Provinsi D.I. Yogyakarta dilaporkan beberapa jenis vegetasi mangrove tumbuh, namun karena luasan yang kecil atau karena tidak membentuk tegakan yang
kompak sehingga tidak dikategorikan sebagai hutan, maka luasan hutan mangrove di Provinsi D.I. Yogyakarta tersebut sampai saat ini belum dilaporkan.
Jika dilihat dari luasan hutan mangrove, maka data yang diperoleh akan sangat bervariasi. Departemen Kehutanan sendiri menyebut angka luas potensi
hutan mangrove termasuk yang non kawasan pada tahun 19992000 ± 9.3 juta hektar dan menurun menjadi 7.804.444,80 ha pada tahun 20062007. Selanjutnya
berdasarkan hasil interpretasi Kementerian Kehutanan 2010, menyebutkan luasan eksisting mangrove Indonesia seluas 3.685.241,16 ha. Bakosurtanal 2009
menyebutkan bahwa luas mangrove Indonesia adalah 3.244.018,46 ha. Perbedaan hasil pengukuran ini dikarenakan metode yang dipergunakan berbeda. Hasil
pengukuran Bakosurtanal didasarkan atas perhitungan luas lahan mangrove yang
bervegetasi, sedangkan hasil pengukuran Departemen Kehutanan 2006 didasarkan atas lahan bervegetasi dan land system yang termasuk mangrove.
Dibandingkan dengan total luas mangrove di seluruh dunia sekitar 18.107.700,00 hektar Spalding, Blasco and Field 1997, maka jika kita
menggunakan angka luas 3.685.241,16 hektar Kementerian Kehutanan 2010, berarti Indonesia merupakan tempat mangrove yang terluas di dunia 20,35 ,
melebihi Brazil 1,3 juta hektar, Nigeria 1,1 juta hektar, dan Australia 0,97 juta hektar. Sehingga tidaklah heran jika perhatian dunia terhadap kelestarian
mangrove Indonesia sangat besar. Komunitas mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi dengan 89 spesies yang terdiri dari 35 spesies pohon, 9 spesies perdu, spesies liana, 29 spesies epifit, 80 spesies crustacea, 65 spesies moluska, dan 2
spesies parasitik Nontji 1987 dalam Dahuri et al. 1996. Soemodihardjo 1993 menegaskan bahwa mangrove di Indonesia terdiri atas 15 famili, 18 genus, 41
spesies, dan 116 spesies yang berasosiasi. Berdasarkan Kusmana 1993 di Indonesia saat ini paling sedikit terdapat sekitar 101 jenis tumbuhan mangrove
baik yang khas maupun tidak khas habitat mangrove, yang terdiri atas: 47 jenis pohon, 5 jenis semak, 9 jenis herba dan rumput, 9 jenis liana, 29 jenis epifit, dan 2
jenis parasit. Alikodra et al. 1990 melaporkan bahwa di hutan mangrove muara
Cimanuk dan Segara Anakan berturut-turut terdapat 23 jenis dan 16 jenis burung Wader, 12 jenis di antaranya termasuk jenis burung yang melakukan migrasi. Di
samping itu beberapa jenis primata terdapat di hutan mangrove antara lain: bekantan Nasalis larvatus, monyet ekor panjang Macaca fascicularis, lutung
Presbytis sp.. Juga dijumpai jenis reptilia, seperti: biawak Varanus salvator, kadal, beberapa jenis ular dan buaya muara Crocodylus porosus.
Kartawinata et al. 1979 dalam Kusmana 1993 melaporkan bahwa di Indonesia paling sedikit terdapat 90 jenis fauna laut di habitat mangrove yang
terdiri atas Gastropoda 50 spesies, Bivalvia 6 spesies, dan Crustacea 34 spesies.
2.3 Fungsi dan Manfaat Ekosistem Mangrove