7 Nilai Manfaat Langsung Mangrove Sebagai Penghasil Bibit
Nilai manfaat berdasarkan pada nilai bibit mangrove yang ditanam pada tahun terakhir yang dilakukan oleh pemerintah maupun yang dilakukan oleh
swasta. Penanaman mangrove di kawasan mangrove Kubu Raya pada tahun 2011 dilakukan oleh Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Pertambangan sebanyak
150.000 bibit. Penanaman lainnya dilakukan oleh dua perusahaan swasta yang memiliki IUPHHK dengan jumlah bibit 455.230 bibit pertahunnya. Dengan
demikian nilai manfaat bersih bibit adalah Rp. 377.308.669,- Tabel 31. Tabel 31 Nilai manfaat bibit mangrove
No Uraian Satuan
Nilai ekonomi per lokasi pengelolaan Total
Hutan Lindung
HP IUPHHK APL
Koperasi
1 Jumlah bibit
yang dimanfaatkan
batangtahun 150.000
650.655 - 800.655
2 Harga bibit
Rpbatang 1000
1000 -
1000 3
Nilai manfaat total Rptahun
150.000.000 650.655.000
- 800.655.000
4 Biaya total
Rptahun 75.000.000
325.327.500 -
400.327.500 5 Laba
layak Rptahun
4.312.500 18.706.331
- 23.018.831
6 Nilai manfaat bersih
Rptahun 70.687.500
306.621.169 -
377.308.669 Sumber: Hasil olahan data primer 2012
5.3.2 Manfaat Tidak Langsung Indirect Use Value
1 Nilai Manfaat Tidak Langsung Mangrove sebagai Penahan Abrasi
Manfaat tidak langsung mangrove sebagai penahan abrasi diestimasi melalui replacement cost dengan pembangunan pemecah gelombang break
water . Pengendalian abrasi pantai oleh ekosistem mangrove terjadi melalui
mekanisme pemecahan energi kinetik gelombang air laut dan pengurangan jangkauan air pasang ke daratan, seperti telah dibuktikan oleh penelitian yang
dilakukan Suryana 1998 di pantai utara pulau Jawa yang mana abrasi pantai relatif tidak terjadi pada lokasi yang ditumbuhi mangrove dengan lebar 100 meter.
Dengan lebar mangrove 100 meter, jangkauan air pasang akan berkurang lebih dari 60.
Biaya pembangunan dan pemeliharaan fasilitas pemecah gelombang break water di Provinsi Kalimantan Barat untuk ukuran panjang 1 km adalah Rp
9 milyar Bapedalda Provinsi Kalimantan Barat, 2012. Biaya tersebut sudah termasuk biaya pemeliharaan selama umur ekonomis bangunan yang mencapai 30
tahun. Berdasarkan panjang pantai ekosistem hutan mangrove di kawasan studi
sekitar 127.600 meter LPP Mangrove 2008, maka biaya pembuatan pemecah gelombang seluruhnya Rp. 1.082.367.000.000,-. Nilai manfaat per tahun dengan
umur ekonomis sebesar 30 tahun adalah Rp 36.078.900.000,- pertahun Tabel 32. Tabel 32 Nilai manfaat tidak langsung mangrove sebagai penahan abrasi
No Uraian
Satuan Nilai ekonomi per lokasi pengelolaan
Total Hutan
Lindung HP
IUPHHK APL
Koperasi
1 Biaya pembuatan bangunan beton
Rpkm 9.000.000.000 9.000.000.000
9.000.000.000 9.000.000.000
2 Panjang garis pantai km 64,66
51,27 11,67
127,60 4 Total biaya
Rp 581.940.000.000 461.430.000.000 105.030.000.000 1.148.400.000.000
5 Umur ekonomis tahun
30 30
30 30
6 Laba layak Rptahun
33.461.550.000 26.532.225.000 6.039.225.000
66.033.000.000 7 Nilai manfaat total Rp
548.478.450.000 434.897.775.000 98.990.775.000 1.082.367.000.000
8 Nilai manfaat bersih Rptahun 18.282.615.000
14.496.592.500 3.299.692.500
36.078.900.000
Sumber : diolah dari data Bapedalda Provinsi Kalimantan Barat 2012 dan Citra Landsat 2011
2 Nilai Manfaat Tidak Langsung Mangrove sebagai Penyimpan Karbon
Hutan mangrove merupakan salah satu tipe hutan di pesisir yang memiliki fungsi sebagai penyimpan karbon melalui proses fotosintesis yang disebut dengan
sequestration . Kandungan karbon pohon jenis mangrove diduga berkorelasi
positif dan nyata dengan besarnya ukuran pohon dan meningkat dengan bertambahnya umur pohon tersebut. Dalam fotosintesis, pohon tanaman
menyerap CO
2
dan H
2
O dibantu dengan sinar matahari diubah menjadi glukosa yang merupakan sumber energi sebelumnya diubah dulu melalui proses respirasi
tanaman tersebut dan juga menghasilkan H
2
O dan O
2
yang merupakan suatu unsur yang dibutuhkan oleh organisme untuk melangsungkan kehidupan bernapas.
Sehingga, hanya dengan mengetahui dan memahami hal tersebut kita harus sadar bahwa hutan sangat dibutuhkan manusia untuk menyerap karbon yang berlebih
dalam atmosfer. Jumlah atau stok karbon yang dihasilkan oleh hutan mangrove di
Kabupaten Kubu Raya adalah 72,16 ton untuk jangka waktu 30 tahun atau 2,41 tonhatahun LPP Mangrove 2008. Dengan harga karbon di pasaran Eropa pada
Februari 2012 sebesar € 10,00ton pada European Union Emission Trading Scheme nilai tukar rupiah terhadap euro Rp 11.992,75-, maka nilai penerimaan
kotor dari manfaat penyimpan karbon adalah Rp 22.968.343.832,- pertahun. Dengan biaya pengelolaan hutan mangrove adalah sebesar Rp.7.770.325.505,- per
tahun dari nilai penerimaan kotor, maka nilai manfaat bersih penyimpan karbon sebesar Rp 14.751.224.610,-tahun Tabel 33.
Tabel 33 Nilai manfaat tidak langsung mangrove sebagai penyimpan karbon
No Uraian
Satuan Nilai ekonomi per lokasi pengelolaan
Total Hutan
lindung HP
IUPHHK APL
Koperasi
1 Total potensi karbon ton
119.370 60.002
12.147 191.519
2 Harga
karbon Rpton
119.928 119.928 119.928 119.928 3 Nilai manfaat total
Rptahun 14.315.757.182
7.195.881.762 1.456.704.887
22.968.343.832 4 Total biaya pengelolaan Rptahun
2.491.371.222 4.317.529.057
961.425.226 7.770.325.505
5 Laba layak 5,75 Rptahun
143.253.845 248.257.921
55.281.950 446.793.717
6 Total manfaat
bersih Rptahun 11.681.132.115 2.630.094.784 439.997.711 14.751.224.610
Sumber : diolah dari data LPP Mangrove 2008 dan Citra Landsat 2011
3 Nilai Manfaat Tidak Langsung Mangrove sebagai Penghasil Oksigen
Dalam fotosintesis, pohon tanaman menyerap CO
2
dan H
2
O dibantu dengan sinar matahari diubah menjadi glukosa yang merupakan sumber energi
sebelumnya diubah dulu melalui proses respirasi tanaman tersebut dan juga menghasilkan H
2
O dan O
2
yang merupakan suatu unsur yang dibutuhkan oleh organisme untuk melangsungkan kehidupan bernapas. Dengan menggunakan
rumus molekul, persamaan kimia proses fotosintesia adalah 6CO
2
+6H
2
O Æ C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
Blankenship RE and Govindjee 2007. Manfaat mangrove sebagai penghasil oksigen diestimasi dengan
menggunakan potensi oksigen yang diproduksi mangrove sebagai penghasil oksigen. Harga oksigen diasumsikan setara dengan nilai penggunaan oksigen
dalam kegiatan medis di rumah sakit di Provinsi Kalimantan Barat sebesar Rp. 250.000,-m
3
. Mangrove yang optimal untuk mengahasilkan oksigen diasumsikan setelah umur 5 tahun. Dengan potensi oksigen di areal studi mencapai 372.298
m
3
tahun, dan biaya sekitar Rp. 40.388.675.605,- pertahun maka estimasi nilai manfaat bersih tidak langsung sebagai penghasil oksigen adalah Rp.
54.185.974.244,- pertahun Tabel 34.
Tabel 34 Nilai manfaat tidak langsung mangrove sebagai penghasil oksigen
No Uraian Satuan
Nilai ekonomi per lokasi pengelolaan Jumlah
Hutan Lindung
HP IUPHHK
APL Koperasi
1 Potensi oksigen
m
3
tahun 241.577 121.430
24.582 387.588 2
Harga oksigen O
2
Rpm
3
250.000 250000
250.000 250000
3 Nilai manfaat total
Rptahun 60.394.162.543
30.357.405.986 6.145.429.167 96.896.997.696
4 Biaya pengelolaan hutan
Rptahun 18.118.248.763 18.214.443.591,67 4.055.983.250 40.388.675.605
5 Laba layak
Rptahun 1.041.799.304 1.047.330.507 233.219.037 2.322.348.847
6 Nilai manfaat bersih
Rptahun 41.234.114.476
11.095.631.888 1.856.226.880 54.185.973.244 Sumber : diolah dari data LPP Mangrove 2008 dan Citra Landsat 2011
4 Nilai Manfaat Tidak Langsung Mangrove sebagai Penahan Intrusi Air Laut
Kusmana 2010 menyebutkan bahwa fungsi mangrove sebagai penahan intrusi air laut terjadi melalui mekanisme sebagai berikut :
- Pencegahan pengendapan CaCo
3
oleh badan eksudat akar. -
Pengurangan kadar garam oleh bahan organik hasil dekomposisi serasah. -
Peranan fisik susunan akar mangrove yang dapat mengurangi daya jangkauan air pasang ke daratan.
- Perbaikan sifat fisik dan kimia tanah melalui dekomposisi serasah.
Hilmi 1998 melaporkan bahwa percepatan intrusi air laut di pantai Jakarta meningkat drastis dari 1 km pada hutan mangrove selebar 0,75 m menjadi
4,24 km pada lokasi tanpa hutan mangrove. Secara teoritis diperkirakan percepatan intrusi air laut meningkat 2 – 3 kali pada lokasi tanpa hutan mangrove.
Di Kubu Raya, sawah merupakan sektor pertanian yang paling rentan mengalami penurunan produksi sebagai akibat terjadinya intrusi air laut di
kawasan hutan mangrove. Dengan demikian, manfaat sebagai penahan intrusi air laut, diestimasi setara dengan nilai turunnya produktivitas usaha tani padi sawah
akibat lahan sawah terintrusi air laut. Dari penelitian LPP Mangrove 2008, di Desa Nipah Panjang dan Teluk
Nibung terjadi penurunan produksi padi sekitar 1,26 tonha pertahun dari rata-rata 2 tonhatahun sebelum terjadi intrusi air menjadi 0,74 tonhatahun. Nilai
penerimaan kotor yang hilang akibat intrusi air laut adalah sebesar Rp 4.410.000,- hatahun harga padi berlaku Rp 3.500,-kg. Biaya produksi berdasarkan hasil
wawancara adalah sebesar 55. Nilai manfaat bersih tidak langsung mangrove sebagai penahan intrusi air laut adalah Rp. 7.428.105.878,- tahun Tabel 35.
Tabel 35 Nilai manfaat tidak langsung mangrove sebagai penahan intrusi air laut
No Uraian
Satuan Nilai ekonomi per lokasi pengelolaan
Jumlah Hutan
Lindung HP
IUPHHK APL
Koperasi
1 Informasi dasar
a. Rata-rata penurunan produksi padi akibat
intrusi tonhatahun
1,26 1,26 1,26 1,26 b. Harga gabah kering
Rpkg 3.500
3.500 3.500
3.500 c. Luas sawah di seluruh
areal studi ha
2.456,1 1.278,7
291,2 4.026,0 d.Volume penurunan
produksi padi tontahun 3.094,7
1.611,2 366,9
5.072,8 2 Nilai
kehilangan pendapatan total akibat
penurunan produksi padi Rp 10.831.534.619 5.639.083.579 1.284.041.802
17.754.660.000 3
Total biaya produksi 55
Rp 5.957.344.040 3.101.495.969
706.222.991 9.765.063.000
4 Laba layak 5,75
Rphatahun 342.547.282
178.336.018 40.607.822
561.491.123 5 Nilai
kehilangan pendapatan bersih akibat
penurunan produksi padi Rptahun 4.531.643.296
2.359.251.593 537.210.989
7.428.105.878
Sumber : diolah dari data LPP Mangrove 2008 dan Citra Landsat 2011
5.3.3 Nilai Manfaat Pilihan Option Value