Tanah Iklim Kondisi Fisik .1 Luas dan Letak

Radak dan Sei Sepada seluas 18.130 ha yang beroperasi hingga saat ini. Areal lainnya dikelola oleh koperasi PANTER pada lokasi Areal Penggunaan Lain dan sisanya merupakan kawasan hutan lindung. 3.2 Kondisi Fisik 3.2.1 Luas dan Letak Wilayah kawasan hutan mangrove di Kabupaten Kubu Raya berada di Kecamatan Batu Ampar, Kubu dan Teluk Pakedai. Ketiga kecamatan tersebut memiliki luas wilayah 3.506,2 km 2 . Kecamatan Batu Ampar merupakan kecamatan terluas dengan luas 2.002,7 km 2 , disusul Kubu dengan luas 1.211,6 km 2 , dan Teluk Pakedai dengan luas 291,9 km 2 . Sebagaian besar 66,87 dari luasan ketiga kecamatan tersebut merupakan hutan negara. Luas wilayah hutan mangrove di ketiga kecamatan ini mencapai 102.016,89 ha. Kecamatan Batu Ampar merupakan kecamatan yang mempunyai luas hutan mangrove terluas dibandingkan dua kecamatan lainnya yaitu seluas 52.300,91 ha, kemudian diikuti Kecamatan Kubu seluas 40.727,74 ha dan Kecamatan Teluk Pakedai seluas 8.988,24 ha. Berdasarkan statusnya, maka sekitar 50.613,08 ha berada pada kawasan lindung HL, 32.350 ha pada kawasan hutan produksi HP, 8.380,32 ha pada kawasan areal penggunaan lain APL, dan lainnya seluas 1.760,60 ha. Secara geografis hutan mangrove di ketiga kecamatan ini terletak pada koordinat 0 84’– 0 87’ LS and 109 65’– 109 68’ BT. Batas-batas wilayah hutan mangrove di ketiga kecamatan ini adalah: sebelah Barat berbatasan dengan Selat Karimata, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ketapang, dan sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang.

3.2.2 Tanah

Jenis tanah di sebagian besar wilayah mangrove Kabupaten Kubu Raya adalah tanah alluvial hidromorf kelabu. Jenis tanah ini mempunyai drainase lambat dan mempunyai daya untuk menahan air yang baik. Meskipun demikian, pada saat kering sering terjadi retakan. Permeabilitas dari jenis tanah ini tergolong lambat. Warna lapisan atas dan lapisan bawah dari tanah alluvial ini berwarna coklat sampai coklat kelabu. Lapisan atas tanah berlapisan bahan organik endapan dan sering mengandung kopal. Lapisan bawah tanah ini bertekstur halus sampai dengan agak halus, pejal dan dalam keadaan basah lekat karena banyak mengandung karatan dan gley. Tekstur tanah pada ekosistem mangrove di wilayah Kabupaten Kubu Raya didominasi oleh debu dengan prosentase kandungan mencapai 54,0 - 75,65, kemudian liat 21,1 - 41,25 dan pasir 2,5 - 5,85. Kondisi ini dipengaruhi oleh banyaknya pasokan sedimen dari proses sedimentasi yang datang dari hulu Sungai Kapuas beserta anak-anak sungainya. Tingkat keasaman tanah tergolong tinggi dengan kisaran pH antara 2,7 - 5,6. Hal ini banyak dipengaruhi oleh pasokan air gambut dari lahan-lahan yang ada di sekitar ekosistem mangrove.

3.2.3 Iklim

Untuk mendapatkan gambaran keadaan iklim daerah survei, data iklim diambil dari data Amdal PT. Kandelia Kandel 2008 yang menggunakan data iklim dari stasiun Meteorologi Supadio yang merupakan stasiun terdekat dari wilayah studi dan dianggap paling mewakili. 1. Curah Hujan dan Hari Hujan Curah hujan rata-rata per tahun adalah 2.512,8 mm, sehingga curah hujan rata-rata per bulan adalah 209,4 mm. Rata-rata hujan bulanan minimum terjadi pada bulan April sebesar 73,5 mm, dan maksimum terjadi pada bulan Juli sebesar 372,0 mm. Rata-rata jumlah hari hujan per tahun 158 hari dan rata-rata per bulan adalah 13 hari. Keadaan suhu rata-rata bulanan adalah 26,4 o C. Suhu rata-rata tertinggi pada bulan Mei yaitu 27,4 °C dan rata-rata terendah pada bulan Januari yaitu 25,5 °C. Tabel 4 menunjukkan bahwa daerah studi menurut Koppen termasuk pada tipe iklim Afaw, yaitu iklim tropika berhujan tanpa bulan kering. Variasi curah hujan tahunan dari beberapa stasiun yang ada di daerah studi berkisar antara 2.600 - 3.500 mm per tahun. Berdasarkan klasifikasi tipe hujan Schmidt dan Ferguson, maka daerah studi termasuk ke dalam tipe hujan A yaitu basah. Sedangkan menurut peta zona agroklimat daerah Kalimantan Barat Oldeman 1979 termasuk zone B1. Tabel 4 Data iklim rata-rata tahunan di daerah studi 1997-2006 Bulan Curah hujan rata 2 mm Hari hujan Suhu rata 2 O c Kelembaban Kec. Angin Rata 2 kmjam Penyinaran matahari Januari 143,0 18 25,5 87,0 1,6 53,0 Februari 159,0 16 26,7 88,0 1,8 52,0 Maret 181,2 12 26,0 87,0 1,8 58,0 April 73,5 8 25,9 87,0 1,7 37,0 Mei 185,7 17 27,4 87,0 2,1 49,0 Juni 244,3 10 26,5 82,0 2,3 69,0 Juli 372,0 17 26,2 89,0 2,1 85,0 Agustus 102,5 10 26,3 83,0 2,4 87,0 September 214,2 12 26,5 88,0 2,0 48,0 Oktober 304,4 22 27,0 90,0 1,6 54,0 November 238,0 16 26,9 88,0 2,6 54,0 Desember 295,0 17 26,4 87,0 2,1 45,0 JUMLAH 2.512,8 158 317,3 1.043,0 24,1 691,0 Rata-rata 209,4 13 26,4 86,9 2,0 57,5 Sumber : Amdal PT. Kandelia Alam 2008 Bulan basah 100 mm hampir terdapat sepanjang tahun 11 bulan, sehingga batas antara musim hujan dan kemarau tidak tegas. Musim kemarau dengan hujan relatif lebih rendah terjadi selama 1 bulan yaitu bulan April, dengan rata-rata curah hujan 73,5 mm. Bulan Mei merupakan bulan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, dan bulan Maret merupakan bulan peralihan ke musim kemarau. Penyimpangan iklim kadang-kadang terjadi, yaitu berupa tingginya curah hujan pada bulan-bulan dimana seharusnya hujan relatif rendah dan hari hujan lebih sedikit. Pada kondisi seperti ini bulan-bulan kemarau tidak ada atau terjadi musim hujan sepanjang tahun. Sebaliknya meskipun di daerah studi dikatakan tidak ada batas yang tegas antara musim hujan dan musim kemarau, tetapi kadang-kadang terjadi musim kemarau yang panjang sehingga terjadi kekeringan dimana-mana dan air sungai menyusut tajam PT. Kandelia Alam 2008. 2. Kecepatan dan Arah Angin Kecepatan angin rata-rata bulanan berkisar antara 1,6 kmjam sampai dengan 2,6 kmjam. Kecepatan angin rata-rata bulanan dalam setahun adalah sebesar 2,0 kmjam. 3. Kelembaban Udara Kelembaban relatif tertinggi terdapat pada bulan Oktober 90,0 dan minimum pada bulan Juni 82,0. Rata-rata kelembaban relatif adalah 86,9. 4. Lama Penyinaran Matahari Penyinaran matahari rata-rata bulanan berkisar antara 37,0 - 87,0. Penyinaran terendah terjadi pada bulan April sebesar 37,0 dan tertinggi sebesar 87,0 pada bulan Agustus dengan rata-rata tahunan sebesar 57,5 . 5. Temperatur Udara Tabel 4 memperlihatkan bahwa suhu udara rata-rata bulanan terendah adalah 25,5 o C yang terjadi pada bulan Januari dan tertinggi sebesar 27,4 o C terjadi pada bulan Mei. Rata-rata temperatur tahunan adalah sebesar 26,4 o C.

3.2.4 Hidrologi