3. Kelembaban Udara Kelembaban relatif tertinggi terdapat pada bulan Oktober 90,0 dan
minimum pada bulan Juni 82,0. Rata-rata kelembaban relatif adalah 86,9. 4. Lama Penyinaran Matahari
Penyinaran matahari rata-rata bulanan berkisar antara 37,0 - 87,0. Penyinaran terendah terjadi pada bulan April sebesar 37,0 dan tertinggi sebesar
87,0 pada bulan Agustus dengan rata-rata tahunan sebesar 57,5 . 5. Temperatur Udara
Tabel 4 memperlihatkan bahwa suhu udara rata-rata bulanan terendah adalah 25,5
o
C yang terjadi pada bulan Januari dan tertinggi sebesar 27,4
o
C terjadi pada bulan Mei. Rata-rata temperatur tahunan adalah sebesar 26,4
o
C.
3.2.4 Hidrologi
Kawasan hutan mangrove Kabupaten Kubu Raya merupakan bagian dari estuari Sungai Kapuas dengan kemiringan lahan yang relatif datar 0 – 8. Pada
beberapa tempat terdapat bukit-bukit kecil termasuk yang unik dibanding daerah mangrove yang ada di Indonesia dengan kemiringan lahan berkisar antara 15 – 40.
Kecamatan Batu Ampar, Kubu dan Teluk Pakedai termasuk ke dalam DAS Kapuas, DAS Mendawah dengan wilayah Sub DAS Keluang, Lida, Jenu, Sapar,
Kelabau, Bunbun, Kemuning, dan Sungai Limau. Kondisi kualitas air di perairan hutan mangrove Kabupaten Kubu Raya umumnya masih cukup baik, kecuali
untuk daerah muara dan daerah padat pemukiman yang kondisinya cukup keruh. Kekeruhan daerah muara terutama disebabkan oleh pelumpuran dari sungai-
sungai yang mengalirinya. Secara umum perairan di lokasi hutan mangrove Kabupaten Kubu Raya
tidak dipergunakan sebagai air minum karena kadar garamnya yang tinggi. Salinitas air di kawasan ini berkisar antara 7,6 – 22
°
oo
yang mengindikasikan bahwa air di daerah tersebut bersifat payau sampai asin, pH di kawasan perairan
berkisar antara 7,4 – 7,9; kandungan DO sebesar 7,0 mgl, nilai BOD relatif rendah yaitu berkisar antara 0.78 – 2.34 mgl. Hal ini disebabkan pertukaran
massa air relatif lebih besar dan berlangsung cepat mengingat amplitudo pasang surut air laut di daerah ini mencapai 2 – 3 meter, sedangkan kekeruhan air
berkisar berkisar antara 4.2 – 395 mgl.
3.2.5 Kualitas Perairan
Kondisi kualitas air di tiga kecamatan Batu Ampar, Kubu, dan Teluk Pakedai pada umumnya dalam kondisi baik. Kecuali untuk daerah muara dan
daerah padat pemukiman. Kekeruhan di daerah muara terutama disebabkan oleh pelumpuran, sedangkan di daerah yang padat pemukiman banyak dijumpai
sampah rumah tangga, deterjen dan minyak solar bekas buangan sarana transportasi.
Hasil pengamatan menunjukkan adanya lapisan minyak dan detergen yang relatif terlihat di sekeliling pemukiman dan perairan yang digunakan sebagai
sarana transportasi. Secara umum, perairan di lokasi studi tidak dapat dipergunakan sebagai air minum karena kadar garamnya yang tinggi Tabel 5.
3.2.6 Hidro-Oceanografi