Fauna Kondisi Biologi .1 Flora

dasar penting untuk membuat atlas penyebaran potensi hutan dan penentuan prioritas pengelolaan hutan. Biomassa tersusun terutama oleh senyawa karbohidrat yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Semua itu dihasilkan dari proses fotosintesis tanaman. Biomassa tumbuhan bertambah karena tumbuhan menyerap CO 2 dari udara yang kemudian zat tersebut diubah menjadi gula melalui proses fotosintesis. Biomassa dapat diduga dengan metode hubungan allometrik. Persamaan allometrik dibuat untuk mencari korelasi yang paling baik antara dimensi pohon dengan biomassanya. Semakin rendah kerapatan pohon, ruang tumbuh pohon akan semakin lebar. Kompetisi pohon-pohon dalam memperoleh nutrisi dan air akan lebih rendah sehingga berpengaruh pada proses pertumbuhan berupa penambahan dimensi pohon diameter dan tinggi. Dengan demikian struktur tegakan hutan berkaitan dengan sebaran jumlah pohon per hektar pada berbagai ukuran diameternya. Banyaknya pohon yang berdiameter besar akan mempengaruhi diameter rata-rata tegakan yang lebih besar sehingga biomassa meningkat. Potensi biomassa total hutan mangrove per hektar di Kabupaten Kubu Raya berkisar antara 227,45 tonha sampai 316,88 tonha atau rata-rata sebesar 262,86 tonha LPP Mangrove 2008. Tingginya kandungan biomasa tersebut, disebabkan sebagian besar kawasan hutan mangrove di Kabupaten Kubu Raya masih terjaga dengan baik, hanya di beberapa tempat yang kandungan biomassanya yang relatif masih rendah. Tingginya kandungan biomassa ini juga menunjukkan bahwa hutan mangrove di Kabupaten Kubu Raya memiliki peran strategis dalam keseimbangan iklim global, terutama kaitanya dengan penyediaan unsur vital makhluk hidup yaitu oksigen dan penyerapan senyawa CO 2 dari atmosfer.

3.3.2 Fauna

Fauna yang terdapat di kawasan hutan mangrove Kabupaten Kubu Raya meliputi mamalia, reptilia, burung, dan fauna perairan ikan, krustase, gastropoda, bivalvia, polychaeta, phytoplankton dan zooplankton. Jumlah mamalia yang teridentifikasi di kawasan ini adalah 11 jenis, 3 tiga diantaranya adalah jenis spesies endemik Pulau Kalimantan, yaitu Bekantan Nasalis larvatus, Pesut Orcaela brevirostria dan Brecet Kalimantan Ptilocichla leucogrammica. Untuk jenis-jenis herpetofauna ditemukan sebanyak 11 jenis herpetofauna 11 jenis reptilia dan 1 jenis amphibia. Diantara jenis reptilia yang ditemukan terdapat jenis yang termasuk kategori dilindungi yaitu buaya muara Crocodylus porosus. Burung yang teridentifikasi di wilayah ekosistem mangrove Kabupaten Kubu Raya sebanyak 57 jenis. Diantara jenis burung yang ditemukan tersebut terdapat jenis yang dilindungi yaitu Kuntul besar Egretta alba, Bangau tong- tong Leptoptilos javanicus, Elang tiram Pandion haliaetus, Sikep madu Pernis ptilorhynchos, Elang bondol Haliastur indus, Elang laut Haliaectus leucogaster, Elang ikan Icthyophaga icthyaetus, Raja udang api Ceyx erithacus, Raja udang merah Ceyx rufidorsus, Pekaka emas Pelargopsis capensis, Cekaka sungai Halcyon chloris, Cekaka merah Halcyon coromanda, Kipasan belang Rhipidura javanica, Burung madu bakau Nectarinia calcostetha, dan Burung madu kelapa Anthreptes malacensis. Jenis- jenis burung migran yang tercatat di lokasi mangrove Kabupaten Kubu Raya, yaitu Sikep madu Pernis ptilororhynchos sebagai jenis elang migran raptor migratory species, Trinil pantai Tringa hypoleucos, dan Dara laut kumis Chlidonias hybridus sebagai burung pantai migrasi Wader bird, Layang- layang api Hirundo rustica, Kedasi Australia Chrysococcyx basalis, Murai tarung Monticola solitarius, dan Sikatan bubik Muscicapa dauurica. Di lokasi hutan mangrove ini terdapat jenis-jenis burung yang hidup secara khusus pada ekosistem mangrove mangrove specialis yaitu Sikatan bakau Cyornis rufigastra, Kancilan bakau Pachycephala grisola dan Burung madu bakau Nectarinia calcostetha. Selain itu terdapat juga burung yang terkait dengan keberadaan ekosistem mangrove, seperti cangak, kuntul, kokokan dan raja udang. Jenis-jenis satwa liar dilindungi yang terdapat di wilayah mangrove Kabupaten Kubu Raya terdiri dari 8 jenis burung, 1 jenis reptil dan 5 jenis mamalia. Jenis burung yang termasuk satwa dilindungi adalah Pecuk ular asia Anhinga melanogaster, Elang bondol Haliastur indus, Elang alap jambul Accipiter trivirgatus, Raja udang meninting Alcedo meninting, Raja udang kalung biru Alcedo euryzona, Pekaka emas Pelargopsis capensis, Rangkong badak Buceros rhinoceros, Burung madu bakau Nectarinia calcostetha. Jenis reptil yang dilindungi yaitu Buaya muara Crocodylus porosus. Sedangkan jenis mamalia yang yang dilindungi adalah Bekantan Nasalis larvatus, Pesut Orcaella brevirostris, Rusa Cervus sp., Kucing hutan Felis bengalensis dan Beruang madu Helarctus malayanus.

3.3.3. Biota Perairan