pembungkusan, pengukusan media sterilisasi, pembibitan, inkubasi, penumbuhan, serta pemanenan.
1. Tahap Persiapan dan Pengadukan Bahan
Tahap persiapan merupakan kegiatan menyiapkan semua bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat bag log. Pada tahap ini, semua bahan yang
dibutuhkan ditakar sesuai dengan komposisi. Proporsi masing-masing bahan tidak boleh melebihi atau kurang dari komposisi karena akan menghambat
pertumbuhan jamur dan akan mengakibatkan kegagalan. Tahap pengadukan merupakan kegiatan mencampur semua bahan yang
sudah disiapkan dan ditakar. Pada tahap ini serbuk kayu yang sudah disiapkan dicampur dengan bahan-bahan lainnya seperti kapur, tepung maizena, tepung
jagung, beras, dan dicampur dengan air sebanyak 40-50. Jika air yang dicampurkan terlalu banyak, maka akan menambah lama waku sterilisasi dan bag
log pun akan mudah membusuk. Setelah semua bahan dicampur, kemudian diaduk rata hingga bahan bisa dikepal akan tetapi tidak berair. Bahan-bahan yang
dicampur tidak boleh ada yang menggumpal, karena akan menghambat pertumbuhan jamur. Setelah diaduk rata, bahan-bahan tidak langsung dibungkus
plastik, akan tetapi difermentasi terlebih dahulu selama satu malam, barulah setelah itu di bungkus plastik bag log .
2. Tahap Pembungkusan
Bahan-bahan yang sudah diaduk dan difermentasi selanjutnya dimasukan ke dalam kantong plastik untuk pembuatan bag log. Setelah bahan dimasukan ke
dalam plastik, kemudian dipadatkan dengan menggunakan bambu agar terbentuk bag log yang baik dan padat. Jika bag log tidak padat, maka akan menyebabkan
bag log cepat membusuk dan menghambat pertumbuhan jamur. Setelah dipadatkan, barulah ujung plastik diikat dengan menggunakan karet.
3. Tahap Sterilisasi
Bahan-bahan yang sudah selesai dimasukan kedalam plastik bag log, selanjutnya disterilsasi dengan cara dikukus dalam drum yang dilapisi plastik
tahan panas di bagian dalamnya. Proses sterilisasi ini membutuhkan waktu delapan jam dengan suhu berkisar antara 90
O
C-100
O
C. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mematikan atau membunuh
bakteri patogen yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur atau pun bibit jamur. Bahan bakar yang digunakan pada proses ini adalah bahan bakar gas. Bahan bakar
gas ini dipilih karena dapat menghasilkan panas yang merata saat proses pengukusan, sehigga dapat mengurangi tingkat kegagalan pada budidaya jamur
tiram putih Setelah delapan jam dikukus, selanjutnya bag log didinginkan selama satu
malam, sampai mencapai suhu 35
O
C-40
O
C. Apabila bibit dimasukan ke dalam bag log yang masih panas, maka bibit akan mati dan tidak tumbuh.
4. Tahap Pembibitan Inokulasi
Setelah bag log didinginkan selanjutnya dilakukan proses pembibitan. Pembibitan ini dilakukan dengan memasukan bibit yang sudah dibeli dan sudah
memutih kedalam bag log dengan menggunakan spatula atau sendok bibit. Sebelum spatula digunakan untuk pembibitan, spatula tersebut harus
disterilisasi dengan alkohol dan dipanaskan. Ujung plastik bag log dipasang cincin bambu, ditutup kertas, dan diikat karet. Tujuan penutupan ujung bag log
dengan kertas adalah agar tidak terlalu banyak oksigen yang masuk ke dalam media yang dapat menghambat pertumbuhan jamur.
Keberhasilan proses pembibitan ini sangat tergantung dari kebersihan dari para pekerja, alat-alat yang digunakan, serta tempat pembibitan. Karena proses
pembibitan ini sangat rentan terkontaminasi. Oleh karena itu, sebelum proses pembibitan ini, semua alat-alat, tempat, dan pekerja harus disterilisasi dengan
menggunakan alkohol. Semua alat dan tempat disemprot dengan alkohol, dan pekerja harus mencuci tangannya dengan alkohol.
5. Tahap Inkubasi