19 4.
Penggolongan lembaga tataniaga berdasarkan bentuk usahanya, dapat digolongkan atas; a. Berbadan hukum; b. Tidak berbadan hukum.
Hanafiah dan Saefuddin 1986 mengungkapkan bahwa peranan lembaga tataniaga sangat penting terutama untuk komoditas pertanian yang bersifat cepat
atau mudah rusak perishable. Barang-barang hasil pertanian adalah organisme hidup dan karenanya mudah atau cepat mengalami kerusakan atau pembusukkan
akibat dari kegiatan bakteri, enzimatis dan oksidasi. Karena itulah, membutuhkan usaha atau perawatan khusus dalam proses tataniaganya guna mempertahankan
mutu untuk menentukan harga pasar. Limbong dan Sitorus 1987 menjelaskan, diperlukan koordinasi lembaga tataniaga dalam melaksanakan fungsi-fungsi untuk
mencapai efisiensi tataniaga yang tinggi serta efektif, dengan cara; a.
Integrasi vertikal, yaitu lembaga-lembaga yang melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda dihubungkan satu dengan yang lainnya menurut saluran barang
tersebut. Integrasi vertikal akan menurunkan pengeluaran tataniaga sehingga barang dapat dijual dengan harga lebih murah, hal ini dikarenakan perbedaan
harga antara tingkat produsen dengan tingkat konsumen tidak terlalu besar sehingga dapat menguntungkan konsumen.
b. Integrasi
horizontal, dimana
lembaga-lembaga tataniaga
yang menyelenggarakan fungsi yang sama disatukan di dalam suatu tindakan
pemasaran suatu barang. Integrasi horizontal dapat merugikan konsumen, karena integrasi semacam ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi dan
menghindari adanya persaingan dari perusahaan atau lembaga tataniaga yang sejenis sehingga lembaga tersebut dapat mengontrol harga barang.
3.1.3. Saluran Tataniaga
Limbong dan Sitorus 1987 mendefinisikan saluran tataniaga sebagai suatu himpunan perusahaan atau perorangan atau serangkaian lembaga-lembaga
tataniaga yang mengambil alih hak, atau membantu dalam pengalihan hak atas barang dan jasa tertentu selama barang dan jasa tersebut berpindah dari produsen
ke konsumen. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih saluran tataniaga yaitu a adanya pertimbangan pasar, yang meliputi konsumen sebagai
tujuan akhir mencakup pembeli potensial, konsentrasi pasar secara geografis,
20 volume pesanan dan kebiasaan membeli; b. Pertimbangan barang yang meliputi
nilai barang per unit, besar dan berat barang, tingkat kerusakan, sifat teknis barang, dan apakah barang tersebut untuk memenuhi pesanan atau pasar; c. Pertimbangan
internal perusahaan yang meliputi sumber permodalan, kemampuan dan pengalaman penjualan; d. Pertimbangan terhadap lembaga perantara, yang
meliputi pelayanan lembaga perantara, kesesuaian lembaga perantara dengan kebijaksanaan produsen dan pertimbangan biaya.
3.1.4. Fungsi-Fungsi Tataniaga
Fungsi tataniaga merupakan suatu kegiatan ataupun tindakan yang dapat memperlancar dalam proses penyampaian barang atau jasa dari tingkat produsen
ke tingkat konsumen Limbong dan Sitorus, 1987. Fungsi tataniaga dapat dikelompokkan atas tiga fungsi yaitu:
1. Fungsi Pertukaran adalah kegiatan yang memperlancar perpindahan hak milik
dan jasa yang di pasarkan. Fungsi pertukaran ini terdiri dari dua fungsi yaitu fungsi pembelian dan fungsi penjualan. Pembelian merupakan kegiatan
melakukan penetapan jumlah dan kualitas barang, mencari sumber barang, menetapkan harga dan syarat-syarat pembelian. Kegiatan penjualan diikuti
mencari pasar, menetapkan jumlah, kualitas serta menentukan saluran tataniaga yang paling sesuai.
2. Fungsi Fisik adalah suatu tindakan langsung berhubungan dengan barang dan
jasa sehingga menimbulkan kegunaan tempat, bentuk dan waktu. Fungsi ini terdiri dari a fungsi penyimpanan yaitu untuk membuat komoditi selalu
tersedia pada saat konsumen menginginkannya, b fungsi pengangkutan yaitu pemindahan, melakukan kegiatan membuat komoditi selalu tersedia pada
tempat tertentu yang diinginkan. dan c fungsi pengolahan yaitu untuk komoditi pertanian, kegiatan yang dilakukan merubah bentuk melalui proses
yang diinginkan sehingga dapat meningkatkan kegunaan, kepuasan dan merupakan usaha untuk memperluas pasar dari komoditi asal.
3. Fungsi Fasilitas adalah semua tindakan yang bertujuan untuk memperlancar
kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konsumen. Fungsi fasilitas terdiri dari : a Fungsi standarisasi dan grading yaitu mempermudah
pembelian barang, mempermudah pelaksanaan jual beli, mengurangi biaya
21 pemasaran dan memperluas pasar. b Fungsi penanggungan resiko dengan
menerima kemungkinan kehilangan dalam proses pemasaran yang disebabkan resiko fisik dan resiko pasar. c Fungsi pembiayaan yaitu kegiatan pembayaran
dalam bentuk uang untuk memperluas proses tataniaga. dan d Fungsi informasi pasar dengan mengumpulkan interpretasi dari sejumlah data
sehingga proses pemasaran menjadi lebih sempurna.
3.1.5. Struktur Pasar