menjaga mutu dari sayuran yang dipanen, sehingga hal ini akan mengurangi jumlah sayuran yang ditolak pada saat proses sortir.
Gambar 11. Panen
4.5 Pasca Panen
1. Kegiatan pasca panen yang dilakukan mencakup kegiatan sortasi dan grading. Sortasi dan grading sangat diperlukan untuk mengetahui ada
tidaknya cacat pada sayuran dan untuk menggolongkan sayuran
berdasarkan mutunya. Proses sortasi dan grading yang dilakukan adalah memisahkan sayuran bermutu tinggi dan rendah serta dicuci dengan air
bersih untuk membersihkan kotoran tanah yang masih menempel pada sayuran. Kriteria sayuran yang dipilih dalam mutu tinggi adalah sayuran
yang memiliki warna normal, batang muda, tinggi sayuran tidak lebih dari 35 cm, daun tidak berlubang, tidak memiliki bercak putih dan
batang tidak patah. 2. Kegiatan penanganan yang dilakukan adalah pengemasan. Proses
pengemasan yang dilakukan oleh perusahaan terbagi menjadi dua 2 jenis, yaitu Kemasan langsung yang merupakan kemasan utama yang
bersinggungan dengan sayuran yang dikemas. Bahan pengemas utama
ini dapat berupa plastik. Kemasan tidak langsung adalah kemasan kedua
dari sayuran yang tidak bersentuhan langsung. Hal ini dilakukan untuk melindungi sayuran dari kerusakan fisik dan mekanis dan juga untuk
memudahkan pengaturan dalam gudang penyimpanan, distribusi, serta memudahkan pengaturan dalam alat angkut. Bahan pengemas jenis ini
dapat dibuat dari peti kayu, peti plastik, peti karton, dan keranjang
bambu. Pada kegiatan pasca panen ini dilakukan oleh tenaga kerja yang
berasal dari warga desa yang dekat dengan lahan tanam. Penggunaan tenaga kerja untuk kegiatan pasca panen adalah 15 HOK. Dari hasil penelitian di
lapangan, bahwa tenaga kerja yang diperbantukan pada kegiatan pasca panen sangat memperhatikan output yang dihasilkan, karena sadar bahwa
hanya produk dengan mutu yang baik dan didukung dengan kemasan yang baik pula yang akan diterima oleh pelanggan.
Gambar 12. Kegiatan Pasca Panen
4.6 Pemasaran
Jalur pemasaran sayuran kangkung, bayam hijau, bayam merah, dan bawang daun di bagian pemasaran dibagi menjadi dua 2 bentuk, pertama
petani menjual langsung sayuran ke Royal Farm, sebuah pemasok sayuran organik di Kota Bandung berdasarkan pemesanan dari pihak
retailerrestoran yang selanjutnya dijual ke konsumen. Jika terdapat sayuran dengan daun yang berlubang, batang patah, atau memiliki bercak-bercak
putih yang masih dapat diterima, atapun sayuran sisa sayuran yang dipanen, sayuran tesebut akan dijual ke pengecer di pasar lokal yang terdapat di
onsumendaerah sekitar Kecamatan Selaawi yang kemudian dijual ke konsumen.
Uraian mengenai pemasaran Poktan CiboAgro dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 13. Diagram alir pemasaran Kelompok Tani CiboAgro
4.7 Pengolahan dan Analisis Data