komoditi bawang daun adalah daunbatang mengering, daunbatang patah, bercak ungu dan busuk daun
4.7.2 Pengolahan data dengan menggunakan diagram Pareto a. Kangkung
Setelah dilakukan identifikasi terhadap penyebab utama yang menyebabkan buruknya mutu kangkung Poktan CiboAgro
dengan menggunakan Fishbone diagram, selanjutnya dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui cacat yang paling
berpengaruh dengan menggunakan Diagram Pareto. Data Contoh sayuran Kangkung dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Data Contoh Sayuran Kangkung
Contoh ke -
Jenis cacat Jumlah
Bercak Putih
Daun Berlubang
Batang Patah
Warna Tidak
Normal Batang
Tua
1
0 1 0 1
2
0 1 0 1
3
0 1 0 1
4
0 1 0
1
5
0 1 0 1
6
0 1 0 1
7
0 1 0 1
8
0 0 0 1
1
9
0 1 0 1
10
0 1 0 1
11
0 1 0 1
12
0 1 0 1
13
0 0 0 1
1
14
0 0 0 1
1
15
1 0 0 1
16
0 1 0
1
17
0 1 0 1
18
0 0 1 1
19
1 0 0 1
Lanjutan Tabel 4.
Contoh ke -
Jenis cacat Jumlah
Bercak Putih
Daun Berlubang
Batang Patah
Warna Tidak
Normal Batang
Tua
20
0 1 0 1
21
0 1 0 1
22
0 1 0 1
23
1 0 0
1
24
0 1 0 1
25
0 1 0 1
26
0 1 0 1
27
1 0 0
1
28
0 0 1 1
29
0 1 0 1
30
1 0 0 1
Jumlah
5 20 2 2 1 30
Dari hasil pengamatan dan jumlah banyaknya cacat terhadap contoh hasil panen pada komoditas kangkung seperti yang terdapat pada Tabel 4. Maka
dilakukan perhitungan, sehingga didapat perhitungan seperti pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil perhitungan Diagram Pareto pada Kangkung Jenis cacat
Jumlah Cacat
Persen Cacat
Persen Kumulatif
Daun Berlubang
20
66,66 66,66
Bercak Putih
5
16,67 83,33
Batang Patah
2
6,67 90,01
Warna Tidak Normal
2 6,67
96,68 Batang
Tua 1
3,33 100,00
Jumlah 30
100,00
Hasil perhitungan dari produk reject sayuran Kangkung dapat digambarkan pada diagram Pareto yang ditunjukkan pada Gambar 18.
Gambar 18. Diagram Pareto terhadap Cacat Kangkung Dari diagram Pareto pada Gambar 18 di atas dapat dilihat
bahwa daun berlubang merupakan cacat tertinggi dengan jumlah cacat dua puluh 20 66,66. Bercak putih dengan jumlah lima 5 atau
16,67. Batang patah dengan jumlah dua 2 atau 6,67. Warna tidak normal dengan jumlah dua 2 atau 6,67. Batang tua dengan
jumlah satu 1 atau 3,33. Jadi cacat yang paling besar yaitu cacat daun berlubang yang
disebabkan oleh hama. Hal ini sesuai dengan identifikasi dari Fishbone Diagram. Penanganan yang telah dilakukan oleh petani
adalah dengan mengambil setiap ulat atau belalang yang terlihat. Namun cara tersebut dirasa kurang efisien mengingat luas lahan dan
harus seringnya kegiatan itu dilakukan. Untuk mencegah terserangnya kangkung oleh ulat dan belalang, petani bisa memanfaatkan sifat hama
yang umumnya tertarik pada penyinaran lampu UV. Petani bisa memasang perangkap sinar UV pada malam hari untuk mencegah
serangga menyerang tanaman kangkung. Pemasangan perangkap UV memang membutuhkan sedikit biaya, namun ini bisa
mengefisiensikan kerja para petani. Selain itu, anggota Poktan CiboAgro juga sebaiknya menggunakan pestisida organik yang
bervariasi, tidak hanya bergantung pada pestisida cair yang beredar dipasaran. Pestisida organik dapat pula dibuat mandiri oleh petani
dengan menggunakan bahan-bahan alami dari tumbuh-tumbuhan seperti bawang merah, daun mimba, biji mimba, daun pepaya. Petani
dapat pula membuat campuran dari pestisida cair organik dengan tanaman-tanaman yang dapat dibuat pestisida nabati tersebut.
b. Bayam Hijau
Setelah dilakukan identifikasi terhadap penyebab utama yang menyebabkan buruknya mutu bayam hijau Poktan CiboAgro
dengan menggunakan Fishbone diagram, selanjutnya dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui cacat yang paling
berpengaruh dengan menggunakan Diagram Pareto. Data Contoh sayuran Bayam Hijau dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Data Contoh Sayuran Bayam Hijau Contoh
ke- Jenis cacat
Jumlah Bercak
putih Batang
Patah Daun
berlubang
Warna Tidak
Normal
Batang Tua
1
1 0 0 0 0 1
2 1 0 0 0 0 1
3 1 0 0 0 0 1
4 1 0 0 0 0 1
5
0 1 0 0 0 1
6 0 0 1 0 0 1
7 0 0 0 0 1 1
8 0 0 1 0 0 1
9
0 0 0 1 0 1
10 0 0 1 0 0 1
11 0 0 1 0 0 1
12 0 0 1 0 0 1
13
1 0 0 0 0 1
14 0 0 1 0 0 1
15 0 0 1 0 0 1
16 1 0 0 0 0 1
17
0 0 1 0 0 1
18 0 0 1 0 0 1