5 Penyakit Penyebabnya adalah terjadinya karat putih
Albugo ipomoea reptans. Pada sayuran kangkung yang di tanam secara
konvensional. Meskipun pada musim kemarau, karat putih kerap muncul, hal ini disebabkan karena Kecamatan Selaawi merupakan
daerah yang berudara lembab meskipun pada musim kemarau. Penyakit ini peka terhadap Dithane M-45, atau Benlate, tetapi pada
sayuran organik benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene pada saat penanaman umumnya baik, penyakit tidak
menjadi masalah. Dari hasil wawancara secara mendalam yang dilakukan
oleh peneliti kepada petani, maka untuk sayuran kangkung organik diperoleh faktor-faktor utama yang menyebabkan kurang baiknya
mutu hasil panen pada komoditi kangkung, yaitu daun berlubang, bercak putih, batang patah, batang tua, serta warna tidak normal.
B. Bayam Hijau
Bayam Hijau merupakan salah satu komoditas yang menjadi unggulan dari Poktan CiboAgro. Namun Poktan CiboAgro
terkendala dalam hal mutu hasil panen bayam hijau yang kurang baik. Dari permasalahan tersebut, maka dilakukan brainstorming
terhadap mutu hasil panen bayam hijau yang kurang baik. Hasil analisis dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Diagram Sebab-Akibat Komoditi Bayam Hijau Dari diagram sebab-akibat pada Gambar 15 dapat dilihat
bahwa faktor utama yang mempengaruhi adanya hasil panen daun berlubang pada komoditi sayuran organik bayam hijau dapat
disebabkan oleh lima 5 faktor, yaitu penyakit, hama, metode, materialbahan dan lingkungan.
1. Hama Serangan hama sangat berpengaruh terhadap mutu hasil panen
sayuran. Bila sayuran terkena hama, maka dampaknya dapat terlihat langsung secara visual. Hama pada bayam hijau organik
umumnya menyebabkan bercak putih dan daun berlubang. Hal tersebut dikarenakan kutu putih yang menghisap cairan dari
permukaan daun. Sedangkan daun berlubang sering dikarenakan daun tersebut di makan oleh ulat. Untuk pengendalian OPT,
seharusnya mengggunakan pestisida yang aman mudah terurai
Suhu
Lingkungan
Warna tidak
normal
Masa tanam
Cara mengangkut
Curah hujan
kurang
pH Tanah
Bercak putih
Daun berlubang
Benih Pupuk
organik
Busuk batang
Karat Putih
Hama Material
Penyakit Metode
Mutu Bayam
Hijau kurang
baik Batang
patah Batang
tua
Ulat Kutu
Hibrid Organik
Cendawan Cendawan
seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan
benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya. Petani Poktan CiboAgro
menggunakan pestisida organik buatan sendiri yang terbuat dari daun mindi, daun surian, akar wangi dan jahe. Namun bila sudah
parah, petani hanya mendiamkanmengistirahatkan lahan tanamannya hingga kutu loncat tersebut menghilang. Untuk
pengendalian ulat bulu Poktan CiboAgro melakukan pengendalian dengan mengambil ulat yang terlihat dengan menggunakan tangan.
Penggunaan mulsa pada saat penyemaian lahan telah dilakukan namun hal tersebut tidak dapat menghentikan serangan hama yang
terjadi. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui penyebabnya.
2. Metode Metode pola tanam yang dimulai dari pra tanam, masa tanam,
panen, serta pasca panen. Metode yang tidak tepat selama penanganan dapat menurunkan mutu dari sayuran tersebut.
Sebaiknya pengangkutan hasil panen sayuran dari lahan ketempat pencucian menggunakan kemasan berupa peti kayu atau peti
plastik. Hal ini dimaksudkan agar sayuran tidak mengalami kerusakan pada saat pengangkutan yang berdampak pada
penurunan kualitas dari sayuran. Poktan CiboAgro melakukan pengangkutan sayuran dari lahan tanam pada saat panen ke tempat
pembersihan dan penyortiran tanpa hanya dengan cara konvensional yakni dengan mengangkut menggunakan tangan
secara langsung, yang membuat batang kangkung patah. Penyebab penurunan mutu lainnya adalah masa tanam yang terlalu lama
yang menjadikan tanaman kangkung memiliki batang yang tua dan keras. Panen bayam hijau dilakukan pada umur 27 hari atau antara
3-4 minggu. Masa tanam yang terlalu lama yang menjadikan tanaman bayam hijau memiliki batang yang tua dan keras. Hal
tersebut terjadi karena tidak adanya pesanan dari retailer pada saat
tanaman sayuran masuk musim panen. Sehingga petani Poktan CiboAgro terkadang memanen lebih dari 27 hari.
3. MaterialBahan Pemilihan bibit harus memperhatikan hal-hal seperti berikut,
batang besar, tua, daun besar dan bagus. Penanamannya dengan
cara stek batang, kemudian ditancapkan di tanah. Sedangkan biji
untuk bibit harus diambil dari tanaman tua dan dipilih yang kering serta berkualitas baik.
Benih yang digunakan kurang tahan terhadap hama, sehingga hama dapat langsung menyerang sayuran pada saat
masa penanaman. Pestisida organik yang digunakan hanya satu jenis saja, sehingga untuk hama jenis tertentu bisa saja pestisida
tersebut tidak berpengaruh. Sayuran yang terkena hama membuat mutu dari hasil panen menjadi menurun dan kurang baik.
4. Lingkungan Cuaca yang tidak menentu, membuat kekeringan berkepanjangan
dan suhu yang menyebabkan lahan kekurangan air. Sumber-sumber air untuk mengairi lahan menjadi kering Sedangkan bayam merah
merupakan tanaman yang memerlukan curah hujan yang tinggi. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan kangkung
berkisar 500-5000 mmtahun. Tanaman bayam merah termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 alkalis,
pertumbuhan daun-daun muda pucuk akan memucat putih kekuning–kuningan klorosis
.
5. Penyakit Penyebabnya adalah terjadinya karat putih
yang disebabkan oleh cendawan Albugo ipomoea reptans.
Lalu busuk pada batang yang disebabkan oleh cendawan yang di tandai dengan munculnya
bercak-bercak putih pada tanaman. Meskipun pada musim kemarau, karat putih kerap muncul, hal ini disebabkan karena
Kecamatan Selaawi merupakan daerah yang berudara lembab meskipun pada musim kemarau.
Penyakit ini peka terhadap Dithane M-45, atau Benlate, tetapi pada sayuran organik benih
diperlakukan dengan penyiraman dan higiene pada saat penanaman umumnya baik, penyakit tidak menjadi masalah. Maka untuk
sayuran bayam hijau organik diperoleh faktor-faktor utama yang menyebabkan kurang baiknya mutu hasil panen pada komoditi
bayam hijau, yaitu batang tua, batang patah, bercak putih, daun berlubang, serta warna tidak normal.
C. Bayam Merah