Sayuran yang terkena hama membuat mutu dari hasil panen menjadi menurun dan kurang baik.
4. Lingkungan Cuaca yang tidak menentu, membuat kekeringan berkepanjangan
serta suhu yang menyebabkan lahan kekurangan air. Sumber- sumber air untuk mengairi lahan menjadi kering. Sedangkan bayam
merah merupakan tanaman yang memerlukan curah hujan yang tinggi. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan bayam
merah lebih dari 1.500 mmtahun, dengan suhu udara 16-20
o
C dan kelembaban udara 40-60 . Tanaman kangkung termasuk peka
terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 alkalis, pertumbuhan daun-daun muda pucuk akan memucat putih kekuning – kuningan
klorosis
.
5. Penyakit Penyebabnya adalah terjadinya karat putih
Albugo ipomoea reptans. Pada sayuran bayam merah yang di tanam secara
konvensional. Meskipun pada musim kemarau, karat putih kerap muncul, hal ini disebabkan karena Kecamatan Selaawi merupakan
daerah yang berudara lembab meskipun pada musim kemarau. Penyakit ini peka terhadap Dithane M-45, atau Benlate, tetapi pada
sayuran organik benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene pada saat penanaman umumnya baik, penyakit tidak
menjadi masalah. Dari dari faktor-faktor yang telah dijabarkan tersebut, maka untuk
komoditi sayuran bayam merah organik diperoleh faktor-faktor utama yang menyebabkan kurang baiknya mutu hasil panen pada
komoditi bayam merah, yaitu batang tua, batang patah, bercak putih, daun berlubang, serta warna tidak normal.
D. Bawang daun
Bawang daun merupakan salah satu komoditas yang menjadi unggulan dari Poktan CiboAgro. Namun Poktan tersebut terkendala
dalam hal mutu hasil panen bawang daun yang kurang baik. Dari
permasalahan tersebut, maka dilakukan brainstorming terhadap mutu hasil panen bawang daun yang kurang baik. Hasil analisis
dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Diagram Sebab-Akibat Komoditi Bawang Daun
Dari diagram sebab-akibat pada Gambar 17 dapat dilihat bahwa faktor utama yang mempengaruhi adanya hasil panen daun
berlubang pada komoditi sayuran organik bawang daun dapat disebabkan oleh lima 5 faktor, yaitu penyakit, hama, metode,
materialbahan dan lingkungan. 1. Lingkungan
Bawang daun bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Dataran rendah yang terlalu dekat pantai bukanlah lokasi yang
tepat karena pertumbuhan bawang daun menginginkan ketinggian sekitar 250-1.500 m dpl. Di daerah dataran rendah produksi anakan
bawang daun juga tak seberapa banyak. Curah hujan yang tepat sekitar 1.500-2.000 mmtahun. Daerah tersebut sebaiknya juga
memiliki suhu udara harian 18-25°C. Tanah dengan pH netral 6,5-
Jarak tanam
Cara mengangkut
sayuran
Curah hujan
kurang
pH Tanah
Suhu
Tanaman rebah
Daun ‐daun
berlubang Benih
Pupuk organik
Busuk daun
Bercak ungu
Hama Material
Penyakit
Lingkungan Metode
Mutu Bawang daun
kurang baik
Batang patah
Cara memanen
Daun mengering
Ulat
Ulat
Hibrida cair
Panas
7,5 cocok untuk budi daya bawang daun
.
Meskipun tanaman bawang daun termasuk tanaman yang kuat pada suhu panas, tetapi
cuaca yang tidak menentu, panas yang berkepanjangan yang sedang terjadi di kecamatan Selaawi, serta kurangnya air dapat
membuat komoditi bawang daun menjadi kering pada daunnya. 2. Metode
Penyebabnya adalah metode dalam pengangkutan sayuran dari lahan tanam pada saat panen ke tempat pembersihan dan
penyortiran yang membuat batang bawang daun patah. Sebaiknya pengangkutan hasil panen sayuran dari lahan ketempat pencucian
menggunakan kemasan berupa peti kayu atau peti plastik. Hal ini dimaksudkan agar sayuran tidak mengalami kerusakan pada saat
pengangkutan yang berdampak pada penurunan kualitas dari sayuran. Selain itu Jarak tanam yang terlalu berdekatan serta cara
memanen dapat pula membuat mutu bawang daun yang dipanen menjadi berkurang. Seharusnya jarak
Lubang tanam dibuat pada jarak 20 x 20 cm sedalam 10 cm.
3. Penyakit Penyakit yang merusak tanaman bawang daun sehingga
mengurangi mutu bawang daun pada saat panen adalah bercak ungu dan busuk daunbatang. penyakit yang merusak tanaman
bawang daun ialah busuk batang lunak. Penyebabnya ialah cendawan Erwinia carotovora. Cirinya batang yang terserang
busuk, basah, dan mengeluarkan bau tak enak. Penyakit yang berbahaya ini belum ditemukan cara pengendaliannya yang tuntas.
Pergiliran tanaman diharapkan dapat memutus daur hidup penyakit. Begitu pula pemeliharaan lahan sayuran agar tidak kotor,
atau terlalu lembap. Sedangkan bercak ungu pengandalian dilakukan dengan cara perbaikan tata air tanah, pergiliran tanaman
dengan tanaman lain dan menggunakan bibit sehat. 4. Hama
Tanaman rebah yang disebabkan oleh ulat tanah. Pangkal batang yang diserang akan memperlihatkan bekas gigitannya, atau bahkan
batang terpotong hingga putus. Untuk pengendalian, gunakan jenis
pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan
pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu
aplikasinya. Pengendalian yang telah dilakukan oleh petani Poktan
CiboAgro adalah dengan mengumpulkan ulat di malam hari, menjaga kebersihan kebun dan pergiliran tanaman dengan tanaman
lain, daun-daun berlubang dapat pula menurunkan mutu panen dari bawang daun. Daun berlubang disebabkan oleh ulat penggerek
daun. Untuk pengendaliannya petani melakukan pergiliran
tanaman dengan tanaman lain. 5. MaterialBahan
Dalam pembibitan bawang daun dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, pembibitan benih dan kedua menggunakan pembibitan
anakan. Umumnya petani Indonesia menggunakan setek tunas. Caranya dengan memisahkan anakan dari induknya. Pilihlah induk
yang sehat dan bagus pertumbuhannya. Tetapi untuk jenis bawang daun impor bibit yang digunakan adalah dari biji yang dibeli di
toko pertanian. Umumnya jenis bawang daun introduksi ini tergolong hibrida yang memang tak baik diperbanyak dengan tunas
anakan atau dari biji hasil penanaman sendiri. Kelemahan bibit asal biji ialah panen bisa lebih lama l bulan daripada dengan bibit asal
tunas anakan. Benih yang digunakan oleh Poktan CiboAgro kurang
tahan terhadap hama, sehingga hama dapat langsung menyerang sayuran pada saat masa penanaman. Pestisida organik yang
digunakan hanya satu jenis saja, sehingga untuk hama jenis tertentu bisa saja pestisida tersebut tidak berpengaruh. Sayuran yang
terkena hama membuat mutu dari hasil panen menjadi menurun dan kurang baik.
Dari dari faktor-faktor yang telah dijabarkan tersebut, maka untuk komoditi sayuran bawang daun organik diperoleh faktor-faktor
utama yang menyebabkan kurang baiknya mutu hasil panen pada
komoditi bawang daun adalah daunbatang mengering, daunbatang patah, bercak ungu dan busuk daun
4.7.2 Pengolahan data dengan menggunakan diagram Pareto a. Kangkung