Kelompok Tani Penelitian Terdahulu yang Relevan

a. Tidak menggunakan pupuk, maupun pestisida kimia, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah, air, maupun udara dan produknya tidak mengandung racun. b. Tanaman organik mempunyai rasa yang lebih manis dibandingkan tanaman non-organik

2.3. Kelompok Tani

Kelompok tani Poktan adalah kumpulan petanipeternakpekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan social, ekonomi, sumber daya dan keakraban untuk meningkatkan dan mengambangkan usaha anggota dalam suatu wilayah. Pembentukan Poktan dimaksudkan untuk membantu para petani mengorganisasikan dirinya terutama dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, permodalan, akses pasar, akses teknologi dan informasi, serta meningkatkan kesejahteraan para petani.

2.4. Metode

Metode yang digunakan pada penelitian ini diantaranya :

2.4.1. Diagram Tulang Ikan

Untuk mengetahui lebih lanjut faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya masalah dan peluang dalam produksi sayuran organik bernilai tinggi berbasis petani, maka digunakan alat bantu dalam program peningkatan mutu, yaitu diagram tulang ikan fishbone diagram yang dikembangkan oleh pakar mutu dari Jepang. Diagram sebab akibat berguna untuk mengetahui faktor-faktor yang mungkin memiliki peluang menjadi penyebab munculnya masalah. Penyusunannya dilakukan dengan teknik Brainstorming. Meskipun tiap perusahaan, atau organisasi dapat menentukan sendiri faktor-faktor utama dalam penyusunan diagram sebab akibat, namun secara umum terdapat 5 lima faktor yang berpengaruh yaitu : 1 lingkungan, 2 manusia, 3 metode, 4 bahan, dan 5 mesin peralatan.

2.4.2. Diagram Pareto

Diagram Pareto merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok dan garis yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan. Dengan menggunakan diagram Pareto dapat menunjukkan masalah mana yang sedikit tapi dominan vital few dan masalah yang banyak tetapi kurang dominan trivial many. Ketika menemukan banyak masalah perusahaan, maka terlalu berat untuk menyelesaikan semua masalah tersebut. Perlu dilakukan pemilihan untuk menemukan 1 atau 2 masalah yang mempunyai efek besar, sehingga tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki masalah dapat menjadi optimum. Secara rinci, manfaat diagram Pareto berikut : a. Menunjukkan masalah utama. b. Menyatakan perbandingan masing-masing masalah terhadap keseluruhan, c. Menunjukkan tingkat perbaikan setelah dilakukan tindakan pada masalah terpilih. d. Menunjukkan perbandingan masing-masing masalah sebelum dan sesudah perbaikan.

2.5. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Tegar 2010, mengkaji Keragaman dan Penyimpangan Mutu Gula di Kawasan Home Industri gula kelapa Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan yang ada adalah Histogram, Bagan Kendali dan diagram pareto. Dari hasil analisis tersebut diketahui bahwa permasalahan utama menunjukan bahwa sebagian besar data terlihat adanya penyimpangan. Kadar abu merupakan variabel yang datanya paling banyak menyimpang, diikuti bahan tak larut dan kadar air KA berturut-turut 52,8, 25,9 dan 20,2. Faktor utama yang menyebabkan kegagalan. Bahan baku dan proses pengolahan merupakan faktor yang paling dominan terhadap mutu produk yang dihasilkan. Fakhri 2010, meneliti tentang analisis pengendalian kualitas produksi di PT. Masscom Graphy dalam upaya mengendalikan tingkat kerusakan produk menggunakan alat bantu statistik Analisis pengendalian kualitas dilakukan menggunakan alat bantu statistik berupa check sheet, histogram, peta kendali p, diagram pareto dan diagram sebab-akibat. Check sheet dan histogram digunakan untuk menyajikan data agar memudahkan dalam memahami data untuk keperluan analisis selanjutnya. Peta kendali p digunakan untuk memonitor produk yang rusak apakah masih berada dalam kendali statistik atau tidak. Kemudian dilakukan identifikasi terhadap jenis cacat yang dominan dan menentukan prioritas perbaikan menggunakan diagram pareto. Langkah selanjutnya adalah mencari faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan produk menggunakan diagram sebab akibat untuk kemudian dapat disusun sebuah rekomendasi atau usulan perbaikan kualitas. Hasil analisis peta kendali p menunjukkan bahwa proses berada dalam keadaan tidak terkendali atau masih mengalami penyimpangan. Hal ini dapat dilihat pada grafik kendali dimana titik berfluktuasi sangat tinggi dan tidak beraturan, serta banyak yang keluar dari batas kendali. Berdasarkan diagram pareto, prioritas perbaikan yang perlu dilakukan adalah untuk jenis kerusakan yang dominan yaitu warna kabur 28,31, tidak register 19,79 dan terpotong 19,50 . Dari analisis diagram sebab akibat dapat diketahui faktor penyebab misdruk berasal dari faktor manusia pekerja, mesin produksi, metode kerja, material bahan baku dan lingkungan kerja, sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan serta perbaikan untuk menekan tingkat misdruk dan meningkatkan kualitas produk.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah mengenai Analisis Penerapan Mutu Pada Sayuran Organik Berbasis Petani Di Selaawi Dan Limbangan, Garut, Jawa Barat akan di awali dari adanya permintaan pasar serta adanya program Pemerintah ‘Go Organik 2010’. Pada Program Pemerintah ‘Go Organik 2010’, telah disusun Standar Nasional Indonesia SNI untuk sayuran organik. Tahap selanjutnya dilakukan pendataan dan menentukan contoh Kelompok Tani penghasil produk sayuran organik dalam hal ini kelompok tani di Garut, Jawa Barat. Menurut pedoman SNI 6729-2010 mengenai sayuran organik,....., berdasarkan persyaratan mutu dilakukan identifikasi. Identifikasi terhadap masalah mutu yang sedang dihadapi oleh Poktan CiboAgro, serta faktor- faktor yang mungkin memiliki peluang menjadi penyebab munculnya masalah yang terjadi pada pangan sayuran organik yang dihasilkan oleh Poktan CiboAgro, diidentifikasi dengan menggunakan Diagram Sebab- Akibat. Secara umum faktor-faktor yang berpengaruh terhadap berkurangnya mutu hasil panen sayuran Poktan CiboAgro, yaitu hama, penyakit, metode, material, dan lingkungan. Menurut Kadarisman 2005, Diagram Sebab Akibat berguna untuk mengetahui faktor-faktor yang mungkin memiliki peluang menjadi penyebab munculnya masalah berpengaruh terhadap hasil. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap masalah yang sedang terjadi akan dilakukan analisis kembali dengan menggunakan Diagram Pareto. Hasil dari analisis Fishbone diagram dan Diagram pareto akan diketahui pelaksanaan mutu yang baik pada sayuran organik dengan mutu yang sesuai dengan standar SNI. Berdasarkan uraian tersebut maka kerangka pemikiran penelitian disajikan pada Gambar 2.