4.4 Budidaya dan Panen 4.4.1 Lahan
Lahan pertanian Kelompok Tani Cibolerang Agro terbagi di dua 2 Kecamatan, yaitu Kecamatan Selaawi dan Kecamatan
Limbangan. Luas lahan di Kecamatan Selaawi 0,34 Ha. dengan rincian, milik Bapak Asep Muldiana 0,14 Ha yang merupakan lahan
milik pribadi. Dan milik Bapak Tantan 0,2 Ha yang merupakan milik pribadi dan lahan yang disewa dari orang lain. Kecamatan Limbangan
Memiliki lahan 0,28 Ha. dengan rincian, lahan milik Bapak Agus Sutarman 0,14 Ha. dan lahan milik Bapak Agus Permana 0,14 Ha.
Batas antar blok dapat berupa jalan kebun, parit, maupun pagar alami. Arah bedengan sesuai dengan lebar teras, arah sinar matahari, saluran
irigasi dan drainase. Penentuan jumlah bedengan dalam suatu teras mempertimbangkan perencanaan tanam, khususnya pola pergiliran
tanaman yang diterapkan.
4.4.2 Pengolahan dan Persiapan Lahan
Kegiatan pengolahan dan persiapan lahan dilakukan untuk membuat lingkungan fisik tanah menjadi baik atau subur bagi
pertumbuhan tanaman. Selain itu kegiatan pengolahan lahan juga dapat menstabilkan kondisi tanah dari segi kandungan unsur hara,
perbaikan sifat fisik dan perbaikan drainase tanah. Proses pengolahan lahan dilakukan satu 1 kali dalam satu 1 musim tanam. Kegiatan
pengolahan dan persiapan lahan dilakukan sebelum memulai proses budidaya.
Pada saat proses pengolahan dan persiapan lahan dilakukan juga pembuatan bedengan tanah yang akan ditanami oleh sayuran dengan
menggunakan tanah yang dicampur oleh pupuk organik. Petani
CiboAgro menggunakan dua 2 jenis pupuk selama menanam sayuran organik. Pertama adalah pupuk kompos yang dibuat sendiri
dari campuran kotoran hewan, sekam, dan hijauan. Kedua, Pupuk cair organik dengan merk Organox. Jenis ini digunakan oleh CiboAgro,
karena khasiatnya sudah terbukti serta alasan kemudahan dalam
mendapatkannya. Pupuk cair organik ini digunakan sebagai pupuk
daun. Setelah itu tanah diberakan selama dua 2 hari dan dilakukan
penanaman bibit sayuran yang telah disiapkan. Kegiatan pengolahan dan persiapan lahan melibatkan tenaga
kerja yang berasal dari warga sekitar yang berada didekat lahan. Penggunaan tenaga kerja untuk kegiatan pengolahan dan persiapan
lahan sebesar 10 HOK dan dilakukan oleh tiga 3 orang.
Gambar 6. Pengolahan dan Persiapan Lahan
4.4.3 Penyemaian Lahan
Kegiatan penyemaian lahan dilakukan pada lahan yang telah siap untuk digunakan. Kegiatan persemaian lahan diawali dengan
melakukan pengolahan lahan yaitu dengan menggunakan cangkul
sampai kondisi tanah menjadi gembur dan rata. Kemudian lahan
ditutup dengan mulsa, dengan tujuan agar terlindungi dari gangguan hama serta untuk mengatur lubang tanam. Tujuan lain dari
penggunaan mulsa adalah agar unsur hara pada tanah dapat selalu tersedia bagi pertumbuhan tanaman. Setelah lahan persernaian siap,
selanjutnya benih ditaburkan pada lubang-lubang secara merata pada lahan tersebut. Secara keseluruhan kegiatan penyemaian dikerjakan
oleh tenaga kerja yang berasal dari warga sekitar yang berada didekat lahan. Penggunaan tenaga kerja untuk kegiatan persemaian lahan
sebesar 5 HOK. Dalam kegiatan pcrsemaian lahan ini lebih banyak digunakan tenaga kerja wanita, dengan alasan bahwa tenaga kerja
wanita mempunyai tingkat ketelitian tinggi dibandingkan tenaga kerja pria.
Gambar 7. Penyemaian Lahan
4.4.4 Penyemaian Benih