c. Reliability dapat dipercaya. Kemungkinan produk malfungsi, atau tidak berfungsi dengan baik, dalam konteks ini produkjasa dapat
dipercaya dalam menjalankan fungsinya. d. Conformance kesesuaian. Kesesuaian, atau cocok dengan
keinginankebutuhan konsumen. e. Durability Daya tahan. Daya tahan produkmasa hidup produk, baik
secara ekonomis, maupun teknis f. Serviceability kepelayanan, kecepatan, kesopanan, kompetensi dan
mudah diperbaiki g. Aesthetics keindahan. Keindahan produk, dalam desain, rasa, suara,
atau bau dari produk dan ini bersifat subyektif h. Perceived quality mutu yang dipersepsi. Mutu dalam pandangan
pelanggankonsumen
2.2. Sayuran Organik
Organik sendiri mengacu pada sesuatu yang mengandung karbon, seharusnya semua bahan pangan yang mengandung unsur karbon disebut
organik. Termasuk bahan pakan yang ditanam dengan pupuk kimia dan mengandung pestisida. Tetapi masyarakat tahunya kalau istilah organik
berarti bahan pangan yang dibudidayakan secara organik, tanpa petisida atau pupuk buatan.
Pemerintah Amerika Serikat sebagai pelopor bahan pangan organik menetapkan standar, bahwa yang disebut organik adalah bahan pangan 100
organik, atau setidaknya 95 diproduksi tanpa pupuk kimia, insektisida, herbisida, antibiotik, hormon pertumbuhan, radiasi untuk sterilisasi dan
hewan yang dimodifikasi genetik. Bahan pangan organik dibudidayakan menggunakan teknologi alami. Kesuburan tanah dipertahankan dengan pupuk
alam, seperti kompos dan pupuk kandang. Dengan pemupukan alami dan tanpa insektisida, populasi cacing tanah meningkat dan tanah menjadi kaya
akan nitrogen, sehingga subur secara alami. Untuk menanggulangi hama, dapat diselang-seling setiap jenis tanamannya, sehingga serangan hama
tanaman tertentu diputus mata rantainya. Penyemprotan juga dilakukan
menggunakan anti hama dari alam http:www.organicnutrition.co.uk whyorganic whyorganic.htm.
Budidaya secara alami akan menghasilkan bahan pangan tergolong tidak menarik dari sisi performance. Bahan pangan organik, terutama sayuran
memang mempunyai performa yang tidak menarik. Banyak yang berlubang dimakan ulat dan serangga. Namun dari mutu cita rasa, pangan organik
memang lebih baik. Saat ini, konsumen berhak memilih. Membeli bahan pangan konvensional dengan harga murah namun mengandung residu bahan
kimia, atau sayuran berpenampilan buruk, yang mahal tetapi aman bagi kesehatan.
Menurut Wartaya 2005, pertanian organik merupakan suatu sistem pertanian yang didesain dan dikelola sedemikian rupa, sehingga mampu
menciptakan produktivitas berkelanjutan. Pertanian organik adalah sistem pertanian yang berwawasan lingkungan dengan tujunan untuk melindungi
ekosistem dam dengan memimalkan penggunaan bahan-bahan kimia dan merupakan praktek bertani alternatif secara alami yang dapat memberikan
hasil optimal. Pengertian pertanian organik lain menurut Pracaya 2007,
adalah sistem pertanian hal bercocok tanam yang tidak menggunakan bahan kimia, tetapi menggunakan bahan organik. Bahan kimia tersebut dapat berupa
pupuk, pestisida, hormon pertumbuhan dan sebagainya. Sutanto 2002 berpendapat bahwa pertanian organik dapat diartikan sebagai suatu sistem
produksi pertanaman yang berasaskan daur-ulang hara secara hayati. Daur- ulang dapat melalui sarana limbah tanaman dan ternak, serta limbah lainnya
yang mampu memperbaiki status kesuburan dan struktur tanah. Pertanian organik menurut Standar Nasional Indonesia SNI, 2010
adalah sistem manajemen produksi holistik yang meningkatkan dan mengembangkan kesehatan ago-ekosistem, termasuk keragamaan hayati,
siklus biologis dan aktivitas biologis. Dalam penggunaannya, Pertanian organik mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam sistem penggunaannya
Pracaya, 2007. Kelebihan dari digunakannya sistem pertanian organik adalah :
a. Tidak menggunakan pupuk, maupun pestisida kimia, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah, air,
maupun udara dan produknya tidak mengandung racun. b. Tanaman organik mempunyai rasa yang lebih manis dibandingkan
tanaman non-organik
2.3. Kelompok Tani