4.1.2 Sejarah Kelompok Tani Cibolerang Agro
Poktan Cibolerang Agro bermula pada tahun 2009, dimana dua 2 orang Petani, yaitu Bapak Agus Permana di Limbangan dan Bapak
Asep Muldiana di Selaawi menanam tanaman sayuran organik. Dan Bapak Temi Poniah selaku kepala UPTD Kecamatan Selaawi dan
Kecamatan Limbangan, dengan kesamaan visi, misi dan tujuan, maka terbentuklah kelompok tani Cibolerang Agro di Kecamatan Selaawi
memiliki memiliki komoditas yang lebih banyak dan lahan yang lebih luas.
Tahun 2009 Kepala UPTD Selaawi dan Limbangan, Bapak Temi Poniah mengajukan surat ke Dinas Kabupaten Garut dan
diteruskan ke dinas Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya dibuat dokumen sistem mutu, standar Sistem Kendali Internal SKI, Internat Control
Structure ICS, bimbingan teknis untuk para petani dan juga dilakukan survey lapangan untuk melihat kesediaan petani untuk
menanam sayuran organik. Setelah itu, maka diajukanlah sertifikasi Lampiran 2.
Hingga saat ini Kelompok Tani Cibolerang Agro memiliki 10 orang petani sebagai anggotanya, sedangkan yang masih aktif adalah
Bapak Tantan, Bapak Asep Muldiana, Bapak Agus Permana dan Agus Sutarman. Petani yang lainnya tidak meneruskan pertanian organik
ini, dikarenakan terkendala pasar yang belum jelas serta belum adanya kontrak tertulis antara petani dengan pihak retailer.
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada Kelompok Tani Cibolerang Agro merupakan struktur organisasi vertikal, dimana kekuasaan dan
tanggungjawab berjalan dari puncak tertinggi yang dipegang oleh Ketua Kelompok tani. Struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar
4.
Gambar 5. Struktur organisasi Cibolerang Agro
4.1.4 Ketenagakerjaan
Poktan CiboAgro memiliki 2-3 orang untuk membantu penanaman sayuran. Jam kerja yang berlaku mulai pukul 06.55- 16.00
WIB Senin-Kamis dengan dua 2 kali waktu istirahat, yaitu pukul 09.45- 10.00 WIB untuk istirahat snack dan 12.00 – 13.00 WIB untuk
istirahat makan siang. Pada hari Jum’at, karyawan bekerja pukul 07.00 – 11.00 WIB dengan satu kali istirahat makan siang yaitu pukul 11.00
– 12.00 WIB. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan bagi para pekerja muslim yang akan melaksanakan sholat Jum’at dan
bekerja kembali pukul 13.00 – 16.00 WIB. Pada hari Sabtu, karyawan bekerja mulai pukul 06.55 – 12.00 WIB.
Pembagian kerja berlaku untuk pekerja pria dan wanita. Pekerjaan pekerja pria meliputi pengolahan tanah
menggarpumencangkul, pemanenan, mengangkut hasil panen, Ketua Kelompok
Tani
Sekretaris Bendahara
Anggota Seksi Program
Tanam Seksi Sarana
Produksi Seksi
Pemasaran
menyiram, pemupukan, pemberian pupuk cair, pengendalian hama dan penyakit HPT, serta menyemprot pestisida organik jika
diperlukan. Pekerjaan karyawan wanita meliputi pengisian polybag, pemanenan, penjarangan, pendangiran, penyiangan gulma di
bedengan, sanitasi kebun menebas rumput. Sistem pembayaran upah ditentukan dengan satuan HOK Hari Orang Kerja untuk pekerja pria
dan HKW Hari Kerja Wanita, dimana setiap petani di CiboAgro menerapkan upah berbeda-beda, yaitu Rp.20.000,-
− Rp.25.000,- HOK untuk pekerja pria dan Rp.15.000,-
− Rp.20.000,- HKW untuk pekerja wanita.
4.2 Karakteristik Poktan CiboAgro