Kerangka Pemikiran PENDAHULUAN 1 Latar Belakang
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang rentan terhadap perubahan perlu dilindungi melalui pengelolaan agar dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan penghidupan masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan dalam pengelolaannya sehingga dapat menyeimbangkan tingkat
pemanfaatan sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil untuk kepentingan
ekonomi tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang 2.4 Konsep dan Kerangka Kerentanan Pulau-pulau kecil
Awal pengelolaan PPK di Indonesia dilakukan sejak berdirinya Departemen Kelautan dan Perikanan. Setiap pulau memiliki format pengelolaan yang berbeda
disesuaikan dengan latar geografisnya, karakteristik ekosistem, dan sosial budaya masyarakat setempat. Dalam arah kebijakan pengelolaan pulau-pulau yang
berkelanjutan dan berbasis masyarakat, terdapat beberapa pendekatan yang dikombinasikan yaitu: 1 hak; 2 ekosistem dalam alokasi ruang wilayah pulau
dan gugusan pulau; dan 3 sesuai kondisi sosial budaya setempat Dahuri 2003. Selain memiliki potensi yang besar, pulau-pulau kecil juga mengandung
potensi mudah rusak baik secara ekologi, ekonomi maupun sosial Kaly et al. 2004. Persoalan potensi kerusakan yang dianggap paling berbahaya
adalah resiko baik secara antrophogenic ataupun secara alami. Resiko tersebut merupakan suatu kejadian yang dapat mempengaruhi integritas biologi atau
kesehatan dari ekosistem. Kerentanan memiliki banyak pengertian memiliki banyak pengertian baik
ditinjau dari aspek maupun dari sisi cakupan. Menurut Ford 2002 pengertian kerentanan mengandung dua aspek yang terkait dengan sifatnya relative nature
dan terkait dengan cakupan dan skala. Terkait dengan sifatnya, kerentanan adalah suatu entitas yang menggambarkan kondisinya, sedangkan dilihat dari skalanya,
kerentanan digunakan dalam berbagai skala yang berbeda seperti rumah tangga, komunitas ataupun Negara. Kerentanan juga didefinisikan sebagai tingkat dimana
sebuah sistem dalam konteks ini pesisir dan pulau-pulau kecil sistem akan mengalami kerugian karena terkena gangguan dan tegangan. Pada Tabel 3
disajikan beberapa pengertian tentang kerentanan.
15 Tabel 3. Pengertian kerentanan
Nama Tahun
Pengertian Timmerman
1981 Derajat atau tingkatan pada suatu sistem bertindak
terhadap suatu kejadian yang tidak baik. Susman et.al
1983 Derajat atau tingkatan pada suatu kelas sosial yang
berbeda dalam hal resiko baik suatu kejadian fisik maupun efek dari sistem sosial
UNDepartement of Humanitarian
Affairs 1992
Tingkatan kehilangan 0-100 yang dihasilkan dari suatu potensi dampak fenomena alam
Cutter 1993
Kecenderungan yang dialami oleh individu atau kelompok yang akan terekspose terhadap suatu
bahaya
Watts dan Bohle 1993
Kerentanan didefinisikan sebagai fungsi dari keterbukaan, kapasitas, dan potensial dimana respon
terhadap kerentanan untuk mereduksi keterbukaan dan meningkatkan kemampuan mengatasi dan atau
menguatkan potensi pemulihan
Blaikie et.al 1994
Karakteristik dari seorang atau sekumpulan orang terkait dengan kemampuannya untuk mengantisipasi,
mengatasi, resisten dan memulihkan diri dari dampak bencana alam.
Bohle et. al 1994
Suatu ukuran secara aggregate kesejahteraan manusia yang terintegrasi antara lingkungan, sosial,
ekonomi, dan politik dalam mengatasi gangguan.
Down dan Downing
1995 Perbedaan kepekaan dari keadaan yang berpengaruh
terhadap kondisi rentan, seperti faktir biofisik, demografi, ekonomi, sosial, dan teknologi
Vogel 1998
Karakteristik dari seorang atau kelompok orang terkait dengan kapasitasnya dalam mengantisipasi,
mangatasi, bertahan, dan memulihkan diri dari dampak perubahan iklim
Adger dak Kelly 1999
Kondisi individu atau kelompk masyarakat dalam kaitannya dengan kemampuan mengatasi dan
beradaptasi terhadap berbagai tekanan eksternal yang mengganggu kehidupan mereka.
Karosperson et. al
2001 Tingkatan pada suatu sistem yang dipengaruhi oleh
keterbukaan atau gangguantekanan dan kemampuan untuk mengatasi atau memulihkan diri terhadap
gangguan
Leichenko and O’ Brien
2001 Dinamika kerentanan adalah proses ekonomi
nasional dan internasional yang mempengaruhi kapasitas individu dalam mengatasi, merespon dan
beradaptasi terhadap gangguan shocks alam dan sosial ekonomi
Sumber : Disadur dari Ford 2002 dalam Taher 2010.