Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

EF i : Dampak ketergantungan Er i : Dampak keterpencilan ekonomi PPK i Perbedaan nilai dari setiap variabel dapat datarik sebuah kesimpulan sesuai dengan asumsi atau tujuan dan banyaknya variabel indeks yang dilibatkan Brigulio 1995; Andrianto and Matsuda 2002, 2004. Pada penelitian ini, masing- masing tujuan CVI dibuat atau disusun secara additif dan multiplikatif sebagai berikut : a Komposit indeks kerentanan Ekologi PPK CVIEK i = {SV CI i x 0,2 + SV II i x 0,2 + SV PopI i x 0,15 + SVDLT I x 0,15 + SVDTK I x 0,15 + SVMrv I x 0.15 …15 Dimana : CVIEK i : Komposit indeks kerentanan ekologi PPK i SV CI i : Nilai standarisasi variabel Indeks pantai PPK i SV II i : Nilai standarisasi variabel Indeks insularitas PPK i SV PopI i : Nilai standarisasi variabel Tekanan populasi PPK i SV DLT i : Nilai standarisasi variabel Degradasi lahan terbangun PPK i SV DTK i : Nilai standarisasi variabel Degradasi terumbu karang PPK i SV Mrv i : Nilai standarisasi variabel Degradasi tutupan mangrove b Komposit indek kerentanan ekonomi PPK CVIEn i = {SVSLR i x 0,2 + SV ET i x 0,25 + SV EF i x 0,25 + SV ER i x 0,3 …………………….….........................16 Dimana : CVIEn i : Komposit indeks kerentanan ekonomi PPK i SVSLR i : Nilai standarisasi variabel Dampak kenaikan muka laut pada PPK i SVET i : Nilai standarisasi variabel Dampak ketergantungan perdagangan luar PPK i SV EF i : Nilai standarisai variabel Dampak ketergantungan SV ER i : Nilai standarisasai variabel Dampak keterpencilan ekonomi PPK i 39 c Komposit indek kerentanan Ekologi-ekonomi PPK CVIEE i = {CVI Ek i x 0,6 + CVI En X 0,4}.................................17 Dimana : CVIEE i : Komposit indeks kerentanan ekologi-ekonomi PPK i; CVIEk i : Komposit indeks kerentanan ekologi PPK i; CVIEn i : Komposit indeks kerentanan ekonomi PPK i; 0.6, 0.4 : Bobot pertimbangan pada masing-masing CVI Ek i dan CVI En i

3.4.4 Penentuan Tingkat Kerentanan

Penentuan tingkat kerentanan yang dikembangkan oleh Kaly et al. 2004 dengan rujukan tingkat kerentanan yang dikembangkan Briguglio 1995; Adrianto and Matsuda 2002;2004. Kaly et al. 2004 membagi tingkat kerentanan lingkungan ke dalam 5 tingkatan yaitu, pertama : ”resilient”, merupakan tingkatan kerentanan paling bawah yang menunjukkan kondisi sifat lingkungan dalam keadaan tidak adanya potensi dampak yang membahayakan memiliki kapasitas lingkungan y ang besar; kedua ”at risk”, menunjukkan kondisi sifat lingkungan sedang menghadapi bahaya atau beresiko; ketiga ”vulnerable”, tingkat kerentanan yang menunjukkan sifat kondisi lingkungan yang berbahaya sedang; keempat ”highly vulnerable”, tingkatan kerentanan keempat yang menunjukkan kondisi sistem lingkungan sudah berbahaya tinggi; dan lima : ”extremelyly vulnerable” merupakan tingkatan kerentanan tertinggi yang menunjukkan kondisi sifat sistem lingkungan sudah sangat tinggi. Briguglio 1995; Adrianto and Matsuda 2002;2004, menunjukan tingkat kerentanan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hasil standarisasi variabel SV atau komposit indeks kerentanan CVI yang memiliki nilai dari 0 hingga 1 0CVI1, yang berarti bahwa nilai batas bawah memiliki tingkat kerentanan rendah dan nilai batas atas dengan tingkat kerentanan sangat tinggi, sedangkan nilai pertengahan mengindikasikan tingkat kerentanan sedang. Pada penelitian analisis kerentanan di Gugus Pulau Togean, mengambil model perpaduan di atas dengan memanfaatkan nilai kerentanan kuantitatif dari Briguglio 1995; Adrianto and Matsuda 2002;2004 dengan membagi sesuai banyaknya tingkatan sifat kerentanan kuantitatif dari Kaly et al. 2004. Metode