bantu alat penangkapan ikan, dan juga kulit mangrove yang digunakan masyarakat setempat sebagai bahan pewarna untuk perahu serta lahan mangrove
yang dikonversi sebagai laham permukiman. Hasil indeks degradasi mangrove di masing-masing PPK Kecamatan
disajikan dalam Gambar 8.
Gambar 8. Indeks degradasi tutupan mangrove Pada gambar tersebut yang merupakan hasil pantauan citra landsat 7 ETM
Tahun 2007 dan Tahun 2011 terlihat bahwa, tidak semua PPK yang mempunyai vegetasi mangrove mengalami degradasi. Pulau lainnya yang tidak mengalami
penurunan mangrove yaitu P. Kadidiri, sedangkan P. Pagempa mengalami peningkatan mangrove, dimana pemanfaatan mangrove di pulau tersebut tidak
ada. Sedangkan Pulau yang mengalami penurunan luasan mangrove yang paling tinggi yaitu P. Enam kerentanan ekstrim, dan diikuti oleh P. Tongkabo
kerentanan sedang P. Kukumbi dan P. Mogo kerentanan sangat kecil.
4.2.6 Kenaikan Muka Laut
Kenaikan muka laut akan berimplikasi pada penggenangan pulau. Pengaruh iklim secara global yang cenderung semakin meningkatkan suhu atmosfer
sehingga berdampak pada kenaikan muka laut yang diakibatkan oleh pencairan es diwilayah kutub utara dan selatan. Pertambahan volume air secara terus
menerus akan semakin meningkatkan ketinggian muka laut yang disebuk dengan kenaikan muka laut Sterr 2001; Hupfer 2001.
Nilai Proyeksi dampak kenaikan muka laut terhadap total domestik bruto GIP pada masing-masing PPK disajikan pada Gambar 9. persentase kenaikan
muka laut yang merupakan index natural disaster memperlihatkan terdapat dua buah PPK yang memiliki proyeksi terkena dampak kenaikan muka laut yang
Mogo Enam
Kukumbi Kadidiri
Pagempa Tongkabo
Series1 0,17
1,00 0,20
0,00 0,00
0,54 0,00
0,20 0,40
0,60 0,80
1,00
In de
ks De
gr ada
si
T ut
upa n
M an
gr o
v e
65 cukup tinggi yaitu P. Enam Kerentanan ekstrim, diikuti olehe P. Tongkabo
kerentanan rendah dan P. Mogo, P. Kukumbi, P. Kadidiri dan P. Pagempa tergolong ke dalam kerentanan sangat kecil.
Gambar 9. Indeks kenaikan muka laut Terhadap GIP Nilai dampak SLR terhadap satuan luas lahan pulau P. Enam jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan P. Tongkabo. Perbedaan ini berkaitan dengan ukuran fisik pulau dimana P. Enam jauh lebih Kecil dibanding dengan ukuran
P. Tongkabo, Selain itu juga dipengaruhi oleh laju pertmbuhan GIP sehingga memicu naiknya nilai riel reel value, RV dan nilai manfaat present value, PV
dari GIP Lampiran 7. Kaitannya dengan kerentanan, variabel dampak kenaikan muka laut
dianggap sebagai variabel exogonus penting dari kerentanan ekologi-ekonomi pulau-pulau kecil, Lebih lanjut lagi Adrianto dan Matsuda 2004 menyatakan
bahwa dampak potensial dari pengaruh kenaikan muka laut SLR perlu untuk di evaluasi dalam kaitan dengan penggunaan istilah keterlibatan potensi ekologi dan
ekonomi pulau-pulau kecil dimana ekosistem, populasi dan kegiatan ekonomi seluruhnya berada di wilayah pesisir.
4.3 Indeks Kerentanan Ekonomi 4.3.1 Tekanan Populasi
Populasi Impact, PopI
Keahadiran manusia pada suatu pulau memberikan dampak dan tekanan bagi lingkungan, dimana pemanfaatan lingkungan dan potensi sumberdaya PPK
guna memenuhi kebutuhan. Masalah yang akan terjadi bila pemanfaatan potensi sumberdaya PPK dan lingkungan tidak dilakukan secara berkelanjutan yang akan
menyebabkan PPK tersebut koleps. Hal ini bukanlah tanpa alasan yang mendasar, dimana PPK merupakan wilayah yang rentan baik oleh faktor alamiah maupun
Mogo Enam
Kukumbi Kadidiri
Pagempa Tongkab
o SV SLR
0,00 1,00
0,00 0,00
0,00 0,31
0,00 0,20
0,40 0,60
0,80 1,00
S V
SL R