Perkembangan Kegiatan Sarana dan Prasarana

3.7. Perkembangan Kegiatan

Kegiatan kecamatan terdiri atas kegiatan sosial, ekonomi, dan pemerintahan. Kegiatan sosial dicerminkan dari perkembangan penduduknya secara agregat, dan membawa implikasi berupa kebutuhan pengembangan fasilitas-fasilitas sosial, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, rekreasi, dan sebagainya. Perkembangan kegiatan ekonomi bisa dicerminkan dari perkembangan ketenagakerjaan, atau bisa juga dari produksinya. Kegiatan ekonomi kecamatan Paloh terdiri atas tiga sektor, yakni :  Sektor primer berupa pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.  Sektor sekunder, berupa kegiatan industri kerajinanhome industry dan aneka industri berskala kecil sampai sedang.  Sektor tersier, terdiri atas kegiatan perdagangan dan jasa. Sampai saat ini, sebagian besar tenaga kerja terserap di sektor primer, yaitu sekitar lebih dari 63 . Distribusi tenaga kerja didominasi oleh sektor pertanian tanaman pangan. Diperkirakan, jumlah tenaga kerja di sektor ini akan semakin berkurang selaras dengan pertumbuhan kecamatan Paloh. Kegiatan industri yang ada saat ini adalah industri kecilrumahan dengan tenaga kerja untuk tiap unitnya tidak lebih dari lima orang. Salah satu jenis yang cukup potensial adalah industri pembuatan alat-alat tangkap ikan pukat, jala, bubu, dan lain-lain. Sementara perkembangan kegiatan tersier di kecamatan Paloh cenderung lamban. Perdagangan regional lebih berorientasi ke kecamatan Teluk Keramat Sekura dan kota Sambas sedangkan di kecamatan Paloh hanya berkembang perdagangan kecil eceran skala kecamatan lokal. Kegiatan perdagangan ini cenderung beraglomerasi di sekitar pusat kegiatan kecamatan, Liku.

3.8. Sarana dan Prasarana

Pada dasarnya, sarana dan prasarana yang ada di kecamatan Paloh seperti transportasi, ketersediaan air bersih, telekomunikasi, listrik, dan sistem drainase saat ini masih belum optimal pelayanannya. Sarana dan prasarana perhubungan darat di kecamatan Paloh seperti jaringan jalan, jembatan, dan kendaraan angkutan masih sangat terbatas. Jaringan jalan aspal yang menghubungkan kota Sambas - kecamatan Teluk Keramat - kecamatan Paloh hanya sampai pada pusat kecamatan Liku, sedangkan jalan yang menghubungkan Liku sampai dengan desa Temajuk masih berupa jalan setapak dan bibir pantai. Sehingga pada saat pasang air laut musim kandas desa ini tidak bisa dilalui dengan kendaraan roda dua. Ketersediaan air bersih yang dikelola PDAM kabupaten Sambas umumnya telah dirasakan oleh masyarakat di tujuh desa kecuali masyarakat di desa Temajuk. Umumnya masyarakat di desa Temajuk menampung air hujan untuk berbagai keperluan di bak-bak penampungan, sebagian lagi menggunakan sumber mata air alam yang bersumber dari perbukitan atau pegunungan yang ada di sekitar wilayah tersebut. Sementara untuk jaringan telekomunikasi dan listrik sebagian besar desa telah dapat memanfaatkannya. Tercatat 7 dari 8 desa yang ada di kecamatan Paloh telah dapat merasakan pelayanan telekomunikasi dan listrik, satu-satunya desa yang belum dialiri oleh jaringan telekomunikasi dan listrik adalah desa Temajuk.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN