besar perkampungan di sini yang mengarah berorientasi ke laut. Akan tetapi seiring dengan perkembangan pembangunan terutama prasarana jalan darat, maka
sebagian besar arah rumah masyarakat berangsur-angsur beralih dari menghadap ke laut menjadi ke arah jalan walaupun masih ada sebagian yang belum beralih.
Pembangunan prasarana jalan juga berimbas pada terjadinya pembangunan pemukiman cluster baru yang berada di sekitar jalan.
Wilayah daratan kecamatan Paloh umumnya penggunaan lahannya berupa hutan negara hutan sekunder dan primer yang sebagaiannya telah ditetapkan
pemerintah sebagai taman wisata alam. Kecamatan Paloh juga mempunyai dataran tinggi berupa gunung dan bukit. Umumnya keberadaan punggung gunung
dan bukit ini dijadikan sebagai batas wilayah baik antar negara Indonesia- Malaysia maupun antar kecamatan di sekitat wilayah kecamatan Paloh.
Bila potensi lanskap kecamatan Paloh ingin dikembangkan secara optimal untuk pelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat, maka belum terlambat untuk melakukan penataan kawasan pesisir tersebut. Selain keindahan alamnya terjaga yang dapat dinikmati masyarakat lokal
juga dapat dijadikan kawasan ekowisata pesisir yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat setempat.
3.4. Tata Guna Lahan
Suatu wilayah akan mempergunakan lahan yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya, agar setiap lahan yang ada pada wilayah tersebut dapat
dimanfaatkan dengan optimal untuk kesejahteraan masyarakatnya. Penggunaan lahan yang sesuai kebutuhan akan memberikan manfaat dan ruang yang nyaman
bagi masyarakat, sebaliknya apabila penggunaan lahan tidak berimbang maka akan menjadi ruang yang tidak teratur. Pola penggunaan lahan sangat menentukan
pola perkembangan fungsional wilayah. Distribusi penggunaan lahan di kecamatan Paloh secara umum terdiri dari
penggunaan lahan nonbangunan hutan, rawa-rawa, dan perkebunan dan penggunaan lahan berupa bangunan perumahan dan fasilitas-fasilitas kegiatan
lainnya. Proporsi penggunaan lahan masih didominasi oleh penggunaan lahan nonbangunan. Dengan demikian ketersediaan lahan bagi pengembangan fisik
ruang kecamatan di masa datang cukup tersedia. Areal yang termasuk penggunaan lain-lain di kecamatan Paloh meliputi pemukiman, fasilitas umum, tambak,
padang rumput, dan perusahaanindustri luasnya adalah 16.988 ha 14,7 . Agar lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan di kecamatan Paloh dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3. Penggunaan Lahan di Kecamatan Paloh No
Jenis Lahan Luas ha
Persentase
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Pekarangan
TegalKebun Hutan Rakyat
Hutan Negara Perkebunan
Rawa-rawa Sawah
Sementara tidak diusahakan Lain-lain
2.250 2.250
450 38.983
5.135 27.296
5.332 16.200
16.988 2
2 0,3
33,9 4,5
23,8
4,6 14,2
14,7
2008 114.884
100
Sumber : Biro Pusat Statistik Kabupaten Sambas, 2009
Keberadaan hutan sangat berperan dalam mempertahankan industri hutan dan melindungi areal konservasi yang berhubungan dengan industri pariwisata
dengan cara mempertahankan hutan alam dan kawasan lindung. Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor kecamatan Paloh, bahwa sekitar 21.316 ha 18,55
dari luas kecamatan Paloh telah diklasifikasikan sebagai kawasan lindung yang termasuk dalam hutan Negara. Kawasan ini meliputi taman wisata alam yang
memiliki luas 9.050 ha, hutan lindung 6.200 ha, hutan lindung bakau 4.945 ha dan suaka alam laut 1.121 ha.
3.5. Aspek Sosial