Analisis Daya Dukung Ekowisata

Tabel 15. Matrik Kesesuaian Kawasan Ekowisata Bahari Di Kecamatan Paloh Parameter Bobot S1 Skor S2 Skor S3 Skor N Skor Kecerahan Perairan m 20 10-12 4 8-10 3 6-8 2 6 1 Tutupan Karang Hidup 50 50 4 25-50 3 20-25 2 20 1 Kecepatan Arus mdet 20 0,06- 0,098 4 0,098- 0,105 3 0,105- 0,112 2 0,112- 0,12 1 Kedalaman Dasar Laut m 10 18-24 4 12-18 3 7-18 2 7 1 Total 100 S1 400 S2 300 S3 200 N 100 Sumber : Modifikasi Bakosurtanal 1996 dalam Wardhani 2007

d. Analisis Daya Dukung Ekowisata

Kawasan ekowisata merupakan kawasan yang diharapkan terjaga keberlanjutannya. Penggunaan lahan pada kawasan ekowisata yang tidak sesuai dengan kemampuannya dapat menimbulkan masalah kerusakan lahan dan masalah sosial. Oleh sebab itu, dalam perencanaan kawasan ekowisata perlu dilakukan analisis daya dukung. Analisis daya dukung ekowisata merupakan jumlah maksimum wisatawan ekowisatawan yang dapat ditampung oleh suatu kawasan sesuai dengan kebutuhan individu dalam satu waktu kunjungan. Menurut Boullion 1985 dalam Bengen et al 2002 bahwa daya dukung wisatawan merupakan daya dukung fisik kawasan ekowisata untuk menerima wisatawan yang membandingkan luas area yang digunakan wisatawan dengan standar individu rata-rata yang telah ditentukan. Rumus yang digunakan adalah : Daya dukung wisatawan per hari = DD x Koefisien Rotasi Daya dukungtampung wisatawan untuk pariwisata berkelanjutan di kawasan pantai menurut standar WTO dihitung berdasarkan kapasitas panjang pantai berpasir, yaitu kapasitas sedang 15 m per orang, kapasitas nyaman 20 m per orang, dan kapasitas mewah 30 m per orang. Sedangkan wisata bahari dihitung berdasarkan kapasitas luasan tutupan terumbu karang sesuai dengan kebutuhan area wisata per orang dengan kategori sedang 15 m 2 , nyaman 20 m 2 , dan mewah 30 m 2 Daya tampung wisatawan untuk ekowisata berdasarkan tingkat kenyamanan menggunakan modifikasi standar WTO. Pertimbangan ini diambil karena pada kawasan ekowisata suasana harus alami dan seolah-olah tidak ada wisatawan lain yang berkunjung. Jadi antara wisatawan yang satu dengan wisatawan lain tidak dapat berpapasan. Boullion 1985 dalam Bengen et al 2002 menyatakan bahwa standar area yang dibutuhkan wisatawan berdasarkan waktu kunjungan untuk wisata pantai adalah pantai pasir sepanjang 100 m per orang. Sedangkan lokasi wisata bahari merupakan area ekosistem terumbu karang, dengan standar aktivitas diving 200 m . 2 dan snorkeling 50 m 2 per wisatawan. Asumsinya bahwa dalam sehari area wisata terbuka selama 12 jam dengan rata- rata waktu satu kunjungan selama 2 jam. Jadi koefisien rotasi yang digunakan adalah enam 6.

e. Pemetaaan Partisipatif