Pantai Tanah Hitam HASIL DAN PEMBAHASAN

depresus. Untuk penyu dari jenis Lepidochelys kempi hidup di laut atlantik, khususnya pantai Amerika dan Meksiko. Diantara jenis penyu yang singgah ke Pantai Selimpai tersebut penyu sisik adalah yang paling banyak telurnya. Setiap kali naik ke pantai, telur yang dikeluarkan yaitu sebanyak 75-125 butir. Sedangkan yang lainnya hanya kisaran puluhan butir. Bahkan yang sedikit telurnya adalah penyu hijau, maksimal hanya berjumlah sembilan dengan bentuk telur yang relatif lebih besar dari telur jenis penyu lainnya. Hewan yang masuk dalam kategori satwa langka ini, naik ke pantai untuk bertelur pada malam hari. Karenanya jika pengunjung tidak bermalam di kawasan wisata Selimpai, maka dapat dipastikan tidak dapat bertemu dengan satwa penyu di kawasan objek wisata ini. Untuk lebih jelasnya, gambaran objek wisata Pantai Selimpai dapat dilihat pada Tabel 23 di bawah ini. Tabel 23. Gambaran Umum Objek Wisata Pantai Selimpai No. Aspek Keterangan 1 Letak Desa Sebubus 2 Titik Koordinat 1.8076377N 109.3224662E 3 Luas m 2 815.000 4 Jarak dari Ibu Kota Kabupaten km 65 5 Jenis Wisata Pantai 6 Panjang Pantai m 8.150 7 Estetika dan Keaslian Keindahan alam teresterial dan akuatik yang relatif masih asli 8 Atraksi dan Keunikan Sebagai habitat penyu dan sebagai habitat vegetasi cemara yang dominan 9 Transportasi dan Aksesibilitas Jalan aspal sampai di Dusun Setinggak kemudian menggunakan kapal motor ke Pantai Selimpai 10 Fasilitas Pendukung Cukup tersedia 11 Ketersediaan Air Bersih Belum tersedia 12 Dukungan Masyarakat Sangat mendukung 13 Pengelola BKSDA, WWF, dan Koperasi Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan 2011

i. Pantai Tanah Hitam

Pantai Tanah Hitam merupakan salah satu objek wisata di kecamatan Paloh yang terdekat dengan ibu kota kabupaten Sambas. Keberadaan objek wisata ini berjarak sekitar 45 km dari kota Sambas. Pada hari-hari libur, objek wisata ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah untuk menikmati daya tarik panorama alamnya. Objek wisata Pantai Tanah Hitam terbentang hampir sepanjang kawasan pantai di wilayah desa Tanah Hitam. Tingginya jumlah pengunjung di kawasan ini setiap tahunnya didukung oleh kemudahan aksessibilitas menuju objek wisata ini, selain itu masyarakat di wilayah ini secara rutin menggelar acara hiburan rakyat terutama pada hari-hari perayaan seperti tahun baru, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Objek wisata Pantai Tanah Hitam memiliki panorama alam yang menarik, kawasan objek wisata ini juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan melayu yang cukup unik yaitu atraksi wisata budaya antar ajong. Antar ajong merupakan upacara ritual adat untuk menanam padi yang dilaksanakan setiap tahun pada masa bercocok tanam. Masyarakat setempat mempercayai, aktivitas tersebut dapat membuat tanaman padinya terhindar dari serangan hama dan penyakit. Sehingga demikian, hasil panen berlimpah untuk kemakmuran masyarakat sekampung. Karena mengacu pada waktu tanam, maka waktu pelaksanaan antar ajong biasanya setiap pertenggahan tahun, sekitar bulan Juni atau Juli. Upacara adat budaya antar ajong dipimpin oleh tokoh adat setempat. Tabel 24. Gambaran Objek Wisata Pantai Tanah Hitam No. Aspek Keterangan 1 Letak Desa Tanah Hitam 2 Titik Koordinat 1.6341664N 109.2248726E 3 Luas m 2 380.000 4 Jarak dari Ibu Kota Kabupaten km 45 5 Jenis Wisata Pantai 6 Panjang Pantai m 3.800 7 Estetika dan Keaslian Keindahan alam teresteria yang relatif telah berubah 8 Atraksi dan Keunikan Sebagai pusat kegiatan budaya di kecamatan Paloh 9 Transportasi dan Aksesibilitas Jalan aspal dengan kondisi baik sampai dengan lokasi bisa menggunakan kendaraan roda dua dan empat 10 Fasilitas Pendukung Cukup tersedia Rumah makan, WC 11 Ketersediaan Air Bersih Tersedia bersumber dari PDAM 12 Dukungan Masyarakat Sangat mendukung 13 Pengelola Masyarakat Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan 2011

5.1.2. Potensi Wilayah

Wisatawan saat ini sangat peka terhadap permasalahan lingkungan. Menyesuaikan dengan kondisi positif ini, konsep-konsep pariwisata dikembangkan sehingga timbul inovasi-inovasi baru dalam kepariwisataan termasuk salah satunya adalah konsep ekowisata. Ekowisata merupakan konsep pariwisata berkelanjutan, dengan berbagai teknik pengelolaan seperti pengelolaan sumber daya pesisir yang berbasiskan masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu, dimana dalam konsep pengelolaan ini melibatkan seluruh stakeholder dengan berpedoman pada tujuan utama, yaitu tercapainya pembangunan berkelanjutan yang dapat melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari segi tata letak, kecamatan Paloh merupakan satu-satunya wilayah kecamatan di Kalimantan Barat yang wilayah daratan dan perairannya berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Kampung Telok Melano adalah kampung di wilayah Malaysia bagian Timur yang terhubung secara langsung dengan kecamatan Paloh, tepatnya dengan desa Temajuk. Wilayah kecamatan Paloh berupa dataran pantai berpasir dan aluvial sungai yang kesemua desanya berbatasan langsung dengan laut Natuna, dengan kelerengan lahan umumnya 0 - 8 datar-berombak. Susunan vegetasi hutan cemara dan hutan mangrove mempunyai daya tarik wisata tersendiri bagi kawasan di wilayah ini. Selain untuk daya tarik wisata, keberadaan hutan cemara dan hutan mangrove berguna juga untuk daerah resapan air, pencegah abrasi dan bencana alam seperti erosi dan banjir serta mengakibatkan hilangnya pusat sirkulasi dan pembentukan gas karbon dioksida CO 2 dan oksigen O 2 Dilihat dari tata guna lahan kawasan pantai, sebagian besar merupakan lahan alami yang belum diganggu oleh aktivitas manusia. Umumnya kawasan ini tersusun oleh hamparan pasir, bebatuan, hutan cemara dan hutan pantai campuran. Hal ini mengindikasikan bahwa begitu besarnya potensi yang dimiliki kecamatan Paloh untuk dikembangkannya sektor ekowisata. Sedangkan dari segi kualitas lingkungan menunjukkan potensi yang cukup besar terutama yang diperlukan manusia untuk kelangsungan hidupnya Subadra, 2007. jika dilihat dari kondisi perairan yang memperlihatkan sebagian besar airnya yang jernih dan keberadaan terumbu karang yang relatif masih terjaga. Untuk fasilitas pendukung, saat ini di lokasi penelitian masih sangat terbatas. Belum ada satupun penginapan yang berskala besar hotel, alternatif penginapan adalah di rumah-rumah penduduk homestay yang dibeberapa lokasi wisata sengaja diperuntukkan untuk para wisatawan atas rekomendasi dan binaan dinas Pariwisata kabupaten Sambas. Pada umumnya penginapan berupa homestay relatif masih sederhana, yaitu berdinding kayu atau bambu, kamar mandi diluar dan tanpa AC. Namun demikian ada sebagian kecil lainnya yang cukup berkualitas dan dilengkapi TV. Sedangkan di kecamatan terdekat Tangaran dan Teluk Keramat fasilitas ini sudah cukup memadai. Fasilitas rumah makan di kawasan wisata kecamatan Paloh dipandang kurang dari segi kuantitas maupun kualitasnya baik dari segi pilihan jenis makanannya, kebersihan makanan maupun kerapihan tempatnya. Dalam pengadaan bahan makanan masih dihadapi banyak kendala, misalnya jarangnya rumah makan sea food walaupun di lokasi tersebut merupakan tempat pendaratan nelayan yang besar dan jarangnya bahan sayuran yang harus didatangkan dari ibu kota Sambas. Begitu juga halnya dengan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya seperti pusat informasi wisata, galeri souvenir, tempat parkir, papan interpretasi, rest room dan toilet di kawasan ini masih sangat terbatas bahkan sebagian besar masih tidak tersedia. Dilihat dari ketersediaan prasarana dan sarana transportasi pedesaan, sebagian besar desa di kecamatan Paloh telah mempunyai jalan yang dapat dilalui dengan kendaraan roda empat. Jalan di wilayah ini umumnya beraspal dan dalam kondisi cukup baik. Satu-satunya desa yang belum mempunyai jalan aspal adalah desa Temajuk, desa yang jaraknya kurang lebih 38 km dari pusat kecamatan Paloh ini masih sulit untuk diakses. Untuk mencapai wilayah tersebut sementara ini hanya bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua dengan melewati bibir pantai sepanjang 28 km dalam kondisi air laut surut. Transportasi Darat Berdasarkan fungsi jalan, secara umum sistem jaringan jalan regional utama di wilayah kabupaten Sambas terdiri dari jalan kolektor primer, lokal primer, dan lingkungan primer. Menurut PP No. 342006 tentang Jalan, fungsi dari ketiga jenis jalan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Jalan kolektor primer adalah jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antara PKN pusat kegiatan nasional dengan PKL pusat kegiatan lokal, antar-PKW pusat kegiatan wilayah, dan antara PKW dengan PKL. 2. Jalan lokal primer adalah antar-PKL, antara PKN dengan pusat kegiatan lingkungan PKLing, dan antara PKW dengan pusat kegiatan lingkungan PKLing, antara PKL dengan pusat kegiatan lingkungan PKLing, atau antar-PKLing. 3. Jalan lingkungan primer adalah jalan yang menghubungkan antar pusat kegiatan di dalam kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan pedesaan. Berdasarkan statusnya, sistem jaringan jalan di kecamatan Paloh sendiri terdiri dari jalan nasional dan jalan kabupaten. Menurut RPJP kabupaten Sambas 2005-2025, bahwa jalan nasional yang ada di wilayah kabupaten Sambas merupakan jalan strategis nasional yaitu jalan yang melayani kepentingan nasional dan internasional atas dasar kriteria strategis, yaitu mempunyai peranan untuk membina kesatuan dan keutuhan nasional, melayani daerah rawan, merupakan bagian dari jalan lintas regional atau lintas internasional, melayani kepentingan perbatasan antar negara, melayani aset penting negara serta dalam rangka pertahanan dan keamanan. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, jalan nasional yang direncanakan di wilayah kabupaten Sambas sepanjang sekitar 343,5 km dengan ruas jalan menuju dan termasuk dalam lokasi penelitian adalah sebagai berikut: 1. Sp. Temajuk – Camar Bulan – Sungai Tengah – Sp. Gunung Kukud –Sp. Sungai Bening – Batang Air – Sp. Tanjung 54,5 km; jalan paralel 2. Sp. Kembayat – Dungun Cundong 11 km; jalan kolektor primer strategis nasional 3. Dungun Cundong–Merbau 40 km; jalan lokal primer strategis nasional 4. Ceremai – Sp. Temajuk – Batas Telok Melano 46 km; jalan lokal primer strategis nasional. Sementara khusus untuk jalan yang ada di kecamatan Paloh mempunyai total panjang ± 116 km dengan kondisi permukaan jalan sebagai berikut: Jalan tanah 81,5 km, terdiri dari :  Jalan dusun Cermai desa Sebubus- desa Temajuk 39 km  Jalan di desa Temajuk 12,5 km  Jalan di kecamatan Paloh lainnya 6 desa 30 km Jalan aspal dan jalan lingkungan 34,5 km, terdiri dari :  Jalan di desa Temajuk 4,5 Km jalan lingkungan  Jalan di kecamatan Paloh lainnya 6 desa 30 km jalan aspal dan jalan lingkungan. Sistem Jaringan Lainnya Sistem jaringan lainnya yang dimaksudkan di sini meliputi sistem jaringan listrik, drainase regional, air bersih, dan telepon. Untuk sistem jaringan listrik PLN saat ini telah mengaliri tujuh dari delapan desa yang ada di kecamatan Paloh. Satu-satunya desa yang belum teraliri jaringan listrik adalah desa Temajuk. Masyarakat di desa Temajuk saat ini umumnya menggunakan genset sebagai alat untuk tenaga listrik. Begitu juga halnya dengan prasarana air bersih PDAM, desa Temajuk merupakan satu-satunya desa yang belum dialiri oleh jaringan distribusi air bersih. Masyarakat di desa ini umumnya menggunakan sumber air gunung Pangi sebagai sumber air bersih selain air hujan. Sama halnya dengan sistem jaringan pelayanan telepon, sarana telepon seluler dapat berfungsi dengan baik di seluruh desa di kecamatan Paloh kecuali desa Temajuk. Kawasan Hutan Mangrove Kawasan hutan lindung bakau adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alami hutan bakau Mangrove yang berfungsi memberi perlindungan kepada perikehidupan kawasan pantai dan lautan. Tujuan perlindungan kawasan ini adalah melestarikan hutan bakau sebagai pembentuk ekosistem hutan bakau dan tempat berkembangbiaknya berbagai biota laut, disamping sebagai pelindung pantai dari pengikisan air laut serta pelindung usaha budidaya di belakangnya. Kawasan pantai berhutan bakau yang ditetapkan sebagai kawasan lindung adalah kawasan dengan lebar minimal 300 meter. Ketentuan ini berlaku pada kawasan yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan konservasi dan wisata alam. Keberadaan hutan ini dapat dijumpai hampir di sepanjang bantaran sungai Paloh dan Merbau serta sungai-sungai kecil yang ada di kecamatan Paloh. Dalam kegiatan ekowisata diupayakan untuk mempertahankan keaslian komponen biologi dan fisik dalam ekosistem mangrove yang menjadi daya tarik utama kegiatan ekowisata pada ekosistem mangrove. Selain itu kegiatan ekowisata ini sekaligus memberikan informasi lingkungan yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mencintai alam. Selain itu kawasan mangrove yang tumbuh dengan baik dapat menjadi tempat penelitian, kunjungan siswa sekolah, dan kegiatan ilmiah lainnya. Kawasan ini akan merupakan literatur alam yang bisa langsung dilihat Direktorat Bina Pesisir, 2007. Beberapa jenis pohon mangrove yang dapat dijumpai di wilayah pesisir kecamatan Paloh adalah bakau Rhizopora spp, api-api Avicennia spp, pedada Sonneratia spp, nyirih Xylocarpus spp, tengar Ceriops spp, dan buta-buta Exoecaria spp. Ekosisitem mangrove yang terjaga dengan baik mempunyai potensi ekowisata yang dapat dikembangkan. Kegiatan ekowisata secara langsung memiliki manfaat peletarian alam dan lingkungannya sekaligus meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. Manfaat ini akan tercapai manakala direncanakan dengan baik dan sesuai dengan daya dukung lingkungannya. Hal ini tercapai mengingat pada kegiatan ekowisata terdapat upaya mempertahankan keaslian komponen biologi dan fisik dalam ekosistem mangrove yang menjadi daya tarik utama kegiatan ekowisata pada ekosistem mangrove Direktorat Bina Pesisir, 2007. Kawasan Sempadan Pantai Kawasan sempadan pantai adalah kawasan tertentu di sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. Tujuan perlindungan kawasan ini adalah melindungi wilayah pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian fungsi pantai. Yang termasuk kawasan sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian di luar kawasan pantai berhutan bakau yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai; minimal 100 m ke arah darat dihitung dari titik pasang tertinggi. Di kecamatan Paloh, kawasan sempadan pantai ini memanjang pada kawasan pinggir pantai yang terbentang sepanjang garis batas administrasi darat kecamatan Paloh dengan kecamatan Tangaran dan Negeri Sarawak Malaysia Timur. Panjang garis pantai di kecamatan Paloh mencapai 63,25 km 31 dari keseluruhan panjang garis pantai di kabupaten Sambas. Kawasan Sempadan Sungai Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kanan kiri sungai, termasuk sungai buatan, kanal, dan saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Tujuan perlindungan kawasan ini adalah melindungi sungai dari kegiatan anusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik sungai serta mengamankan aliran sungai. Untuk sungai yang mengalir di luar daerah pemukiman, sempadan sungai ditetapkan 100 meter di kanan kiri sungai besar dan 50 meter di kanan kiri sungai kecil. Sedangkan untuk sungai yang mengalir di daerah permukiman, sempadan sungai ditetapkan 15 meter di kanan kiri sungai besar dan 10 meter di kanan kiri sungai kecil. Berdasarkan kriteria penetapan sungai besar pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63PRT1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai, yang dikategorikan sebagai Sungai Besar adalah sungai yang luas wilayah pengalirannya sekitar 500 km² atau lebih sehingga sungai Paloh termasuk dalam kategori tersebut. Wilayah pesisir dan laut memiliki sumber daya alam yang dapat di manfaatkan, salah satunya menjadikan objek wisata bahari. Berbagai jenis organisme yang ada di daerah itu dapat menjadi nilai jual seperti terumbu karang, hutan bakau, padang lamun serta panorama keindahan pantai. Dengan pemanfaatan dan pengembangan wilayah pesisir kita mendapat konstribusi yang positif yaitu menjadikan wilayah pesisir dan laut sebagai kawasan wisata bahari. Wisata bahari merupakan suatu bentuk wisata potensial. Daerah dapat dikatakan berhasil menjadi tempat wisata bahari apabila memenuhi berbagai komponen terkait dengan kelestarian lingkungan alami, kesejahteraan penduduk yang mendiami wilayah tersebut, kepuasan pengunjung yang menikmatinya dan keterpaduan komunitas dengan area pengembangannya. Belakangan ini setiap daerah berusaha untuk memanfaatkan wilayah pesisir menjadi tempat atau objek wisata bahari karena sebagai daya tarik untuk wisatawan datang ke daerah tersebut sehingga menambah pemasukan bagi pemerintah daerah, namun dalam pengembangannya dibutuhkan strategi yang terencana dan sistematis sehingga wilayah pesisir yang dijadikan wisata bahari bermanfaat juga bagi masyarakat di daerah tersebut. Selain strategi dalam pembangunan wilayah pesisir diperlukan juga keterlibatan dan partisipasi masyarakat lokal sehingga masyarakat merasa terlibat dan bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dan ekosistem yang ada hal ini pun sebenarnya menguntungkan bagi kehidupan ekonomi mereka dengan sistem pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan memiliki arti penting baik bagi pengunjung, masyarakat maupun kelestarian lingkungan. Secara harfiah, pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang maupun yang akan datang dengan pengelolaan yang tepat tanpa membahayakan sistem alam yang mendukung semua aspek kehidupan. Pembangunan wilayah pesisir harus berbasis kemasyarakatan dengan tujuan membantu kesejahteraan masyarakat pesisir.

5.1.3. Potensi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam pengembangan sektor pariwisata. Sektor pariwisata meliputi beberapa bidang usaha seperti hotel, restauran, biro perjalanan wisata, dan pelayanan-pelayanan dalam wisata. Pariwisata merupakan sektor yang melibatkan sektor-sektor lain dan kesemua sektor itu berhubungan dengan peran serta masyarakat. Salah satu perubahan penting yang akan sangat mempengaruhi perkembangan sektor pariwisata adalah otonomi daerah. Otonomi daerah mengandung makna beralihnya sebagian besar proses pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dari pusat ke daerah. Perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan ini memerlukan reorientasiperubahan peran dan fungsi pemerintah seperti yang dijelaskan dalam UU tentang Pemerintahan Daerah. Pemerintah daerah bertanggung jawab secara lebih penuh terhadap kebijakan-kebijakan dasar yang diperlukan bagi pembangunan daerah, khususnya yang menyangkut pembangunan sarana dan prasarana, investasi dan akses terhadap sumber dana, kebijakan lingkungan, pengembangan sumber daya manusia. Kecamatan Paloh merupakan salah satu bagian dari kabupaten Sambas yang memiliki potensi daerah yaitu posisi yang sangat strategis berada di daerah perbatasan dengan negara Malaysia. Potensi lain adalah sumber daya yang dimiliki. Dengan diberikannya otonomi luas kepada daerah kapubatenkota, sesuai prinsip penyelenggaraan Otonomi daerah yang digariskan dalam UU No. 32 Tahun 2004, maka Pemda kabupaten Sambas harus lebih mampu mencermati dan mengidentifikasi, menggali dan mengembangkan potensi yang belum seluruhnya tergali secara optimal di wilayah kecamatan Paloh. Untuk mengembangkan kegiatan pariwisata di kecamatan Paloh haruslah mempertimbangkan hal-hal seperti promosi wisata, penataan infrastruktur, penyelenggaraan lomba event baik regional maupun internasional, serta penataan dan pengembangan kawasan khusus seperti penataan objek wisata yang ada di desa Temajuk, Sebubus, dan pengembangan kebudayaan Melayu di Tanah Hitam. Masyarakat pesisir kecamatan paloh sebagian besarnya masyarakat yang beretnis melayu. Umumnya masyarakat di sini merupakan masyarakat yang ramah, sopan, santun terhadap tamu yang datang. Keberadaan tamu pengunjung telah dianggap sebagai penghormatan tersendiri bagi masyarakat. Selain itu, keberagaman budaya yang dimiliki masyarakat tentunya menjadi pertimbangan tersendiri dalam usaha pengembangan kepariwisataan di wilayah ini. 5.2. Analisis Kawasan Ekowisata 5.2.1.