dan keturunan pada jenis mindi dan bagaimana tingkat inbreeding yang terjadi berdasarkan kesetimbangan Hardy-Weinberg dan struktur
inbreeding? ontinuing interpretations is the lacot begenetic variatio
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah mengkaji aspek-aspek biologi reproduksi dan genetik pada sistem reproduksi tanaman mindi dalam rangka
penyediaan benih berkualitas tinggi. Tujuan spesifiknya adalah:
1. Mengetahui aspek biologi reproduksi tanaman mindi yang meliputi
siklus reproduksi, morfologi bunga dan tahap perkembangannya, masa reseptivitas stigma dan viabilitas polen serta tipe
penyerbukan 2.
Menganalisis tingkat keragaman genetik populasi pohon induk dan keturunan serta menganalisis tingkat inbreeding berdasarkan
kesetimbangan Hardy-Weinberg dan struktur inbreeding
1.4 Ruang lingkup
Kegiatan penelitian meliputi dua aspek besar yang terkait biologi reproduksi dan genetika reproduksi. Aspek lingkungan bukan merupakan bagian
dari penelitian studi reproduksi karena aspek ini sudah diteliti oleh Atmandhini 2011 terkait faktor tempat tumbuh dan produksi benih.
Penelitian aspek biologi dan genetika pada sistem reproduksi mindi meliputi:
1. Biologi reproduksi tanaman mindi Kegiatan penelitian termasuk:
a. pengamatan siklus reproduksi b. penentuan waktu inisiasi pembungaan
c. pengamatan morfologi bunga d. pengamatan reseptivitas stigma dan viabilitas polen
e. penentuan tipe penyerbukan 2. Keragaman genetik pohon induk dan keturunan pada mindi
Kegiatan penelitian termasuk:
a. Menganalisis keragaman genetik pohon induk dan keturunan single tree progeny
b. Menganalisis penyimpangan genetik pada perkawinan mindi menurut struktur Hardy-Weinberg dan struktur inbreeding
c. Menganalisis keragaman fenotipik keturunan
1.5 Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: 1. Reseptivitas stigma dan viabilitas polen terjadi pada rentang waktu yang
bersamaan, sehingga penyerbukan dapat terjadi secara efektif. 2. Keragaman genetik populasi tanaman mindi yang rendah dengan tipe
penyerbukan sendiri cenderung terindikasi adanya penyimpangan genetik pada sistem perkawinan.
1.6 Manfaat Penelitian