4. Pemanenan
Brokoli yang siap dipanen memiliki massa bunga curd yang telah kompak, berwarna hijau tua dan dalam keadaan rapat. Brokoli dipanen pada
umur 60-80 hari setelah tanam secara manual, yaitu dengan menggunakan pisau untuk memotong pangkal tanaman dan trimming ketika di kebun. Panen
brokoli dilakukan pada pagi hari agar kehilangan bobot setelah panen dapat dihindari. Panen pada sore hari hanya dilakukan oleh petani bila terdapat
permintaan tambahan dari prosesor. Cara ini menguntungkan kedua belah pihak, yaitu petani dapat langsung menjualnya kepada bandar tanpa proses
penyimpanan terlebih dahulu. Prosesor juga memperoleh keuntungan karena sayuran yang dibeli masih dalam keadaan segar.
Panen dimulai dengan memilih brokoli yang telah siap panen lalu dipotong pada bagian pangkal dengan menggunakan pisau kemudian dikumpulkan di
luar lahan untuk penanganan lebih lanjut. Panen biasanya dilakukan 2-3 kali dalam satu musim tanam karena terkait dengan pola panen sortir, yang
dilakukan oleh petani. Selang waktu yang digunakan antar panen adalah dua hari. Apabila setelah tiga kali pemanenan masih terdapat brokoli yang belum
layak panen sortir, maka brokoli tersebut tetap akan dipanen dan dijual ke pasar tradisional karena umurnya sudah tua lebih dari 3 minggu setelah masa
panen.
5. Pasca Panen
Pasca panen dimulai setelah pemanenan oleh petani dan dilanjutkan oleh bandar, usaha dagang, dan pasar tradisionalpasar modern. Penanganan pasca
panen di tiap titik pemasaran ditentukan oleh permintaan pasar terhadap kualitas sayuran. Semakin tinggi kualitas sayuran yang diminta maka
penanganan pasca panen akan semakin intensif. Selain itu keberhasilan penanganan pasca panen juga tergantung pada pengalaman dan pengetahuan
dari para pelaku pasca panen dan teknologi yang digunakan. Kegiatan pasca panen terdiri dari:
a. Pembersihan
Pembersihan dilakukan di tingkat petani, bandar dan UD. Petani membersihkan brokoli dengan menghilangkan kotoran-kotoran tanah di
bagian bunga dan batang. Setelah itu dibawa ke gudang bandar. Bandar mencuci brokoli lalu ditiriskan dengan menggunakan koran.
Kegiatan pembersihan sayuran dengan memotong bagian-bagian dari sayuran yang tidak dikehendaki untuk meningkatkan kualitas dan
kemudahan penanganan berikutnya. Aktivitas ini dinamakan trimming. Trimming dilakukan sebelum pencucian untuk mencegah penyakit akibat
pemotongan. Selanjutnya brokoli dipotong seluruh daun-daun di sekitar bunga curd dan memotong batang brokoli sehingga hanya tersisa
sepanjang genggaman tangan petani 10-12 cm. Selama trimming, brokoli kehilangan 50-60 persen bagiannya yang dibuang karena
merupakan bagian yang tidak dikonsumsi.
b. Pengkelasan
Grading
Tujuan dari pengkelasan adalah untuk memisahkan brokoli ke dalam kelas A, B, C. Pengkelasan dilakukan oleh orang yang berpengalaman
karena membutuhkan ketelitian untuk memilah brokoli ke dalam beberapa kelas.
c. Pengemasan
Selanjutnya untuk brokoli kelas A dan B dilakukan pengemasan dalam bentuk pack sedangkan kelas C tidak dikemas.
d. Penyimpanan
Pemasaran brokoli yang mudah rusak seringkali membutuhkan penyimpanan untuk mempertahankan kualitas sayuran. Penyimpanan
bertujuan untuk memperpanjang umur simpan sayuran tanpa mengurangi kualitas dari sayuran tersebut. Penyimpanan brokoli dilakukan oleh
bandar jika terjadi panen dari petani yang berlebih sedangkan permintaan dari UD lebih sedikit dibanding panen. Penyimpanan di bandar dilakukan
di ruang biasa dengan suhu udara 15-24 °C. Sedangkan di tingkat UD ada yang memilki cool storage dan ada yang tidak.
4.3. Analisis Kondisi Rantai Pasokan
Pembahasan analisis kondisi rantai pasokan melingkupi struktur rantai pasokan, entitas rantai pasokan dan manajemen rantai pasokan.
4.3.1. Struktur Rantai Pasokan
Struktur rantai terdiri dari anggota rantai pasokan, aktivitas rantai pasokan dan pola aliran rantai pasokan.
1. Anggota Rantai Pasokan
Dalam rantai pasokan brokoli terdapat beberapa pihak yang terlibat. Pihak yang terlibat secara langsung disebut dengan anggota primer, sedangkan pihak
yang tidak terlibat secara langsung namun tetap mendukung lancarnya rantai pasokan ini disebut dengan anggota sekunder.
a. Anggota Primer
Anggota primer dalam rantai pasokan brokoli terdiri dari petanibandar sebagai pemasok, perusahaan dagang pedagang pengumpul sebagai
prosesor, ritel dan pasar tradisional sebagai konsumen. Keseluruhan anggota menjalankan aktivitas yang langsung berhubungan dengan kegiatan
operasional dan manajerial yang akan menghasilkan suatu keluaran atau produk tertentu.
1 Pemasok Saat ini di daerah Cipanas terdapat tiga bandar besar brokoli. Masing-
masing bandar memiliki kelompok tani dengan jumlah anggota antara 23 sampai 43 orang petani. Wilayah bandar yang dominan adalah Ciherang,
Gunung Putri, dan Cianjur. 2
Prosesor Prosesor dalam rantai pasokan brokoli adalah perusahaan dagang,
Sub Terminal Agribisnis STA dan bandar yang bertindak sebagai pengemas komoditas brokoli yang dihasilkan dari petani. Perusahaan ini
berjumlah 25 UD yang menghubungkan penjualan brokoli antara petani dengan perusahaan ritel dan pengusaha borongan pasar tradisional.
3 Konsumen ritel dan pasar tradisional Sayuran yang telah dibawa ke STA ditujukan ke pasar tradional dan
ritel di sekitar Jabotabek. Perusahaan dagang sayuran Cipanas yang tergabung dalam Asosiasi Manajemen Agribisnis Cianjur AMC telah
menjalin kerjasama dengan beberapa ritel yang memasarkan brokoli. Konsumen perusahaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Ritel pemasaran brokoli Cipanas No
Nama Perusahaan Lokasi Usaha
1 HeroGiant
Jakarta 2
Makro Jakarta
3 Restoran Korea
Jakarta 4
Mc.Donald Jakarta
5 Hari-Hari
Jakarta 6
Wendys Jakarta
7 Superindo
Jakarta 8
Restoran Indonesia Jakarta
9 Robinson
Jakarta 10.
Pasar induk Jabotabek Jabotabek
11. Sub Supplier Swalayan
Jakarta Bentuk kerja sama konsumen dengan pihak UD berupa kontrak tetap
dan tidak tetap. Kedua belah pihak memiliki perjanjian kerja sama yang mengikat. Konsumen dengan kontrak tetap biasanya mengajukan
purchasing order PO kepada perusahaan selama satu tahun dengan target pengiriman produk per minggu. Sedangkan untuk konsumen kontrak tidak
tetap hanya mengajukan pesanan saat mereka membutuhkan. Namun, dalam pelaksanaannya ritel setiap harinya mengajukan PO kepada UD
untuk menentukan berapa pesanan yang dikirim ke setiap gudang mereka. Hal ini menjadikan UD harus merencanakan target produksi yang tepat
agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Pendistribusian produk dilakukan secara langsung oleh UD atau
melalui jasa ekspedisi. Produk dikirim ke GiantHero yang disimpan di gudang ritel pusat. Selanjutnya ritel tersebut yang mengirim produk ke
toko-toko cabang mereka. Sedangkan untuk ritel lainnya, produk langsung dikirim ke toko-toko cabang tanpa melalui gudang ritel pusat.
b. Anggota Sekunder