Kualitas Fleksibilitas pemenuhan pesanan Kinerja pengiriman Cash to cash cycle time Siklus waktu pemenuhan pesanan

mendapatkan keuntungan sebesar 17,5 persen. Sedangkan keuntungan di tingkat UD 20,28 persen. Rasio nilai tambah yang didapatkan ritel adalah sebesar 65,03 persen dengan tingkat keuntungan paling tinggi di antara anggota rantai yaitu sebesar 56,63 persen.

b. Kualitas

Kualitas merupakan hal yang paling utama untuk setiap produk. Pada umumnya brokoli Cipanas biasanya diklasifikasikan menjadi 3 yaitu A, B, dan C. Kualitas A dan sebagian kualitas B diperuntukkan untuk supermarket dan restoran, sedangkan C dan sebagian B untuk pasar induktradisional.

c. Risiko

Risiko merupakan hal yang sangat penting diperhitungkan agar setiap anggota dalam rantai pasokan tidak menanggung kerugian hanya di satu pihak. Risiko yang diterima pada setiap anggota rantai pasokan berbeda- beda. Pada petani, risiko yang mereka terima terutama adalah gagal panen yang disebabkan oleh keadaan alam. Saat ini risiko gagal panen sepenuhnya masih ditanggung oleh petani. Selain gagal panen, risiko yang lain adalah pengembalian komoditas oleh perusahaan dari petani. Komoditas yang tidak sesuai dengan standar kualitas yang diminta oleh UD akan dikembalikan kepada petani. Risiko yang diterima oleh UD apabila terjadi keterlambatan waktu yang ditetapkan konsumen brokoli akan dikembalikan. Bagi UD yang memiliki ruangan pendingin masih bisa disimpan di lemari pendingin, sedangkan yang tidak akan mengalami kerugian. Hal ini berdampak terhadap kerugian bandar juga. Pada tingkat ritel, risiko yang paling umum adalah tidak terjualnya keseluruhan produk.

4.8.3. Atribut Kinerja dan Indikator Kinerja

Atribut kinerja terdiri dari reliability, responsiveness, flexibilityquality, biaya, dan asset. Pembobotan atribut kinerja berdasarkan PHA dijelaskan pada Tabel 16. Tabel 16. Bobot dan prioritas atribut kinerja Atribut Kinerja Bobot Prioritas FlexibilityQuality 0,408 1 Reliability 0,195 2 Cost 0,172 3 Asset 0,121 4 Responsiveness 0,104 5 Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat flexibilityquality mempunyai bobot paling besar dan menjadi prioritas pertama. Dengan demikian flexibilityquality menjadi prioritas pertama karena: a. Produk hortikultura, khususnya brokoli masih bergantung pada musim, sehingga fleksibel dalam pemenuhan pesanan harus ada. Ini akan berpengaruh terhadap kualitas brokoli yang dihasilkan. b. Kualitas akan menentukan nilai dan harga suatu brokoli. Apalagi saat ini dalam pasar internasional, produk yang diperdagangkan harus memenuhi standar internasional. Masing-masing atribut kinerja akan dijelaskan beserta dengan indikatornya.

1. FlexibilityQuality

Variabel flexibilityquality diukur dengan menghitung fleksibilitas pemenuhan pesanan dan pemenuhan kualitas pesanan. Bobot fleksibilitas pemenuhan pesanan adalah 0,200 dan bobot kesesuaian standar mutu adalah 0,200.

a. Fleksibilitas pemenuhan pesanan

Selama tahun 2008 pemenuhan pesanan terlihat fleksibel. Walaupun pada musim hujan tetapi petani masih mampu memenuhi pesanan konsumen.

b. Kesesuaian standar mutu

Pada musim hujan yaitu pada bulan Oktober-Februari, kualitas pesanan agak terganggu. Karena ada penurunan kualitas brokoli dan ini akan mengakibatkan ketidakstabilan harga.

2. Reliability

Variabel reliability parameternya adalah kinerja pengiriman dan pemenuhan pesanan yang sempurna. Bobot kinerja pengiriman adalah 0,500 dan bobot pemenuhan pesanan yang sempurna adalah 0,500.

a. Kinerja pengiriman

Kinerja pengiriman petani kepada bandar dipengaruhi oleh musim dan waktu tanam. Pada musim hujan panen tidak sesuai target. Namun pada musim kemarau jumlah pengiriman selalu sesuai target. Karena itu jumlah brokoli di gudang bandar pun mampu memenuhi seluruh permintaan pasar.

b. Pemenuhan pesanan yang sempurna

Setiap pesanan selalu diusahakan petani untuk memenuhinya. Karena sistem pola tanam brokoli di Cipanas sudah baik dengan arti kata manejemen waktu pada kelompok tani sudah ada sehingga setiap pesanan hampir semua dipenuhi, namun musim juga masih menjadi kendala.

3. Biaya

Varibel biaya yang diukur adalah biaya transportasi minimal. Posisi gudang bandar berada di dekat lahan, maka petani tidak menggunakan alat trnsportasi. Sedangkan dari bandar ke UDSTA harus diantarkan sendiri oleh bandar. Biaya ini biasanya tidak terhitung baik oleh petani maupun di tingkat bandar. Bobot biaya transportasi optimal adalah 1,000.

4. Asset

Variabel asset yang dihitung adalah cash to cash cycle time dan inventory days of supply. Bobot Cash to cash cycle time adalah 0,750 dan bobot inventory days of supply adalah 0,250.

a. Cash to cash cycle time

Siklus pembayaran yang diberlakukan selama dari bandar ke petani adalah bandar memberikan pinjaman pada awal masa tanam. Setelah panen dijual ke bandar, selanjutnya hasil penjualan dipotong dengan pinjaman petani. Sisanya dibayarkan seminggu setelah petani mengantarkan brokoli ke gudang bandar. Sedangkan pembayaran dari UD ke bandar adalah seminggu atau sebulan setelah brokoli diantarkan. Pembayaran dari ritel ke UD adalah satu bulan setelah brokoli diantarkan. Namun sering terjadi kendala, ritel mengundur pembayaran satu bulan lagi, sehingga selalu dibayar 2 bulan setelah barang diantar.

b. Inventory days of supply

Persediaan di gudang bandar hanya bisa bertahan satu hari. Sedangkan di UD bisa bertahan 3 hari.

5. Responsiveness

Variabel Responsiveness diukur dengan menghitung siklus waktu pemenuhan pesanan dan lead time pemenuhan pesanan. Bobot indikator siklus waktu pemenuhan pesanan adalah 0,333 dan lead time pemenuhan pesanan adalah 0,667.

b. Siklus waktu pemenuhan pesanan

Selama tahun 2008 siklus waktu pemenuhan pesanan mulai berjalan baik. Bandar telah merancang pola tanam yang disesuaikan dengan luas lahan.masa budidaya memakan waktu 3 bulan dan masing-masing tim dalam kelompok tani melakukan pergiliran tanam yang berlanjut.sehingga apabila siklus pesanan dari masa tanam memakan waktu 2 minggu.

c. Lead time pemenuhan pesanan