Karakteristik Informan Mekanisme Pembiayaan untuk Penanganan Kasus Rujukan Kesiapan Desa Siaga dalam Pelaksanaan Rujukan KIA

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik Informan

Informan dalam penelitian ini sejumlah 8 informan yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator, Petugas PONED, dan Bidan Desa. Tabel 4.9 Karakteristik Informan Informan Puskesmas Jabatan Pendidikan Informan 1 P1 Hamparan Perak Kepala Puskesmas Dokter Umum S1 Informan 2 P2 Hamparan Perak Bidan Koordinator D3 Kebidanan Informan 3 P3 Hamparan Perak Petugas PONED D3 Kebidanan Informan 4 P4 Hamparan Perak Bidan Desa D3 Kebidanan Informan 5 P5 Bandar Khalifah Kepala Puskesmas Dokter Umum S1 Informan 6 P6 Bandar Khalifah Bidan Koordinator D3 Kebidanan Informan 7 P7 Bandar Khalifah Petugas PONED D3 Kebidanan Informan 8 P8 Bandar Khalifah Bidan Desa D3 Kebidanan

4.2.2 Kesiapan Puskesmas PONED sebagai pusat rujukan KIA

4.2.2.1 Ketersediaan SDM

4.2.2.1.1 Jumlah Petugas yang Terlatih PONED

Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan di Puskesmas Hamparan Perak menyatakan bahwa petugas yang telah dilatih PONED sebanyak tiga orang yaitu satu orang dokter, satu orang perawat dan satu orang bidan . Hasil wawancara dengan informan di Puskesmas Bandar Khalipah juga menyatakan bahwa petugas yang telah dilatih PONED sebanyak tiga orang yaitu satu orang dokter, satu orang perawat dan satu orang bidan . Matriks 1. Pernyataan Informan mengenai Jumlah SDM PONED Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Tiga orang sebagai tim PONED yang mendapat pelatihan dari Dinas, tapi semua petugas sudah mengerti PONED...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Igus dan dokter Uli baru dua orang kalau gak salah...” Petugas PONED Hamparan Perak “Ada...Tim PONED baru 3 orang, ya saya ada perawat satu dokter satu..” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “ Tim PONED kita ada 3 orang yang mengikuti pelatihan...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Ada Empat orang, dokter Tini, Bidan Astuti, Perawatnya Yusniar Lubis, tiga lah Tiga orang...” Petugas PONED Bandar Khalipah “ Ada Tiga orang, saya, satu orang perawat, sama dokter satu. 4.2.2.1.2 Kualitas SDM PONED Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Puskesmas Hamparan Perak menyatakan bahwa ada perbedaan antara petugas yang telah mendapat pelatihan PONED dengan petugas yang belum mendapat pelatihan PONED. Tetapi ketika ditanyakan langsung ke petugas PONED, mengatakan bahwa keterampilan mereka masih kurang dan belum bisa diaplikasikan dengan baik karena pasien yang pernah mereka tangani juga masih sedikit. Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan di Bandar Khalipah didapat bahwa petugas yang sudah mendapat pelatihan PONED lebih terampil dalam menangani kasus tetapi hampir semua petugas lainnya juga sudah memiliki ilmu yang sama karena adanya transfer ilmu dari petugas yang mendapat pelatihan. Matriks 2. Pernyataan Informan Mengenai Kualitas SDM PONED Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Pasti berbeda keterampilan petugas yang dilatih PONED dengan yang belum dilatih PONED, petugas yang sudah terlatih PONED pasti lebih mengerti mengenai penanganan kasus kegawatdaruratan...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Kalau secara teorinya ya lebih bagus, tapi kalau prakteknya masih kurang, disini pasien yang gawat langsung dirujuk,bisa dibilang belum maksimal lah...” Petugas PONED Hamparan Perak “kalau secara teori selesai pelatihan kemari kami masih mengerti tetapi belum bisa diaplikasikan karena ya itu tadi masih belum adanya kasus rujukan kegawatdaruratan ke sini, saya juga selain petugas PONED, sekarang sudah bertanggung jawab di promkes, jadi sudah tidak di rawat inap lagi...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Sudah terlatih PONED lebih terampil pastinya dalam menangani kaus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal...” Petugas PONED Bandar Khalipah “Lebih baik pastinya, dan juga petugas lainnya juga sudah mendapat ilmu yang sama karena sudah lama pelatihan itu dari 2006, ada transfer ilmu dari yang sudah mendapat pelatihan ke petugas lain...” 4.2.2.1.3 Kesiapsiagaan Petugas PONED Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua informan yang diwawancarai menunjukkan bahwa petugas selalu ada dan siap siaga selama 24 jam dan dibagi menjadi beberapa shift jaga. Matriks 3. Pernyataan Informan Mengenai Kesiapsiagaan Petugas PONED Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Ada dokter dan petugas lainnya siaga 24 jam...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Dokter jaga ada dinas malam...” Petugas PONED Hamparan Perak “Untuk jadwal itu dibagi rokeran, dinas pagi jam 08.00- 14.00 WIB, dinas siang 14.00-20.00 WIB, dinas malam jam 20.00-08.00 WIB, Dokter jaga malam ada,kalau tidak ada kan bidan juga bisa menangani...” Matriks 3. Lanjutan Informan Pendapat Informan Bidan Koordinator Bandar Khalipah “ Puskesmas rawat inap pasti 24 jam pasti siaga...” Petugas PONED Bandar Khalipah “ Siaga 24 jam, jadwal jaga dibagi menjadi 3 shift, pagi jam 8 sampai jam 2 siang lanjut sampai jam 8 malam, lalu jaga malam itu sampai jam 8 pagi lagi, dokter jaga malam juga ada tinggal di belakang puskesmas...”

4.2.2.2 Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang Mendukung Pelayanan

Rujukan KIA Dari hasil wawancara dan observasi di Puskesmas Hamparan Perak, sarana dan prasarana di puskesmas kurang lengkap peralatannya karena kasus kasus kegawatdaruratan ibu dan bayi masih jarang. Selain itu kondisi bangunan juga kurang memadai. Hasil wawancara dan observasi di Puskesmas Bandar Khalipah dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana sudah cukup lengkap dan memadai. Matriks 4. Pernyataan Informan mengenai Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang Mendukung Pelayanan Rujukan KIA Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Kalau peralatan cukup lengkap lah.. tapi kalau kondisi fisik bangunan kita kurang memadai juga...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Kalau KIA ya lengkap, cuma kami kan nggak semua kami letak disini...” Petugas PONED Hamparan Perak “Sarana tidak memadai karena tempat kita. Apalagi tempat persalinan kurang memadai apalagi kami kan sudah ditunjuk untuk EMAS juga. Nanti bisa kamu lihat sendiri di sana. Untuk jadi EMAS belum maksimal dengan prasarana yang belum memadai...” Matriks 4. Lanjutan Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Sarana dan prasarana mudah-mudahan lengkap, bisa dilihat langsung nanti di ruang KIA...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Lengkap, alat-alat dan obat-obatan lengkap apalagi semenjak EMAS ini kan...” Petugas PONED Bandar Khalipah “Kalau sarana dan prasana untuk rujukan KIA sudah lengkap...” Tabel 4.10 Peralatan yang Tersedia dan Lengkap di Puskesmas Hamparan Perak dan Puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2014 No. Peralatan dalam Tindakan Puskesmas Hamparan Perak Puskesmas Bandar Khalipah Ada Lengkap Ada Lengkap 1 Pemeriksa Kehamilan √ √ √ √ 2 Persalinan Normal √ √ √ √ 3 Kuret × × √ √ 4 Pemberian Cairan √ √ √ √ 5 Plasenta manual √ √ √ √ 6 Vakum Ekstraksi × × √ √ 7 Resusitasi bayi asfiksia √ × √ √ Dari Tabel di atas daftar lengkap di lampiran 2 terlihat bahwa peralatan di Puskesmas Bandar Khalipah sudah lengkap, sedangkan peralatan di Puskesmas Hamparan Perak masih belum lengkap. Puskesmas Bandar Khalipah juga sudah mempersiapkan peralatan PONED di trolli maternal dan trolli neonatal.

4.2.2.2.1 Ketersediaan Sarana Transportasi Rujukan

Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan menyatakan bahwa alat transportasi rujukan ada, tetapi menurut Kepala puskesmas Hamparan Perak ambulans khusus untuk merujuk belum ada dan masih memanfaatkan mobil dari puskesmas keliling sehingga ambulans tidak siaga di Puskesmas. Hasil wawancara dengan informan di Puskesmas Bandar Khalipah menyatakan bahwa ambulans yang ada yaitu puskesmas keliling standby 24 jam di Puskesmas. Matriks 5. Pernyataan Informan Mengenai Ketersediaan Sarana Transportasi Rujukan Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Puskesmas belum memiliki ambulans tetapi ada puskesmas keliling yang juga dimanfaatkan sebagai ambulans. Pusling diberdayakan sebagai ambulans...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Ambulans ada dibelakang, tapi untuk puskesmas keliling...” Petugas PONED Hamparan Perak “Ambulans kita ada..” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Ambulans gak ada, tapi Puskesmas keliling kita manfaatkan juga untuk merujuk” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Ada, stand by 24 jam dengan sopir dengan minyak, pokoknya tidak terkendala kalau ambulans...” Petugas PONED Bandar Khalipah “ Transportasi unuk merujuk ada kita ambulans...”

4.2.2.3 Sosialisasi tentang rujukan KIA ke Puskesmas PONED

Berdasarkan hasil wawancara dengan semua Informan di Puskesmas Hamparan Perak menyatakan bahwa sudah diadakan sosialisasi mengenai rujukan KIA ke masyarakat dan bidan melalui pertemuan rutin tiap bulannya seperti pada saat kegiatan POSYANDU dan saat rapat minilokakarya tetapi menurut informan bidan desa menyatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan tidak terkhusus mengenai rujukan saja. Hasil wawancara dengan informan di Puskesmas Bandar Khalipah juga menyatakan adanya sosialisasi mengenai rujukan KIA ke bidan desa pada saat minilokakarya setiap bulannya. Matriks 6. Pernyataan Informan mengenai Sosialisasi tentang rujukan KIA ke Puskesmas PONED Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Sosialisasi ke masyarakat PONED sudah ada, sosialisasi itu dari kegiatan-kegiatan BOK...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Sosialisasi ada saat pertemuan tiap bulan dengan bidan desa...” Petugas PONED Hamparan Perak “Sosialisasi dilakukan saat POSYANDU dan saat ada penyuluhan di masyarakat. Tapi kader dululah baru kader yang menyampaikan ke masyarakat...” Bidan Desa Hamparan Perak “Sosialisasi tentang rujukan ada, waktu minilok di kantor desa tetapi bukan tentang rujukan aja gabung dengan pembinaan desa siaga...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Ya, sosialisasi ada ke masyarakat begitu juga dengan pustu dan poskesdes...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Ada, saat pertemua tiap bulan yaa saat minilok...” Petugas PONED Bandar Khalipah “Sosialisasi selalu kita lakukan ke bidan desa, bahkan ke bidan swasta juga kita sosialisasikan, tetapi sulit untuk bidan swasta merujuk ke sini karena mereka sudah ada kerja sama dengan dokter spesialis dan rumah sakit...” 4.2.3 Mekanisme Rujukan KIA 4.2.3.1 Rujukan KIA Berdasarkan Sistem Regionalisasi Semua informan yang diwawancarai di Puskesmas Hamparan Perak dan Puskesmas Bandar Khalipah menyatakan rujukan sudah berdasarkan sistem regionalisasi dan bahwa semenjak adanya BPJS, rujukan yang dilakukan dari puskesmas ke rumah sakit-rumah sakit yang terdapat di dalam daftar BPJS di masing-masing Puskesmas, baik rumah sakit yang berada di Kabupaten Deli sedang maupun di Kota Medan karena wilayah kerja Puskesmas yang berbatasan dengan Kota Medan. Matriks 7. Pernyataan Informan mengenai Rujukan KIA Berdasarkan Sistem Regionalisasi Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Mengenai rujukannya sekarang ini ada pasien BPJS, kalau BPJS rujukannya boleh ke provider provider yang diterima BPJS, kalau kita di hamparan perak yang letaknya dekat dengan kotamadya ada beberapa rumah sakit.yang diluar dari deli serdang pun boleh, kalau yang pakai KTP, JAMKESDA yang belum mempunyai kartu BPJS harus dirujuk ke RSU Lubuk Pakam. Karna letak puskesmas berbatasan dengan kotamadya medan dia boleh ke provider di kotamadya. ..” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Rujukan alurnya ke Puskesmas dulu, lalu kalau tidak bisa ditanagni bisa dirujuk ke Rumah sakit yang sudah ditetapkan dari BPJS, kalau tidak punya kartu BPJS dan hanya memiliki Jamkesda itu yang kita rujuk ke Rumah Sakit Umum Lubuk Pakam...” Petugas PONED Hanparan Perak “Kalau rujukan kita ke rumah sakit- rumah sakit terdekat yang sudah ditetapkan dari BPJS, tetapi karena kita berbatasan dan dekat dengan Kota Medan, jadi rujukannya lebih sering ke rumah sakit yang ada di Kota, tetapi kalau pasien tidak memiliki kartu BPJS maka kita kirim ke RSUD Lubuk Pakam...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Rujukan disini sesuai dengan sistem regionalisasi dan sudah ditetapkan 8 rumah sakit yang berada di Deli Serdang dan Kota Medan...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Ya.. ada protapnya setelah pasiennya sudah terdeteksi memang harus dirujuk ya kita buat rujukan kalau ada BPJS sesuai dengan alur la kerumah sakit mana yang bisa kita rujuk dari sini...” 4.2.3.2 Rujukan KIA ke Puskesmas PONED Semua Informan yang diwawancarai di Puskesmas Hamparan Perak menyatakan bahwa rujukan KIA dari masyarakat ataupun dari bidan desa ke Puskesmas sangat jarang terjadi karena alasan lokasi Puskesmas yang jauh dan memakan waktu apabila harus ke Puskesmas lagi khususnya untuk kasus kegawatdaruratan ibu. Lain halnya dengan kasus bayi dan balita masih ada yang dirujuk ke Puskesmas. Informan di Puskesmas Bandar Khalifah juga menyatakan bahwa rujukan KIA dari masyarakat dan bidan desa jarang terjadi karena banyaknya Rumah Sakit yang berdekatan dengan wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah dan bidan-bidan swasta yang sudah ber-MOU dengan BPJS. Matriks 8. Pernyataan Informan mengenai Rujukan KIA ke Puskesmas PONED Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Karena letak puskesmas itu desanya ada 13 desa yang letaknya itu ada beberapa desa yang agak jauh dari puskesmas, tapi lebih dekat ke rumah sakit provider misalnya kelambir V kebun itukan lebih dekat dia ke RS-RS yang ada di Medan, jadi pasien langsung dirujuk oleh bidan desa dan pustu tapi rujukannya tetap minta surat rujukan ke puskesmas, tetapi dia boleh langsung dirujuk karena mempertimbangkan puskesmasnya yang lebih jauh. Jadi apabila pasien dirujuk ke puskesmas, lalu puskesmas merujuk lagi ke rumah sakit kan memakan waktu, jadi dia bisa langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Bidan desa langsung merujuk ke rumah sakit karena alasan wilayah contohnya yang di Klambir V langsung aja mereka merujuk ke rumah Sakit yang terdekat. Bahkan yang dekat dari sini pun bidan langsung merujuk ke rumah sakit. Kecuali pasien yang datang sendiri. Kalau untuk bayi balita masih ada yang merujuk ke sini, tetapi kalau untuk Ibu melahirkan masih jarang...” Petugas PONED Hamparan Perak “Kalau Bidan desa melalui sesuatu yang sulit, itu langsung bidan desa bekerja sama langsung merujuk ke RS. Tapi kalau di daerah ini kan kita puskesmas Hamparan Perak otomatis ibu-ibu yang hamil yang memeriksakan dirinya ke Puskesmas yaa paling yang berada di dekat dekat sini aja. Yang melahirkan disini ya yang normal aja kalau tidak normal ya kami rujuk ke Rumah Sakit...” Matriks 8. Lanjutan Informan Pendapat Informan Bidan Desa Hamparan Perak “Jarang ke puskesmas dulu jarang merujuk karena waktu itu tadi.. kalau emergensi kan gak mungkin kita singgah- singgah lagi ke Puskesmas, langsung ajala ke Rumah sakit apalagi kalau kejadian itu kan sering malam, besok paginya barulah kami kasi tau ke puskesmas dan minta surat rujukan. Tapi kalau siang-siangnya singgah dulu ke puskesmas...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Rujukan dari masyarakat ya dari bidan desa ke Puskesmas masih ada, tetapi kalai dari bidan swasta tidak ada karena mereka sudah ada kerjasama dengan dokter spesialis dan rumah sakit...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Jarang, karena rumah sakit banyak dekat-dekat jadi langsung ke rumah sakit, kadang-kadang besoknya baru ambil surat rujukannya kalau yang gawat darurat. Lagian bidan-bidan swasta disini kan juga banyak rata-rata sudah ber MOU dengan BPJS. Bidan Desa Bandar Khalipah “Rujukan saya jarang melakukan karena disini kan Poskesdes, tetapi kalau merujuk biasa ke Puskesmas dulu, kecuali untuk kasus yang sudah parah langsung ke rumah sakit, tetapi surat rujukan juga minta ke Puskesmas...” 4.2.3.3 Prosedur rujukan KIA di Puskesmas Berdasarkan informan yang diwawancarai dari Puskesmas Hamparan Perak menyatakan bahwa prosedur rujukan pasien ibu dan anak sama dengan prosedur rujukan pasien umum yaitu pasien di diperiksa dulu, dan kalau tidak bisa ditangani langsung dirujuk dan di Puskesmas Hamparan Perak tidak ada prosedur tetap tertulis. Informan di Puskesmas Bandar khalipah menyatakan bahwa ada prosedur tetap tertulis dalam rujukan KIA dan rujukan yang sering dilakukan yaitu rujukan terencana khususnya untuk kasus ibu. Matriks 9. Pernyataan Informan mengenai Prosedur rujukan KIA di Puskesmas Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “sama saja proses merujuknya dengan pasien umum, penanganan pertama kan pasti ada di puskesmas, kalau kasusnya sudah emergensi langsung dikirim tidak di observasi lagi tetapi kalau memang kadang-kadang kita liat kasusnya tak maju kita diagnosa dulu ini lalu kalau tidak bisa ditangani kita buat surat rujukannya...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Biasa yaa.. pasien diperiksa dulu, di diagnosa baru kalau tidak bisa ditangani ya minta surat rujukan ke bagian TU. Petugas PONED Hamparan Perak “Alur rujukan kan kita buat rawatan di ruang rawat inap atau ruang persalinan, setelah itu kalau tidak bisa ditangani kita buat surat rujukannya...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Prosedur rujukan kita ada, pasien datang langsung kita periksa terlebih dahulu dan kalau tidak bisa ditangani di Puskesmas, komunikasikan sama keluarganya bahwasannya ini harus dirujuk, setelah setuju kita siapkan informed consent, dan kita buatkan surat rujukannya, setelah itu kita kirim dengan menggunakan pusling yang siap 24 jam...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Ya.. ada protapnya setelah pasiennya sudah terdeteksi memang harus dirujuk ya kita buat rujukan, kita lebih sering melakukan rujukan terencana untuk ibu, pasien elektif lebih banyak. Petugas PONED Bandar Khalipah “Protap untuk rujukan ada, kalau kasusnya memang bukan wewenang puskesmas untuk menangani, yaa kita rujuk...” Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan di Puskesmas Hamparan Perak menyatakan bahwa sebelum melaksanakan rujukan kasus emergensi selalu dilakukan penanganan pertama atau tindakan awal yaitu stabilisasi pasien, lalu kalau tidak bisa ditangani oleh Puskesmas langsung dilakukan rujukan. Informan di Puskesmas Bandar Khalipah juga menyatakan adanya tindakan stabilisasi sebelum melakukan rujukan. Matriks 10. Pernyataan Informan megenai Tindakan pra rujukan Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Penanganan pertama kan pasti ada di puskesmas, kalau kasusnya sudah emergensi langsung dikirim, tidak di observasi lagi tetapi kalau memang kadang-kadang kita liat kasusnya tak maju kita diagnosa dulu ini, stabilisasi dulu dengan infuse, ya sesuai protap untuk penanganan ya.. tergantung diagnosa pasiennya...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Ada tindakan awal dulu di sini di obati kalau parah baru dirujuk...” Petugas PONED Hamparan Perak “Ada stabilisasi misalnya eklamsi itu kan kita beri MgSO 4 ...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Sebelum di rujuk kita lakukan stabilisasi dulu, sesuai prosedur...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Ada la.. paling nggak yaa stabilisasi baru di kirim, ya paling nggak ya diinfus dulu...” Petugas PONED Bandar Khalipah “Tindakan pra rujukan ada ya, stabilisasi dulu kita beri obat atau kalau perlu diinfus, yaa sesuai kasus...” 4.2.3.4 Komunikasi Sebelum Dilakukan Rujukan Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di Puskesmas hamparan perak bahwa sebelum melakukan rujukan ada konseling kepada pasien atau keluarga pasien dan ada informed consent. Hasil wawancara dengan petugas PONED menyatakan bahwa informed consent yang dilakukan hanya secara lisan dan tidak tertulis. Menurut kepala Puskesmas yang melakukan konseling adalah dokter atau bidan yang sedang menangani pasien. Hasil wawancara dengan informan di Puskesmas Bandar Khalifah juga menyatakan adanya konseling dan Informed Consent tertulis dan ditandatangani oleh pasien atau keluarga sebelum melakukan rujukan. Matriks 11. Pernyataan Informan mengenai Komunikasi dengan Pasien Sebelum Dilakukan Rujukan Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Ada informed consent, ya di komunikasikan dulu la bidan atau dokter itu yang melakukan konseling ke keluarga pasien...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Komunikasi dengan keluarga ya langsung kalau istrinya ya suaminya atau keluarga yang bersangkutan. Kadang- kadang ada yang nggak mau seperti kemaren itu ada yang tidak mau diopname, makanya kita konseling dulu itu...” Petugas PONED Hamparan Perak “Ada informed consent kenapa karus dirujuk. Untuk Konseling juga pasti ada seperti kemaren itu kan ada pasien ibu tensinya tinggi sebelumnya tidak, yaa kami kasi tau la gak usah dipikiri, yaa merilekskan pasien. Tapi kalau informed consent tidak tertulis yaa hanya secara lisan...” Bidan Desa Hamparan Perak “Komunikasi ada, misalnya sudah tau kita kan pasien ini tidak bisa kita bantu jadi ya kita bicarakan la dengan keluarganya dulu kalau dia tidak bisa ditangani. Ya keluarga kan pasti ingin yang terbaik...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “ada, konseling ke keluarga pasien, bahwasannya pasien harus di rujuk...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “ada.. pasti kita konseling dulu ibunya atau keluarganya, seperti pasien yang tadi itu kan kita konseling dulu sebelum dirujuk ke rumah sakit dia, apalagi untuk rujukan terencana, lalu setelah setuju kita siapkan informed consent dia tandatangani bahwa dia setuju dirujuk...” Petugas PONED Bandar Khalipah “ Komunikasi ada kita panggil keluarganya, disampaikan bahwa pasien harus di rujuk, lalu kita buat Informed consent dan surat rujukannya...” Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan baik di Puskesmas Hamparan Perak dan Puskesmas Bandar Khalipah menyatakan bahwa selalu ada komunikasi dengan rumah sakit tujuan rujukan sebelum merujuk pasien. Matriks 12. Pernyataan Informan mengenai Komunikasi dengan Rumah Sakit Sebelum Dilakukan Rujukan Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Ada komunikasi dengan rumah sakit, ditelpon dulu...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Komunikasi dengan rumah sakit tempat rujukan pasti ada, kan untuk mengetahui apakah rumah sakit available dan untuk persiapan rujukan...” Petugas PONED Hamparan Perak “Pasti kita komunikasika dulu dengan rumah sakit, kita telepon dulu bahwasannya akan ada rujukan ke rumah sakit tersebut...” Bidan Desa Hamparan Perak “Komunikasi ada, kita telepon rumah sakitnya, kadang masyarakat disini kan sudah mengerti kalau ada kasus mereka yang telepon ke rumah sakit ada nomornya sama mereka,biasa rumah sakit sinar husni kalau disini kan dekat ...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Komunikasi ke rumah sakit ya, kan sudah ada MOU-nya dengan rumah sakit rujukan, apalagi sekarang ada Sijariemas sudah lebih mudah dengan sms gateway...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Pastila kita telepon dulu ke rumah sakit kalau mau merujuk...” 4.2.3.5 Klasifikasi Kasus Yang Dirujuk Hasil wawancara dengan semua informan baik di Puskesmas Hamparan Perak dan di Puskesmas Bandar Khalipah menyatakan bahwa klasifikasi kasus yang dirujuk rata-rata merupakan kasus yang memang tidak dapat ditangani langsung oleh Puskesmas PONED, tetapi semua informan hanya menyebutkan beberapa contoh kasus yang harus dirujuk dan tidak menunjukkan secara spesifik kasus-kasus apa saja yang harus dilakukan tindakan rujukan. Matriks 13. Pernyataan Informan mengenai Klasifikasi Kasus Yang Dirujuk Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Kasus-kasus yang diluar kewenangan kita pasti dirujuk seperti eklamsi, perdarahan...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Sesuai kriteria yang dapat kami tolong. Selebihnya ya di rujuk. Kalau anak pun gitu kalau uda dua kali gak apa ya dirujuk...” Petugas PONED Hamparan Perak “Merujuk pasien ada riwayat-riwayat dulu. Misalnya panggul sempit langsung kami rujuk...” Bidan Desa Hamparan Perak “Kasus kasus yang dirujuk pernah PPH, perdarahan, letak sungsang, eklamsi, panggul sempit...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Klasifikasinya ya kasus yang diluar kewenangan dalam pelayanan PONED, contohnya untuk ibu itu preeklamsi berat, bayi asfiksia...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Partus tak maju, ketuban pecah dini ya itu...” Petugas PONED Bandar Khalipah “Ada daftarnya kasus yang bisa ditangani di Puskesmas PONED, tetapi itu juga tergantung kemampuan petugas jaga, kalau memang kasusnya tidak bisa ditangani langsung dirujuk, tidak bisa dipaksakan...” Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di Puskesmas Hamparan Perak dan Puskesmas Bandar Khalipah menyatakan bahwa kasus-kasus yang dapat ditangani di Puskesmas adalah kasus-kasus yang normal saja, untuk ibu kasus yang dapat ditangani adalah preeklamsi ringan, persalinan normal, retensio plasenta, dan perdarahan ringan, sedangkan untuk kasus bayi baru kasus BBLR dan asfiksia karena sudah ada pelatihannya. Semua kasus tersebut memang merupakan kewenangan dari Puskesmas PONED. Sedangkan Bidan Desa hanya mampu menangani kasus persalinan normal saja. Matriks 14. Pernyataan Informan mengenai Klasifikasi Kasus Yang Dapat Ditangani di Puskesmas Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Preeklamsi ringan bisa ditangani, Kalau misalnya kasus- kasus kegawatdaruratan yang bisa ditangani puskesmas, dengan bidan yang sudah dilatih PONED...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Kalau Ibu yaa khusus periksa hamil biasa, persalinan yang normal lah sesuai kriteria yang dapat kami tolong...” Petugas PONED Hanparan Perak “Untuk ibu kasus-kasus persalinan normal, eklamsi ringan dengan memberi MgSO 4 , retensio plasenta, perdarahan ringan juga bisa, kalau untuk bayi BBLR dan asfiksia bisa kita tangani karena sudah ada pelatihannya tetapi sejauh ini belum ada kasus seperti itu, tetapi bisa kami tangani...” Bidan Desa Hamparan Perak “Kasus persalinan normal...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Kasus yang biasa ditangani ya persalinan normal, kasus emergensi dasar sesuai kewenangan PONED...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Kasus normal, ya manual plasenta bisa...” Bidan Desa Bandar Khalipah “Kalau di Poskesdes ya kasus yang biasa saja, kalau ibu ya persalinan normal, kalau untuk bayi dan balita kasus- kasus ringan seperti demam, diare, kalau sudah parah dirujuk...” 4.2.3.6 Tujuan Rumah Sakit Rujukan Berdasarkan hasil wawancara dengan semua Informan baik di Puskesmas Hamparan Perak maupun Informan di Puskesmas Bandar Khalipah menyatakan bahwa penetapan tujuan rumah sakit rujukan adalah berdasarkan rumah sakit yang sudah ditetapkan oleh BPJS sesuai dengan wilayah kerja masing-masing Puskesmas, berdasarkan daftar yang sudah ditetapkan tersebut dipilih rumah sakit yang terdekat mengingat waktu rujukan yang harus dilaksanakan secepat mungkin. Hal ini berbeda apabila pasien tidak memiliki kartu BPJS dan hanya memiliki KTP Deli Serdang dan kartu Jamkesda maka pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Pakam. Matriks 15. Pernyataan Informan mengenai Tujuan Rumah Sakit Tempat Rujukan Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Keluarga pasien minta rujuk ke RS A yang ada di provider yang bisa diterima BPJS ya dirujuk aja sesuai permintaan pasien. Rumah sakit tidak ditentukan puskesmas mengingat jarak . kecuali pasien Jamkesda dan KTP hanya bisa dirujuk ke RSU Lubuk Pakam. Bidan Koordinator Hamparan Perak “Rumah sakit tergantung BPJS, yang menutuskan rumah sakit ya. Kembali lagi daerah perbatasan, yaa Puskesmas...” Petugas PONED Hamparan Perak “Rujukan semenjak BPJS ini ke Sinar Husni, Full Bethesda, Pringadi, Helvetia dan Haji yang lain boleh tetapi tidak ada feed back. Pemilihan Rumah sakit kadang kita kembalikan lagi ke pasien tetapi kadang pasien ada yang tidak mengerti menanyakan saran ke kita. RS PONEK Lubuk Pakam untuk pasien Jamkesda dan pemegang KTP Deli Serdang...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Rujukan ke rumah sakit yang sudah ditetapkan, yang 8 itu tadi, kita serahkan kembali ke keluarga pasien mau di rujuk kemana asalkan ada di daftar rumah sakit yang sudah ditetapkan...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Rujukan ke rumah sakit yang ada dalam daftar BPJS biasanya sering ke Rumah Sakit Haji, Rumah Sakit Pringadi, Rumah Sakit Imelda yang dekat dari sini ya...”

4.2.4 Mekanisme Pembiayaan untuk Penanganan Kasus Rujukan

Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan di Puskesmas Hamparan Perak dan Puskesmas Bandar Khalipah menyatakan bahwa mekanisme pembiayaan untuk penanganan rujukan tidak ada dari pasien, dan pembiayaan didukung dari BPJS, Jampersal, dan Jamkesda. Matriks 16. Mekanisme Pembiayaan untuk Penanganan Kasus Rujukan Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “ Gratis lah, apalagi pengguna kartu JKN, Jamkesda dan Jampersal, ada juga dana dari BOK untuk kegiatan- kegiatan sosialisasi...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Mekanisme pembiayaan dari BPJS atau Jamkesda, pasien tidak ada dikutip biaya ...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Kita tidak ada kutip biaya dari pasien,mekanismenya ya kita klaim dari BPJS atau ke Pemkab Pemerintah Kabupaten...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “ Pembiayaan untuk rujukan yaa dari BPJS, Jampersal dan Jamkesda...”

4.2.5 Kesiapan Desa Siaga dalam Pelaksanaan Rujukan KIA

Berdasarkan hasil wawancara dengan semua Informan di Puskesmas Hamparan Perak menyatakan bahwa desa siaga sudah berjalan di hampir semua desa, pembinaan desa siaga juga sudah dilakukan oleh puskesmas dan masyarakat desa sudah mengerti dan tanggap apabila ada kasus kegawatdaruratan ibu dan anak yang harus dirujuk, dan juga dengan adanya ambulans desa yang merupakan mobil masyarakat yang bisa digunakan untuk mengantar pasien yang harus dirujuk. Hasil wawancara dengan Informan di Puskesmas Bandar Khalipah menyatakan bahwa sudah ada pembinaan ke bidan desa mengenai desa siaga. Desa siaga sudah berjalan dengan adanya poskesdes. Matriks 17. Pernyataan Informan mengenai Kesiapan Desa Siaga Dalam Pelaksanaa Rujukan KIA Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Hampir seluruh desa ada desa siaganya. Kalau di desa siaga ada ambulans masyarakat yang memakai mobil masyarakat yang siaga dijadikan sebagai ambulans untuk mengantar pasien yang harus dirujuk...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Pembinaan Desa Siaga ada pada rapat mini lokakarya, Desa siaga sudah semua desa ada...” Petugas PONED Hamparan Perak “Desa siaga berjalan tapi masih pratama. Desa siaga berfungsi contohnya ya Poskesdes itu...” Bidan Desa Hamparan Perak “Desa siaga sangat berjalan, masyarakat disini sangat mengerti kalau ada kasus-kasus ibu begitu kan cepat tanggap mereka juga punya nomor telepon rumah sakit jadi kalau ada kasus terkadang masyarakat yang menghubungi rumah sakit contohnya yang terdekat ya Rumah Sakit Sinar Husni. Ambulans desa itu mobil masyarakat ada SK nya jadi dia bersedia lah...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Desa siaga kita berjalan ya, untuk desa yang lokasinya jauh dari Puskesmas ada poskesdesnya...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “ Desa siaga ada pembinaanya ke bidan desa...” Bidan Desa Bandar Khalipah “ Desa siaga disini ya pemanfaatan poskesdes ini, kalau merujuk kita belum ada ambulans desa,dari masyarakat kurang begitu jadi kalau merujuk itu ya pakai kendaraan pribadi atau sewa mobil...” 4.2.6 Kerjasama Bidan Desa dengan Dukun Bayi Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan menyatakan bahwa adanya kerjasama dan pembinaan terhadap dukun bayi. Dukun bayi sudah tidak diperbolehkan lagi untuk menolong persalinan dan hanya boleh merawat ibu dan bayi dan menjadi mitra kerja bidan desa pasca persalinan. Matriks 18. Pernyataan Informan mengenai Kerjasama Bidan Desa dengan Dukun Bayi Informan Pendapat Informan Bidan Koordinator Hamparan Perak “Pembinaan dukun bayi ada cuma yaa..sudah tidak itu lagi uda jarang karena dukun bayi sudah tidak boleh menangani persalinan...” Petugas PONED Hamparan Perak “Dukun hanya mitra kerja. Itupun sudah saya buat pelatihan antara bidan desa dan dukun. Dukun hanya untuk merawat setelah melahirkan...” Bidan Desa Hamparan Perak “Dengan dukun bayi ada kerjasama, tetapi dia tidak diizinkan menolong partus lagi hanya untuk mengurus ibu dan bayi aja seperti mengusuk ibu, bantu-bantu bidan membersihkan setelah melahirkan,dia nolong tahun 2013 masih nolong, setelah 2014 ada ikrar bidan dengan dukun dan ditandatangani dia sudah tidak nolong lagi. Dukun juga ada pelatihannya...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Kerjasama dengan dukun bayi ya melalui pembinaan, dan dukun bayi sekarang sudah tidak ada lagi menolong persalinan...” Petugas PONED Bandar Khalipah “Dukun bayi sekarang ini tidak lagi boleh menolong persalinan, jadi hanya bisa merawat ibu dan bayi dan ada pembinaannya...” Bidan Desa Bandar Khalipah “ Kalau di desa sini dukun bayi sudah tidak lagi boleh menolong, ya ada pembinaannya...” 4.2.7 Audit Maternal Perinatal di Puskesmas Berdasarkan hasil wawancara dengan semua informan di Puskesmas Hamparan Perak dan Puskesmas Bandar Khalipah menyatakan bahwa ada tim audit maternal perinatal yang bertugas melakukan autopsi verbal apabila terjadi kasus kematian ibu dan kematian bayi dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan kabupaten Deli Serdang. Matriks 19. Pernyataan Informan mengenai Audit Maternal Perinatal di Puskesmas Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Ada Audit apabila terjadi kasus kematian ibu dan bayi pasti dilakukan autopsi verbal oleh petugas KIA dan Bikor...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Audit Maternal Perinatal pasti ada ya kalau kejadian kasus kematian ibu dan bayi, kita melakukan autopsy verbal dan hasilnya dilaporkan ke dinas...” Petugas PONED Hamparan Perak “Tim Audit ada apabila terjadi kematian maternal perinatal dilaporkan ke dinas dan dinas yang mengaudit...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Audit Maternal ada timnya dan dilakukan kalau terjadi kasus kematian ibu atau bayi...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “Ada AMP kalau ada kasus kematian pasti dilakukan autopsy verbal...” 4.2.8 Program EMAS di Puskesmas Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di Puskesmas Hamparan Perak menyatakan bahwa sosialisasi mengenai Program EMAS sudah dilakukan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang dan Puskesmas lain yang sudah diintervensi EMAS. Tetapi Puskesmas Hamparan Perak belum diintervensi. Q Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan di Puskesmas Bandar Khalipah menyatakan bahwa Puskesmas Bandar Khalipah sudah lama diintervensi EMAS dan sudah terlihat perubahannya dari sebelum dan sesudah diintervensi EMAS. Matriks 20. Pernyataan Informan mengenai Program EMAS di Puskesmas Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Puskesmas hamparan perak sudah disosialisasikan program EMAS, tetapi belum diintervensi, tetapi sudah menuju kesitu...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “Ada sosialisasi untuk EMAS tanggal 28 Januari kalau tidak salah. Dari Dinas dan dari Puskesmas yang sudah EMAS. Dampaknya belum terliha sih, karena baru aja....” Matriks 20. Lanjutan 4.2.9 Upaya dalam Penguatan Sistem Rujukan KIA Dalam upaya penguatan sistem rujukan KIA berdasarkan hasil wawancara dengan semua Informan di Puskesmas Hamparan Perak dan Puskesmas Bandar Khalipah menyatakan bahwa telah ada program baru yaitu program SIJARIEMAS yaitu program untuk bidan desa agar dapat melakukan rujukan langsung ke rumah sakit apabila terjadi kasus kegawatdaruratan, bidan bisa langsung melakukan sms atau telepon ke rumah sakit yang sudah ditetapkan. Tetapi program ini belum berjalan dan masih disosialisasikan. Matriks 21. Pernyataan Informan mengenai Upaya dalam Penguatan Sistem Rujukan KIA Informan Pendapat Informan Kepala Puskesmas Hamparan Perak “Program SIJARIEMAS itu untuk bidan desa bisa langsung merujuk ke Rumah Sakit dengan SMS ke rumah sakit yang sudah ditetapkan dan sudah ada nomornya...” Bidan Koordinator Hamparan Perak “JARIEMAS sekarang uda mulai dengan sms dari bidan bidan ke rumah sakit. Tapi belum berjalan. Tapi uda sosialisasi ke bidan-bidan dan sudah diberi nomor telpon rumah sakitnya...” Informan Pendapat Informan Petugas PONED Hamparan Perak “Puskesmas Aras Kabu melakukan peltihan EMAS di sini dan menganjurkan alat dan obat harus dilengkapi...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Untuk program EMAS di Puskesmas ini sudah berjalan kurang lebih 5 tahun dan sudah terlihat banyak perubahannya sejak diintervensi dari segi sistem dan sarana prasarana...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “EMAS kami sudah lama diintervensi dan sudah terlihat manfaatnya. Banyak sekali ya dampaknya, semuanya lebih teratur dan terarah dari segi peralatan dari petugas kemampuan skillnya, lebih baguslah jauhlah...” Matriks 21. Lanjutan Informan Pendapat Informan Petugas PONED Hamparan Perak “Penguatan rujukan ada SIJARIEMAS baru. Bidan desa bisa melakukan rujukan tanpa surat rujukan via telepon atau sms ke Rumah sakit tetapi hanya untuk kasus maternal neonatal.tetapi masih info saja belum berjalan...” Kepala Puskesmas Bandar Khalipah “Upaya penguatan ya dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat dan juga bidan baik bidan desa maupun bidan swasta, dan juga dengan adanya SIJARIEMAS ini lebih memudahkan pelaksanaan rujukan dengan adanya sms gateway...” Bidan Koordinator Bandar Khalipah “SIJARIEMAS sekarang ini dengan sms langsung bidan ke tempat rujukan...”

4.2.10 Evaluasi Pelaksanaan Rujukan KIA di Puskesmas

Dokumen yang terkait

Determinan Kualitas Pelayanan Anc (Antenatal Care) Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 20

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 0 20

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 0 2

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 0 13

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 2 35

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 0 4

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 0 21

Analisis Pelaksanaan Rujukan KIA Di Puskesmas Hamparan Perak Dan Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 3 14

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pelaksanaan Rujukan KIA Di Puskesmas Hamparan Perak Dan Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 1 9

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN KIA DI PUSKESMAS HAMPARAN PERAK DAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

0 0 16