Audit Maternal Neonatal Pelaksanaan

2.7 Audit Maternal Neonatal

Menurut Kementerian Kesehatan RI Audit Maternal Perinatal AMP adalah proses penelaahan bersama kasus kesakitan dan kematian ibu dan perinatal serta penatalaksanaanya, dengan menggunakan berbagai informasi dan pengalaman dari kelompok terkait, untuk mendapatkan masukan mengenai intervensi yang paling tepat dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA di suatu RS atau wilayah. AMP merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian dimasa yang akan datang, penelusuran ini memungkinkan tenaga kesehatan menentukan hubungan antara faktor penyebab yang dapat dicegah dan kesakitan kematian yang terjadi. Kegiatan ini membantu tenaga kesehatan untuk menentukan pengaruh keadaan dan kejadian yang mendahului kesakitan kematian. Dari kegiatan ini dapat ditentukan: 1. Sebab dan faktor terkait dalam kesakitan kematian ibu dan perinatal 2. Dimana dan mengapa berbagai sistem dan program gagal dalam mencegah kematian. 3. Jenis intervensi dan pembinaan yang diperlukan AMP juga dapat berfungsi sebagai alat pemantauan dan evaluasi sistem rujukan. Agar fungsi ini dapat berjalan baik maka dibutuhkan: 1. Pengisian rekam medis yang lengkap dan benar di semua tingkat pelayanan kesehatan 2. Pelacakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas dengan cara otopsi verbal, yaitu wawancara kepada keluarga atau orang lain yang mengetahui riwayat penyakit atau gejala serta tindakan yang diperoleh sebelum penderita menninggal, sehingga dapat diketahui perkiraan sebab kematian.

2.8 Program EMAS

Expanding Maternal and Neonatal Survival 2.8.1 Pengertian EMAS adalah sebuah program kerjasama antara USAID dengan perjanjian no. AID-497-A-11-00014 dengan Kementerian Kesehatan Indonesia dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Program ini diluncurkan di Jakarta pada tanggal 26 Januari 2012 dan dicanangkan akan berjalan selama lima tahun mulai tahun 2012 sampai 2016. Program EMAS mendukung pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten untuk berjejaring dengan organisasi masyarakat sipil, fasilitas kesehatan public dan swasta, asosiasi rumah sakit, organnisasi profesi dan sektor-sektor lain.

2.8.2 Tujuan EMAS

Program EMAS diluncurkan untuk mendukung Pemerintah Republik Indonesia dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir sebesar 25. Adapun tujuan EMAS adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas pelayanan PONED dan PONEK Hal ini diwujudkan dengan cara: a. Memastikan intervensi medis prioritas yang mempunyai dampak besar pada penurunan kematian diterapkan di RS dan Puskesmas. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan: i. Adaptasi standar kinerja pelayanan kegawatdaruratan obstetri neonatal ii. Kompetensi tenaga kesehatan dalam pelayanan kegawatdaruratan obstetri neonatal iii. Pemanfaatan teknologi informasi komunikasi untuk pembelajaran dan pencapaian kinerja iv. Melengkapi perlengkapan esensial v. Penyebarluasan bukti ilmiah dalam jaringan vanguard b. Pendekatan tata kelola klinis clinical governance diterapkan di RS dan Puskesmas. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan: i. Peningkatan kinerja pelayanan kegawatdaruratan obstetri neonatal sesuai standar klinis secara berkesinambungan ii. Sistem monitoring evaluasi dan pelaporan berjalan efektif di fasilitas pelayanan kesehatan iii. Berjalannya mekanisme umpan balik bagi puskesmas RS iv. Penyebarluasan praktek tata kelola klinis 2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem rujukan antar puskesmas dan RS Hal ini dapat diwujudkan dengan cara: a. Penguatan sistem rujukan berfungsi secara optimal Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan: i. Adaptasi dan implementasi standar kinerja sistem rujukan ii. Koordinasi dan kolaborasi failitas public dan swasta meningkat iii. Teknologi informatika dan komunikasi dimanfaatkan untuk pertukaran informasi dan peningkatan sistem rujukan iv. Kinerja bidan koordinator meningkat v. Audit Maternal Perinatal AMP berfungsi b. Meningkatkan peran serta masyarakat dan organisasi sosial kemasyarakatan dalam menjamin akuntabilitas dan kualitas tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan dan pemerintah daerah. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan: i. Mekanisme umpan balik menggunakan media sosial ii. Pendekatan hak-hak konsumen yang inovatif citizen gateway iii. Duta KIA khusus pelayanan emergensi berperan aktif dapat mempengaruhi masyarakat dan pengambil kebijakan c. Meminimalkan hambatan keuangan kelompok miskin dan rentan dalam mengakses dan memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan: i. Masyarakat miskin dan rentan memahami haknya atas jaminan sosial kesehatan ii. Peran serta masyarakat meningkat iii. Partisipasi pihak swasta meningkat

2.8.3 Fokus Kerja EMAS

Selama lima tahun EMAS menitikberatkan pada perbaikan yang luas dalam pelayanan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi dengan cara melibatkan pemerintah di semua tingkatan serta penyedia layanan, pimpinan fasilitas swasta, organisasi profesi, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil dan masyarakat. EMAS akan memiliki fokus pada beberapa area kunci, yaitu: 1. Mengatasi penyebab utama kematian ibu dan bayi baru lahir perdarahan, pre- eklamsiaeklamsia, sepsis, asfiksia, prematuria berat badan lahir rendah 2. Pemeliharaan praktik tata kelola klinik yang kuat di fasilitas kesehatan dan sistem rujukan, dengan fokus pada peningkatan kualitas. 3. Membina hubungan yang kuat antara fasilitas publik dan swasta dan peningkatan akuntabilitas, baik secara internal maupun kepada masyarakat, untuk memberikan jaminan perawatan yang berkualitas. 4. Meningkatkan peran warga dan organisasi sipil OMS dalam pengawasan fasilitas kesehatan publik dan swasta dan lembaga pemerintahan daerah dalam penyediaan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. 5. Memperbaiki mekanisme keuangan jaminan sosial untuk meningkatkan akses dan pemanfaatan layanan kesehatan ibu dan anak bagi masyarakat miskin. 6. Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang efektif, efisien, dan inovatif untuk mendukung penyediaan layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, serta meningkatkan partisipasi aktif masyarakat.

2.9 Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan. Majone dan Wildavsky mengemukakan pelaksanaan sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky mengemukakan bahwa Pelaksanaan adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan. Pengertian- pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata pelaksanaan bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa pelaksanaan bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirimuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan, suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula. Dari pengertian yang dikemukakan di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya pelaksanaan suatu program yang telah ditetapkan oleh pemerintah harus sejalan dengan kondisi yang ada, baik itu di lapangan maupun di luar lapangan. Yang mana dalam kegiatannya melibatkan beberapa unsur disertai dengan usaha-usaha dan didukung oleh alat-alat penujang. Muninjaya, 2010

2.10 Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

Determinan Kualitas Pelayanan Anc (Antenatal Care) Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 20

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 0 20

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 0 2

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 0 13

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 2 35

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 0 4

Analisis Mutu Pelayanan Ibu Bersalin Di Puskesmas Poned, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Di Puskesmas Talun Kenas Dan Puskesmas Hamparan Perak)

0 0 21

Analisis Pelaksanaan Rujukan KIA Di Puskesmas Hamparan Perak Dan Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 3 14

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pelaksanaan Rujukan KIA Di Puskesmas Hamparan Perak Dan Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 1 9

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN KIA DI PUSKESMAS HAMPARAN PERAK DAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

0 0 16