5.1.1.1 Jumlah SDM PONED
Berdasarkan hasil wawancara terhadap semua informan menyatakan bahwa jumlah SDM baik di Puskesmas Hamparan Perak maupun Puskesmas
Bandar Khalipah, jumlah tenaga yang telah dilatih PONED hanya tiga orang. Tenaga kesehatan di Puskesmas Hamparan Perak dan Puskesmas Bandar
Khalipah yang mengikuti pelatihan PONED sama yaitu satu dokter, satu bidan dan satu perawat. Untuk menjadi petugas PONED tidak ditentukan lamanya kerja,
tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi tim PONED, karena tim PONED ditunjuk langsung oleh kepala Puskesmas.
Sebenarnya petugas PONED baik di Puskesmas Hamparan Perak maupun puskesmas Bandar Khalipah ini telah memenuhi syarat puskesmas PONED tetapi
mungkin menjadi kendala karena tidak adanya petugas PONED yang selalu siap melayani 24 jam sehingga banyak kasus kegawatdaruratan dijumpai oleh bidan
yang belum mendapat pelatihan PONED dan umumnya mereka tidak berani melakukan penanganan dan memilih langsung merujuk ke rumah sakit. Hal
tersebut berdampak pada pelayanan PONED di puskesmas, dan pelayanan tidak berjalan karena jumlah rujukan di puskesmas rendah. Puskesmas PONED
haruslah memiliki dokter jaga 24 jam, dari hasil pengamatan di Puskesmas dokter ada pada waktu jam dinas saja, sedangkan mulai dari malam sampai pagi hanya
ada petugas jaga rawat inap saja tanpa didampingi dokter jaga. Jadi dalam hal ini dokter hanya bersifat on call saja bila ada penanganan pasien gawat darurat yang
mau dirujuk. Hal inilah yang menyebabkan pasien dengan kasus kegawatdaruratan langsung dirujuk ke rumah sakit karena berbagai sebab antara
lain tidak adanya petugas yang terlatih PONED seperti dokter yang siap 24 jam dan sulitnya konsultasi dengan dokter pada waktu malam hari. Seharusnya semua
petugas yang terlatih PONED harus siap 24 jam untuk melayani kasus kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal di puskesmas. Hal ini sejalan dengan
pendapat Mubarak 2012 yang menyatakan bahwa syarat puskesmas PONED salah satunya adalah memiliki dokter, bidan, perawat terlatih PONED yang siap
melayani 24 jam. Tenaga kesehatan yang cukup memadai jumlahnya di Puskesmas
Hamparran Perak dan Puskesmas Bandar Khalipah seharusnya juga diberikan pelatihan yang merata mengenai PONED, pelatihan ini bisa diberikan dari tenaga
PONED yang sudah terlatih, sehingga tidak lagi menjadi kendala dalam penanganan pasien karena semua petugas sudah memiliki kemampuan yang sama.
Menurut Christina 2011, kekurangan staf merupakan suatu hambatan yang besar untuk menyediakan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal. Menurut
Hasnah 2003, dalam peran sebagai pelaksanan pelayanan kesehatan di Puskesmas, tenaga kesehatan merupakan sumber daya fisik, finansial dan manusia
dalam tim kerja.
5.1.1.2 Kualitas SDM PONED