2. Pelacakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas dengan cara
otopsi verbal, yaitu wawancara kepada keluarga atau orang lain yang mengetahui riwayat penyakit atau gejala serta tindakan yang diperoleh
sebelum penderita menninggal, sehingga dapat diketahui perkiraan sebab kematian.
2.8 Program EMAS
Expanding Maternal and Neonatal Survival 2.8.1
Pengertian
EMAS adalah sebuah program kerjasama antara USAID dengan perjanjian no. AID-497-A-11-00014 dengan Kementerian Kesehatan Indonesia dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Program ini diluncurkan di Jakarta pada tanggal 26 Januari 2012 dan dicanangkan akan berjalan selama lima
tahun mulai tahun 2012 sampai 2016. Program EMAS mendukung pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten
untuk berjejaring dengan organisasi masyarakat sipil, fasilitas kesehatan public dan swasta, asosiasi rumah sakit, organnisasi profesi dan sektor-sektor lain.
2.8.2 Tujuan EMAS
Program EMAS diluncurkan untuk mendukung Pemerintah Republik Indonesia dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir sebesar
25. Adapun tujuan EMAS adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatkan kualitas pelayanan PONED dan PONEK Hal ini diwujudkan dengan cara:
a. Memastikan intervensi medis prioritas yang mempunyai dampak besar
pada penurunan kematian diterapkan di RS dan Puskesmas.
Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan: i.
Adaptasi standar kinerja pelayanan kegawatdaruratan obstetri neonatal ii.
Kompetensi tenaga kesehatan dalam pelayanan kegawatdaruratan obstetri neonatal
iii. Pemanfaatan teknologi informasi komunikasi untuk pembelajaran dan
pencapaian kinerja iv.
Melengkapi perlengkapan esensial v.
Penyebarluasan bukti ilmiah dalam jaringan vanguard b.
Pendekatan tata kelola klinis clinical governance diterapkan di RS dan Puskesmas.
Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan: i.
Peningkatan kinerja pelayanan kegawatdaruratan obstetri neonatal sesuai standar klinis secara berkesinambungan
ii. Sistem monitoring evaluasi dan pelaporan berjalan efektif di fasilitas
pelayanan kesehatan iii.
Berjalannya mekanisme umpan balik bagi puskesmas RS iv.
Penyebarluasan praktek tata kelola klinis 2.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem rujukan antar puskesmas dan RS Hal ini dapat diwujudkan dengan cara:
a. Penguatan sistem rujukan berfungsi secara optimal
Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan: i.
Adaptasi dan implementasi standar kinerja sistem rujukan ii.
Koordinasi dan kolaborasi failitas public dan swasta meningkat
iii. Teknologi informatika dan komunikasi dimanfaatkan untuk
pertukaran informasi dan peningkatan sistem rujukan iv.
Kinerja bidan koordinator meningkat v.
Audit Maternal Perinatal AMP berfungsi b.
Meningkatkan peran serta masyarakat dan organisasi sosial kemasyarakatan dalam menjamin akuntabilitas dan kualitas tenaga
kesehatan, fasilitas pelayanan dan pemerintah daerah. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan:
i. Mekanisme umpan balik menggunakan media sosial
ii. Pendekatan hak-hak konsumen yang inovatif citizen gateway
iii. Duta KIA khusus pelayanan emergensi berperan aktif dapat
mempengaruhi masyarakat dan pengambil kebijakan c.
Meminimalkan hambatan keuangan kelompok miskin dan rentan dalam mengakses dan memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan: i.
Masyarakat miskin dan rentan memahami haknya atas jaminan sosial kesehatan
ii. Peran serta masyarakat meningkat
iii. Partisipasi pihak swasta meningkat
2.8.3 Fokus Kerja EMAS