dan obat-obatan yang cukup dan bermutu sehingga member kepuasan pada tenaga medis dan paramedis pelaksana pelayanan kesehatan.
Ketersediaan sarana dan fasilitas di Puskesmas mampu PONED, berupa perbekalan kesehatan yang diperlukan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
meliputi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan lainnya. Dalam pelayanan puskesmasm mampu PONED, sarana dan fasilitas harus tersedia dengan lengkap.
Sarana dan fasilitas berasal dari propinsi, sedangkan untuk operasional PONED berasal dari operasional puskesmas. Jaminan ketersediaan sarana, peralatan dan
pasokan yang memadai adalah syarat untuk melaksanakan pelayanan kesehatan agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Apabila persyaratan ini tidak
terpenuhi maka hal tersebut menimbulkan kesenjangan kinerja-kualitas pelayanan. Petugas kompeten tidak dapat menunjukkan kinerja yang memadai apabila sarana
dan pasokan untuk menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas tidak dapat dipenuhi oleh pemilik dan pengelola fasilitas kesehatan tersebut Kementerian
Kesehatan RI, 2013.
5.1.3 Ketersediaan Sarana Transportasi dalam Sistem Rujukan KIA
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di Puskesmas Hamparan Perak didapat bahwa Puskesmas Hamparan Perak memanfaatkan Puskesmas
Keliling apabila diperlukan dalam membawa pasien yang akan di rujuk. Untuk pelaksanaan rujukan di lapangan ada ambulans desa yang memanfaatkan
kendaraan yang dimiliki masyarakat dan sudah ada SK penunjukannya dari kepala desa, sehingga sewaktu waktu diperlukan untuk merujuk, ambulans desa tersebut
siap membawa pasien yang akan dirujuk. Puskesmas Bandar Khalipah juga
memberdayakan Puskesmas keliling yang berada 24 jam di puskesmas dan apabila terjadi kasus yang harus di rujuk selalu menggunakan puskesmas keliling
tersebut. Kedua Puskesmas sudah cukup baik dalam hal ketersediaan sarana transportasi, sehingga dalam melaksanakan proses rujukan harusnya tidak ada
masalah dalam hal transportasi ke tempat rujukan, sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam proses rujukan.
Menurut Lestari 2012, berdasarkan hasil penelitian yang terkait dengan evaluasi pelaksanaan rujukan obstetrik dan neonatal seluruh faktor pendukung
pemerintah, teknologi, transportasi harus terpenuhi sehingga proses rujukan akan berjalan dengan baik dan masyarakat awam akan segera tertangani dengan
tepat. Menurut Yunus 2007, berdasarkan hasil penelitian yang terkait dengan
evaluasi rujukan obstetri menemukan faktor transportasi mempengaruhi terhadap kematian ibu akibat komplikasi dalam sistem rujukan, dimana ibu yang tinggal di
daerah yang sulit secara geografis cenderung akan meningkatkan kematian maternal menjadi 6,1 kali dibandingkan ibu yang tinggal di tempat yang mudah
diakses. Dalam arti faktor jarak tempuh ke fasilitas kesehatan yang tidak jauh dan didukung dengan sarana transportasi yang mudah didapat maka keterlambatan
penanganan kasus kegawatdaruratan dapat dicegah sehingga ibu dapat lebih cepat mendapatkan pertolongan yang lengkap di fasilitas rujukan yang lebih
komperhensif.
5.1.4 Sosialisasi Puskesmas PONED Sebagai Pusat Rujukan KIA