20
f. Mencoba produk fashion terlebih dahulu sebelum membelinya. g. Tertarik belanja di butik atau toko-toko fashion khusus dari pada
departement store.
D. Visual Merchandising 1. Pengertian Visual Merchandising
Dalam toko ritel khususnya ritel fashion, desain ritel dan visual merchandisingmemainkan peranan penting dalam menciptakan perbedaan.
Merchandising dapat meningkatkan produk, membantu menghidupkan merek, meningkatkanpenjualan, menambah rangsangan visual dengan cara
strategi lokasi dan ciri khas toko, menjelaskan dan mengiklankan keseluruhan image diri Kouchekin dan Gharibpoor, 2012:268
Menurut Krishnakumar 2014:37 visual merchandise merupakan seni menampilkan hal-hal dengan cara yang menarik sehingga hal tersebut bisa
menarik perhatian
pelanggan dan
membujuk mereka
untuk membeliproduk. Fokus utama visual merchandise adalah menempatkan
secara strategis produk-produk di toko sebagai fitur dan manfaat berkomunikasi dari barang dagangan.
Kaur dkk. 2013:247 mendefinisikan visual merchandising sebagai segala sesuatu yang dilihat konsumen, baik eksterior maupun interior yang
menciptakan image positif dari bisnis dan menghasilkan perhatian, minat, keinginan dan tindakan konsumen, hal ini dapat memberikan keunggulan
dalam persaingan.
21
2. Peran Visual Merchandising
Schimp dalam Kouchekin dan Gharibpoor 2012:269 telah medefinisikan peran visual merchandising sebagai berikut:
a. Menciptakan awareness diantara konsumen tentang produk dan menyediakan informasi yang relevan tentang produk.
b. Mengingatkan konsumen tentang manfaat sebuah produk dan tersedianya produk.
c. Membujuk konsumen untuk membeli produk atau brand khusus. d. Memaksimalkan penggunaan tempat, dan disaat yang sama membuat
pengalaman pembelian menjadi mudah bagi konsumen. e. Menguatkan komunikasi ritel.
f. Membantu konsumen dalam menemukan, mengevaluasi, memilih produk.
3. Teknik Visual Merchandising
Teknik visual merchandising terdiri dari dua tipe Krishnakumar, 2014:39-40, yaitu:
a. Interior display 1 Store Layout: dirancang untuk mengalokasikan tempat khusus atau
ruangan khusus untuk masing-masing barang dagangan, misalnya pakaian khusus wanita dan pria. Menurut Kouchekian dan
Gharibpoor 2012:270 pelanggan ingin toko yang membuat tata letak toko dapat meminimalkan langkah dan gerak mereka dalam
proses belanja. Sedangkan dari penjelasan yang dikemukakan oleh
22
Levy dan Weitz dalam Hatammimi dan Cendekia 2014:268 layout dibuat untuk memudahkan konsumen dalam mencari
barang, memberikan kenyamanan berbelanja, serta memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan.
2 Store Design: gaya dekoratif atau dekorasi yang digunakan oleh toko untuk menyampaikan image yang ingin ditampilkan kepada
konsumen. Ini termasuk pilihan wall coverings, karpet, perlengkapan, rak, gambar.
3 Item Display: pakaian khusus atau aksesoris dapat ditampilkan dalam tampilan produk, seperti perbedaan warna dan ukuran
produk. Item Display menyajikan produk sesuai dengan tipe dan jenis produk Hatammimi dan Cendekia, 2014:271. Menurut Levy
dan Weitz 2001:573 banyak ritel fashion menggunakan teknik ini, ketika konsumen mencari keterangan jenis merchandise seperti
kemeja atau sweater. Produk disusun berdasarkan ukuran merupakan
metode yang
umum dalam
mengatur jenis
merchandise. 4 Signage: signage harus informatif dan jelas. Tanda-tanda dan
grafis harus disediakan dalam toko, tanda-tanda arah harus disediakan dalam toko. Kategori signage membantu untuk
memandu pelanggan melalui toko, di samping itu, menampilkan harga, fitur dan menjelaskan manfaat dapat mengkomunikasikan
nilai penawaran Jain dkk., 2012:110. Menurut Levy dan Weitz