Tujuan dan Kegunaan Penelitian

pendidikan tidak hanya cukup dilakukan di dalam kelas atau lingkungan sekolah saja akan tetapi pendidikan adalah hak semua warga negara baik itu kecil atau besar mereka semua berhak menerima dan memperoleh pendidikan. Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu pendidikan adalah hak semua bangsa jadi semuanya orang berhak merasakan dan memperoleh pendidikan yang layak baik itu laki-laki atau perempuan, tua atau muda, besar atau kecil semuanya memiliki hak yang sama dalam pendidikan. Dan pendidikan itu tidak hanya bisa didapatkan dalam pendidikan formal saja, melainkan dapat di peroleh juga dalam lembaga pendidikan non formal seperti pendidikan dalam lingkungan keluarga ataupun masyarakat. Dengan demikian seorang guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa. Dalam penelitian ini, peranan guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses kegiatan guru dan siswa yang menciptakan hubungan timbal balik sehingga guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran yang mana proses pembelajaran tersebut merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Seperti yang di dikemukakan oleh Adam dan Dickley dalam basic principle of student teaching, peran guru antara lain :” guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator dan konselor. ” 7 Rusman dalam bukunya yang berjudul model-model pembelajaran, mengklasifikasikan peranan guru sebagai berikut: 1 Peran guru berkaitan dengan kompetensi guru seperti melakukan diagnosis terhadap perilaku awal siswa, membuat RPP, dan melaksanakan proses pembelajaran. 7 Moh. Uzer Usman , Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2006, Cet ke-20, h. 9 2 Guru sebagai pelaksana administrasi di sekolah 3 Guru sebagai komunikator 4 Guru sebagai demonstrator 5 Guru sebagai pengelola kelas 6 Guru sebagai mediator dan fasilitator 7 Guru sebagai evaluator 8 Guru sebagai pengembang kurikulum di sekolah 8

c. Kompetensi Guru

Guru yang profesional harus memiliki beberapa kompetensi yang di persyaratkan bagi seorang guru yang dapat di pertanggung jawabkan dalam mencapai suatu tujuan. Menurut Abdul Majid, kompetensi adalah “seperangkat tindakan inteligent penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas- tugas dalam bidang pekerjaan tertentu”. 9 Heri Jauhari menjelaskan kompetensi guru yaitu “kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap guru pendidik sehingga dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan benar”. 10 Di dalam UU nomor 14 tahun 2005 telah dijelaskan pula pengertian kompetensi yaitu: “seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. 11 Ramayulis juga berpendapat tentang pengertian kompetensi yaitu “satu kesatuan yang menggambarkan potensi, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dinilai, yang terkait dengan profesi tertentu”. 12 Sedangkan menurut Mulyasa “kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kafah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup 8 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: PT. Rajawali Pres, 2013, Cet ke-3, h.59-65 9 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, Cet X, h. 5 10 Heri Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008 h.151 11 Syaiful Salaga, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfa Beta, 2013, Cet ke-4, h. 23 12 Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, Op, cit, h. 54