Melakukan Evaluasi Kondisi Kelayakan Persyaratan Dasar GMP di Perusahaan

64 Peralatan yang digunakan dalam penelitian dan percobaan ini terdiri dari alat-alat yang digunakan untuk proses produksi mi kering dan peralatan laboratorium yang digunakan untuk pengujian produk mi kering yang dihasilkan. Peralatan produksi yang digunakan untuk penelitian dan percobaan terdiri atas : alat pencampur adonan mixer, alat pengumpan bahan feeder, alat pengepres adonan untuk menjadi bentuk lembaran adonan roll presser, alat pengukus dalam terowongan tunnel steamer, alat pemotong cetakan mi cutter, alat pengering mi dryer, alat konveyor untuk membantu proses produksi mi, alat pendingin dalam bentuk kipas blower, alat pengemas produk mi dan satu set alat pembangkit uap panas boiler. Kesemua alat tersebut disediakan oleh perusahaan PT Kuala Pangan. Sedangkan alat-alat laboratorium yang digunakan untuk proses pengujian meliputi alat-alat untuk uji fisik, kimia dan mikrobiologis sebagian disediakan oleh perusahaan PT Kuala Pangan dan sebagian alat lain menggunakan fasilitas alat yang tersedia di laboratorium Balai Besar Industri Agro BBIA Bogor. C. METODE PENELITIAN Penelitian persiapan kelayakan persyaratan dasar atau GMP dan penyusunan rencana HACCP untuk produksi mi kering pada PT Kuala Pangan di Citeureup, Bogor dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Melakukan Evaluasi Kondisi Kelayakan Persyaratan Dasar GMP di Perusahaan

Evaluasi kondisi kelayakan persyaratan dasar atau GMP di perusahaan dilakukan dengan cara membandingkan pemenuhan persyaratan kelayakan dasar atau good manufacturing practice GMP di perusahaan PT Kuala Pangan dengan persyaratan standar kelayakan dasar yang ditetapkan oleh pemerintah Badan POM. Pemenuhan persyaratan kelayakan dasar GMP ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menerapkan sistem HACCP di perusahaan. Evaluasi kondisi kelayakan persyaratan dasar dilakukan dengan cara mengamati kondisi GMP perusahaan berdasarkan observasi di lapang, wawancara, pengamatan keadaaan nyata perusahaan, dan pencatatan data yang 65 ada di perusahaan menggunakan check-list penilaian GMP yang berasal dari Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM sebagai sarana untuk pemeriksaan kondisi GMP pada industri pangan di Indonesia. Evaluasi kondisi kelayakan persyaratan dasar ini dilakukan pula untuk membandingkan pemenuhan persyaratan kelayakan dasar atau GMP di perusahaan terhadap kelengkapan standar prosedur operasi untuk sanitasi atau Sanitation Standard Operating Procedure SSOP yang harus dibuat dan dipenuhi oleh perusahaan sebelum menerapkan HACCP, yang mencakup: a SSOP untuk menjaga keamanan air yang digunakan, b SSOP untuk menjaga kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak dengan bahan pangan, c SSOP untuk pencegahan kontaminasi silang, d SSOP untuk menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi dan toilet, serta peralatan yang digunakan, e SSOP untuk proteksi dari bahan-bahan kontaminan, f SSOP untuk pelabelan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya toksin yang benar, g SSOP untuk pengawasan kondisi kesehatan personil yang dapat mengakibatkan kontaminasi, dan h SSOP untuk mencegahmenghilangkan hama dan penyakit dari unit pengolahan. Hasil evaluasi kondisi kelayakan persyaratan dasar dan penilaian terhadap program pemenuhan persyaratan kelayakan dasar GMP yang diperoleh ini dapat menjadi bahan rujukan dan bahan masukan untuk perbaikan terhadap GMP dan fasilitas perusahaan yang akan menerapkan sistem HACCP. Selain evaluasi terhadap kondisi kelayakan persyaratan dasar itu, dilakukan pula identifikasi dan analisis terhadap kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dalam menerapkan sistem HACCP di perusahaan.

2. Menyusun Rencana HACCP HACCP Plan untuk produksi Mi Kering