Penerimaan Bahan Baku dan Bahan Lain Penyimpanan Bahan Baku dan Bahan Lainnya di Perusahaan

104 Proses produksi atau pembuatan mi kering yang dilakukan di PT Kuala Pangan Citeureup, Bogor meliputi tahap-tahap, sebagai berikut : penerimaan bahan baku dan bahan lain, penyimpanan bahan baku dan bahan lain, pengayakan khususnya untuk bahan baku tepung terigu dan garam, penimbangan bahan baku dan bahan lain untuk produksi mi, pembuatan larutan alkali, pencampuran adonan mi mixing, pengepresan dengan roll press, pencetakan untaian pita mi slitting, pengukusan steaming, pendinginan cooling, pemotongan cutting, pengeringan dengan oven drying, pendinginan cooling, pengemasan primer packing dan sekunder kartoning, dan penyimpanan di gudang.

a. Penerimaan Bahan Baku dan Bahan Lain

Penerimaan bahan baku, bahan pembantupenolong, bahan tambahan pangan BTP dan bahan pengemas merupakan tahap paling awal dalam proses produksi pembuatan mi kering di PT Kuala Pangan. Pada penerimaan bahan-bahan tersebut dilakukan pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang diterima untuk setiap kali kedatangan di perusahaan PT Kuala Pangan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan perusahaan. Misalnya untuk tepung terigu dengan spesifikasi : kadar air maksimum 14,5, kadar protein gluten 8-12, kadar abu masimum 0,6, kadar silikat maksimum 0,1, bau dan rasa normal, dan serangga tidak boleh ada; untuk garam dengan spesifikasi : kadar air maksimum 7, kadar NaCl 94,4, warna putih, kadar yodium minimum 30 mgkg, kadar kalim dan magnesium maksimum 1; untuk sodium karbonat Na 2 CO 3 dan potasium karbonat K 2 CO 3 dengan spesifikasi : kadar air maksimum 3, kotoran dan benda asing tidak boleh ada, penampakan berbentuk powder dan warna putih, labelsegel jelas dan asli, dan kemasan harus baik dan utuh; dan untuk tartrazin CI 19140 dengan spesifikasi : kadar air maksimum 5, kode produksi CI 19140, kotoran tidak boleh ada, penampakan powder dan berwarna kuning jingga, label dan segel terlihat jelas dan asli serta kemasan dalam kondisi baik dan utuh. Pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang diterima di perusahaan dilakukan oleh bagian gudang dan bagian pengendalian mutu QC sesuai dengan SOP standar prosedur operasi perusahaan. Bila ditemukan adanya bahan-bahan yang tidak sesuai dengan 105 spesifikasi dan COA certificate of analysis; bahan-bahan yang tidak sesuai tersebut dikembalikan ke pihak pemasok atau supplier.

b. Penyimpanan Bahan Baku dan Bahan Lainnya di Perusahaan

Penyimpanan bahan baku dan bahan lainnya di perusahaan merupakan tahap selanjutnya setelah tahapan penerimaan bahan-bahan tersebut. Cara penyimpanan bahan baku, bahan penolongpembantu, bahan tambahan pangan dan bahan pengemas masing- masing disimpan terpisah satu sama lain di dalam ruanggudang yang bersih, cukup penerangan, terjamin aliran udaranya, dan pada suhu yang sesuai serta dengan menerapkan prinsip FIFO first in first out. Setiap bahan baku yang diterima oleh perusahaan disimpan di gudang bahan baku dengan menggunakan fasilitas pallet. Pallet berfungsi sebagai hamparan bahan, menghindari kontak langsung dengan lantai yang lembab, membantu proses sirkulasi udara dan menjaga mutu bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi. Penyimpanan bahan tambahan pangan BTP dilakukan sesuai dengan peraturan yang tercantum pada label dan disimpan pada gudang yang berpendingin dipasang air conditioner untuk bahan yang sensitif terhadap udara serta untuk menjaga kestabilan bahan. Selain itu, bahan baku, bahan penolongpembantu dan bahan tambahan pangan tersebut disimpan dengan sistem kartu dengan menyebutkan : nama bahan, tanggal penerimaan, asal bahan, jumlah penerimaan di gudang, tanggal pengeluaran dari gudang, sisa akhir di dalam kemasangudang, tanggal pemeriksaan dan hasil pemeriksaan.

c. Pengayakan