105 spesifikasi dan COA certificate of analysis; bahan-bahan yang tidak sesuai tersebut
dikembalikan ke pihak pemasok atau supplier.
b. Penyimpanan Bahan Baku dan Bahan Lainnya di Perusahaan
Penyimpanan bahan baku dan bahan lainnya di perusahaan merupakan tahap selanjutnya setelah tahapan penerimaan bahan-bahan tersebut. Cara penyimpanan bahan
baku, bahan penolongpembantu, bahan tambahan pangan dan bahan pengemas masing- masing disimpan terpisah satu sama lain di dalam ruanggudang yang bersih, cukup
penerangan, terjamin aliran udaranya, dan pada suhu yang sesuai serta dengan menerapkan prinsip FIFO first in first out. Setiap bahan baku yang diterima oleh
perusahaan disimpan di gudang bahan baku dengan menggunakan fasilitas pallet. Pallet berfungsi sebagai hamparan bahan, menghindari kontak langsung dengan lantai yang
lembab, membantu proses sirkulasi udara dan menjaga mutu bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi.
Penyimpanan bahan tambahan pangan BTP dilakukan sesuai dengan peraturan yang tercantum pada label dan disimpan pada gudang yang berpendingin dipasang air
conditioner untuk bahan yang sensitif terhadap udara serta untuk menjaga kestabilan bahan. Selain itu, bahan baku, bahan penolongpembantu dan bahan tambahan pangan
tersebut disimpan dengan sistem kartu dengan menyebutkan : nama bahan, tanggal penerimaan, asal bahan, jumlah penerimaan di gudang, tanggal pengeluaran dari gudang,
sisa akhir di dalam kemasangudang, tanggal pemeriksaan dan hasil pemeriksaan.
c. Pengayakan
Pengayakan bahan baku dilakukan untuk menghilangkan cemaran fisik benda padat berupa potongan plastik, benang dan potongan serangga yang mungkin terdapat
pada bahan baku, khususnya pada bahan baku tepung terigu dan garam sebelum bahan tersebut dilakukan penimbangan dan diproses lebih lanjut dalam proses pencampuran.
Pengayakan bahan-bahan tersebut dilakukan dengan menggunakan alat pengayak yang mempunyai ukuran saringan 200 mesh. Dengan demikan, alat pengayak tersebut
dapat berfungsi untuk mengurangi atau mengeliminasi bahaya fisika yang terkandung dalam bahan tepung terigu dan garam sebelum diproses menjadi produk mi kering.
106
d. Penimbangan Bahan Baku dan Bahan Lain Untuk Produksi Mi
Penimbangan bahan baku dan bahan lain merupakan tahap awal pembuatan mi. Pada proses ini dilakukan penimbangan bahan-bahan yang digunakan untuk proses
pembuatan mi kering seperti tepung terigu, garam dapur garam konsumsi beryodium, tepung telur, bahan tambahan pangan soda abu natrium karbonat dan kalium karbonat
dan bahan pewarna tartrazin untuk pembuatan larutan alkali. Selain penimbangan bahan- bahan tersebut juga dilakukan pengukuran jumlah volume air yang akan digunakan untuk
pembuatan larutan alkali. Penimbangan bahan baku dan bahan lain untuk proses produksi mi kering secara
khusus bertujuan untuk menentukan formulasi bahan adonan yang akan dibuat menjadi produk mi kering dan juga untuk mempersiapkan bahan yang akan diproduksi menjadi mi
kering berdasarkan perencanaan produksi yang telah ditetapkan di bagian produksi.
e. Pembuatan Larutan Alkali
Pembuatan Larutan Alkali bertujuan untuk menghasilkan larutan alkali yang merupakan campuran dari soda natrium karbonat dan kalium karbonat, air, garam, tepung
telur dan bahan pewarna tartrazin CI 19140, semuanya dicampur dalam tangki alkali. Alat ini terbuat dari bahan stainless steel dengan bentuk empat persegi panjang. Di
bagian dalam alat ini dilengkapi dengan sebuah agitator yang mempunyai 2 buah impeller baling-baling, yaitu satu buah pada bagian atas dan satu buah lagi di bagian
bawah. Baling-baling impeller ini berfungsi untuk membantu proses pencampuran agar menjadi lebih merata sehingga diperoleh campuran yang homogen. Operasi alat ini
menggunakan energi listrik dengan adanya motor penggerak yang dipasang pada alat tersebut. Spesifikasi tangki alkali yang dipakai di PT Kuala Pangan ini adalah : panjang
120 cm, lebar 120 cm, tinggi 135 cm, kebutuhan ampere 6,6 Amp, kebutuhan daya 1,5 KW, kebutuhan voltage 220 volt, dan kecepatan putar 150 rpm.
Larutan alkali berfungsi untuk memberi warna, rasa dan memperkuat struktur mi. Pada pembuatan larutan alkali uji yang dilakukan yaitu uji standar viskositas, pH,
penampakan dan pewarna. Viskositas larutan alkali diukur dengan menggunakan viskometer, sedangkan nilai pH diukur dengan menggunakan pH meter. Penampakan
larutan alkali berwarna kuning, larutan homogen dan tidak terdapat benda asing.
107
f. Pencampuran Adonan Mixing