TUJUAN KEGUNAANMANFAAT Penyiapan Kelayakan Persyaratan Dasar dan Penyusunan Rencana HACCP Untuk Produksi Mi Kering Pada PT Kuala Pangan Di Citeureup, Bogor

5 hilangnya pendapatan pasien penderita keracunan pangan sebagai akibat kehilangan waktu kerja mereka karena tidak masuk kantorperusahaan, biaya untuk penyembuhan karena kasus keracunan pangan dan ketidakgunaan ketidakmampuan mereka selama sakit karena keracunan pangan. Kedua, Penerapan sistem HACCP sebagai bagian dari sistem manajemen mutu menyeluruh total quality management bila diimplementasikan secara tepat dapat memberi keuntungan sebagai berikut : perbaikan dalam efisiensi operasional, mengurangi biaya transaksi dan menciptakan keuntungan yang lebih kompetitif Caswell et al, 1998; Bredahl et al, 2001; Farina dan Reardon, 2000. Selain itu, penerapan sistem HACCP tidak berdiri sendiri, tetapi dapat diterapkan dan diintegrasikan bersama dengan sistem lain misalnya good manufacturing practice GMP dan ISO 9000 Sunarya, 1999. Produksi bahan baku atau ingredien yang digunakan oleh PT Kuala Pangan untuk bahan pangan haruslah dilakukan sesuai dengan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan yang baik agar produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. Melalui penerapan sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan HACCP, diharapkan perusahaan industri pangan PT Kuala Pangan bisa menghasilkan produk pangan dengan kualitas yang baik dan konsisten, serta yang paling penting adalah aman untuk dikonsumsi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk perusahaan dan meningkatkan penjualan produk perusahaan.

B. TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mempersiapkan kelayakan persyaratan dasar sesuai GMP Good Manufacturing Practice dan penyusunan rencana HACCP hazard analysis critical control point atau HACCP Plan untuk produksi mi kering pada PT Kuala Pangan di Citeureup, Bogor sebagai studi kasus, sesuai dengan Standar Nasional Indonesia – SNI 01. 4852-1998 Sistem Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kendali Kritis – HACCP serta Pedoman Badan Standarisasi Nasional BSN 1004-2002. 6 Secara rinci penelitian ini bertujuan : 1. Mengevaluasi kondisi persyaratan kelayakan dasar sesuai persyaratan GMP pada perusahaan industri pangan PT Kuala Pangan sebelum menerapkan mengimplementasikan sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan sistem HACCP ; 2. Menyusun dokumen rencana HACCP HACCP Plan untuk produksi mi kering pada PT Kuala Pangan di Citeureup, Bogor yang akan digunakan perusahaan sebagai panduan dalam penerapan sistem HACCP ; 3. Merekomendasikan rencana HACCP tersebut untuk pengembangan sistem HACCP pada perusahaan PT Kuala Pangan di Citeureup,Bogor. Dengan demikian, penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan fondasi bagi penyusunan, penerapan dan sertifikasi sistem HACCP untuk produksi mi kering pada perusahaaan industri pangan PT Kuala Pangan.

C. KEGUNAANMANFAAT

Dengan telah tersusunnya sistem manajemen HACCP Hazard Analysis Critical Control Point yang didukung dengan pemenuhan dokumen persyaratan kelayakan dasar prerequisite programs dan cara produksi pangan yang baik atau good manufacturing practice GMP pada industri pangan yang menghasilkan produk mi kering di PT Kuala Pangan, maka dapat dilakukan penerapan dan sertifikasi sistem HACCP, sesuai dengan Standar Nasional Indonesia – SNI 01- 4852-1998 Sistem Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kendali Kritis – HACCP serta Pedoman Penerapannya Pedoman BSN 1004-2002. Dengan demikian, perusahaan industri pangan yang menghasilkan produk mi kering di PT Kuala Pangan tersebut diharapkan : 1 Mampu dan sanggup menghasilkan produk pangan yang memenuhi persyaratan keamanan pangan bagi kepentingan kesehatan manusia, 2 Meningkatkan jaminan keamanan pangan pada produk pangan yang dihasilkan oleh perusahaan, 3 Mencegah terjadinya penarikan produk pangan yang dihasilkan, dan 4 Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. 7 II. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN PT KUALA PANGAN

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN