50
negeri yang menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Tingginya permintaan dengan harga dunia yang terus mengalami peningkatan menjadi
insentif bagi eksportir batubara dalam negeri untuk terus meningkatkan ekspornya.
4.6 Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Batubara Indonesia
4.6.1 Permintaan Batubara Negara Tujuan Ekspor
Besarnya permintaan suatu komoditi akan dipengaruhi oleh besarnya kebutuhan akan komoditi tersebut. Kebutuhan akan batubara Indonesia setiap
tahunnya di negara tujuan ekspor volumenya berfluktuatif.
Sumber : Kementerian Perdagangan, 2010 Gambar 4.2 Permintaan Batubara Indonesia oleh Negara Tujuan Ekspor
Jepang merupakan negara yang menempati urutan pertama sebagai negara yang mengimpor batubara Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh
International Energy Agency , 2010 pasokan listrik yang dihasilkan oleh Jepang
pada tahun 2009 terdiri dari tenaga Batubara sebesar 28 persen, Nuklir sebesar 27 persen, Gas sebesar 26 persen, Minyak sebesar 9 persen, dan Hidro sebesar 8
persen.
5.000.000.000 10.000.000.000
15.000.000.000 20.000.000.000
25.000.000.000 30.000.000.000
35.000.000.000 40.000.000.000
45.000.000.000
Ju ta
T o
n
Negara Jepang Negara India
Negara Korea Selatan Negara Cina
51
Walaupun pasca bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada tahun 2011, tidak menurunkan jumlah permintaan batubara Indonesia. Saat ini
produksi listrik Jepang terganggu dengan rusaknya beberapa PLTN setelah gempa yang terjadi. Pemerintah kemudian mencari alternatif untuk memenuhi pasokan
listrik dikarenakan rusaknya PLTN yang menyumbang lebih dari seperempat pasokan listrik Jepang. Salah satunya adalah dengan menambah impor batubara.
Menurut data Ditjen Minerba pada tahun 2010, Jepang mengimpor batubara Indonesia sebesar 24 juta ton atau hampir sebesar 10 persen dari total produksi
batubara Indonesia 2010 sebesar 275 juta ton. Realisasi impor batubara Jepang pada tahun 2010 berjumlah 116.5 juta ton. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2010
sekitar 20 persen kebutuhan impor batubara Jepang dipasok dari Indonesia. Bagi India, batubara merupakan sumber utama pasokan energi untuk
pembangkit listrik. Batubara memberikan kontribusi sebesar 66 persen. Kebutuhan batubara di India terus meningkat. Pada tahun 2010 diperkirakan
membutuhkan batubara sekitar 609 juta ton, sementara produksi batubara India pada tahun 2010 sebesar 533 juta ton. Sehingga India harus mengimpor batubara
sebesar 76 juta ton. Indonesia menjadi pengekspor batubara terbesar untuk kebutuhan pembangkit listrik India yaitu sekitar 18 juta ton. Peluang kerjasama
bidang batubara antara India dan Indonesia masih terbuka di antaranya dalam kerjasama ekplorasi batubara, penelitian dan pengembangan pemanfaatan
batubara kelas rendah low rank coal, kesempatan investasi dan kerjasama dalam pendidikan dan pelatihan. Kerjasama antara pemerintah Indonesia dan India ini
diharapkan akan terus berlanjut sehingga memberikan kontribusi positif dalam
52
pemanfaatan dan pengelolaan batubara pada kedua negara Kementerian ESDM, 2010.
Korea Selatan juga menggunakan batubara sebagai salah satu sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik. Sebagian besar kebutuhan batubara Korea
Selatan diimpor dari Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2009, Korea Selatan mengimpor batubara Indonesia dengan volume sebesar 33
juta ton. Pada tahun 2009 konsumsi batubara Cina mencapai 340 juta ton dengan
laju pertumbuhan sepanjang tahun 2005 sampai tahun 2009 sebesar 5 sampai 15 persen per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan domestik, sekitar 180 juta ton
batubara akan diimpor Cina. Indonesia merupakan pemasok batubara terbesar bagi Cina pada tahun 2010 dengan volume sebesar 55 juta ton untuk kebutuhan
pembangkit listrik maupun rumah tangga di Cina.
4.6.2 Gross Domestic Product GDP Per Kapita Negara Tujuan Ekspor Batubara Indonesia