44
Batubara dengan mutu yang lebih tinggi umumnya lebih keras, kuat serta seringkali berwarna hitam cemerlang seperti kaca. Batubara dengan mutu yang
lebih tinggi memiliki kandungan karbon yang lebih banyak, tingkat kelembaban yang lebih rendah dan menghasilkan energi yang lebih banyak. Antrasit
merupakan batubara dengan kualitas terbaik. Batubara jenis ini memiliki nilai kalori diatas 7100 kalgr dan kadar air hanya 1-3 persen.
Jenis batubara yang mendominasi di Indonesia adalah sub bituminus atau batubara berkalori sedang yaitu dengan sumber daya sebesar 63,10 persen dan
cadangan sebesar 59,80 persen dari batubara yang tersedia di Indonesia. Selain sub bituminus, batubara jenis lignit juga melimpah di Indonesia yaitu dengan
sumber daya sebesar 22,50 persen dengan cadangan sebesar 28,90 persen. Indonesia memiliki sumber daya batubara berkualitas tinggi yang terbatas seperti
bitumen dan antrasit padahal kedua jenis batubara ini yang paling diminati oleh importir batubara Indonesia. Sumber daya dan cadangan bitumen di Indonesia
sendiri adalah sebesar 13,30 persen dan 10,40 persen, dan batubara antrasit yang tersedia di Indonesia hanya sebesar 1,07 persen dengan cadangan sebesar 0,97
persen.
4.3 Produksi Batubara
Selain minyak dan gas bumi, batubara merupakan salah satu komoditi tambang yang berpotensi untuk dimanfaatkan lebih lanjut oleh pemerintah.
Produksi batubara di Indonesia mulai mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 1990 dan diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan
semakin berkurangnya produksi minyak bumi di Indonesia. Total produksi
45
batubara sejak tahun 2005 mengalami peningkatan dan pada tahun 2007 hingga Oktober 2009 mencapai 83,45 juta ton.
Rata-rata pertumbuhan produksi batubara dari tahun 1984 sampai dengan 2005 sangat tinggi, yakni mencapai 32,09 persen. Pertumbuhan produksi batubara
tertinggi terjadi pada tahun 1984 yang mencapai 123,33 persen dengan produksi sebesar 1.084.652 metrik ton. Produksi batubara pada tahun 2005 sebesar
141.048.545 metrik ton atau tumbuh sebesar 6,65 persen. Produksi batubara dari tahun 2006 hingga tahun 2025 diperkirakan akan tumbuh sebesar 112,8 persen
DSEM, 2006. Peningkatan produksi batubara Indonesia dipicu oleh kenaikan permintaan
pada pasar ekspor batubara Indonesia, salah satunya di negara Cina. Hal ini terkait dengan pembatasan impor batubara dari Australia terkait dengan pemberlakukan
peraturan pengiriman barang yang semakin ketat. Oleh sebab itu permintaan batubara dari Cina kepada Indonesia mengalami peningkatan. Setiap tahunnya
lebih dari 70 persen dari total produksi batubara Indonesia dikirim untuk memenuhi permintaan importir batubara di luar negeri, sedangkan sisanya untuk
memenuhi konsumsi batubara domestik. Berdasarkan perhitungan cadangan batubara Indonesia diperkirakan
kapasitas produksi batubara Indonesia adalah sebesar 200 juta ton dan bisa diperkirakan bahwa cadangan batubara Indonesia mampu memenuhi produksi
hingga 93 tahun lagi. Pada tahun 2009, sumber daya batubara Indonesia diperhitungkan mencapai 104,76 miliar ton. Hal ini menunjukkan bahwa sumber
daya batubara meningkat dengan pertumbuhan rata-rata hampir 6 persen per tahun dimana dua tahun sebelumnya sumber daya batubara hanya mencapai 93,4 miliar
46
ton. Cadangan batubara Indonesia tersebar cukup luas di berbagai daerah di Indonesia yaitu di wilayah-wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa,
Maluku, dan Papua.
Tabel 4.2 Sumber Daya dan Cadangan Batubara di Indonesia per Januari 2009 juta ton
Provinsi Sumber Daya
Cadangan Banten
13,31 0,00
Jawa Barat 0,00
0,00 Jawa Tengah
0,82 0,00
Jawa Timur 0,08
0,00 Nanggroe Aceh Darussalam
450,15 0,00
Sumatera Utara 26,97
0,00 Riau
1767,54 1940,37
Sumatera Barat 732,16
36,75 Bengkulu
198,65 21,12
Jambi 2069,07
9,00 Sumatera Selatan
47085,08 9542,01
Lampung 106,95
0,00 Kalimantan Barat
527,52 0,00
Kalimantan Tengah 1586,34
74,28 Kalimantan Selatan
12265,56 3523,24
Kalimantan Timur 37537,98
3633,04 Sulawesi Selatan
231,12 0,12
Sulawesi Tengah 1,98
0,00 Maluku Utara
2,13 0,00
Irian Jaya 151,26
0,00 Papua
2,16 0,00
Total 104756,84
18779,93
Sumber: Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia, 2009 diolah Berdasarkan laporan Pusat Sumber Daya Geologi dalam Direktorat
Pengusahaan Mineral, Batubara, dan Geothermal per Januari 2009, batubara Indonesia berjumlah 104.756,84 juta ton. Cadangan batubara ini tersebar cukup
luas di berbagai daerah dengan cadangan yang dapat ditambang sebesar 18.779,93 juta ton. Sumber daya dan cadangan batubara Indonesia sebagian besar terletak di
Pulau Sumatera dan Kalimantan. Hanya sebesar 3,8 persen sumber daya batubara
47
Indonesia yang tersebar di pulau-pulau besar lainnya. Sumber daya batubara yang terbesar terletak di provinsi Sumatera Selatan sebesar 47.085,08 juta ton dan
Kalimantan Timur sebesar 37.537,98 juta ton. Sedangkan cadangan batubara terbesar terletak di Sumatera Selatan yaitu sebesar 9.542,01 juta ton dan
Kalimantan Timur sebesar 3.633,04 juta ton. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya dan cadangan batubara
yang begitu melimpah.
4.4 Konsumsi Domestik