Definisi Operasional METODE PENELITIAN

38 VEB = Volume ekspor batubara Indonesia ke negara tujuan tahun ke-t persen HB = Harga ekspor batubara negara tujuan ekspor tahun ke-t persen GDP = Pendapatan per kapita negara tujuan ekspor tahun ke-t persen POP = Jumlah penduduk negara tujuan ekspor tahun ke-t persen KURS = Nilai Tukar Riil negara tujuan ekspor tahun ke-t persen Ut = error term perode ke-t α = intersep β = slope

3.4 Definisi Operasional

1. Volume permintaan ekspor batubara Indonesia di Jepang, India, Korea Selatan, dan Cina yang menjadi variabel tak bebas dalam model merupakan total permintaan batubara Indonesia ke Jepang, India, Korea Selatan, dan Cina yang dinyatakan dalam satuan juta ton. 2. Harga ekspor batubara negara tujuan ekspor merupakan harga masing- masing negara yang digunakan dalam transaksi perdagangan internasional. Harga ekspor dinyatakan dalam satuan dollar Amerika. 3. GDP adalah ukuran daya beli masyarakat suatu negara terhadap suatu produk. GDP perkapita yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil pembagian antara GDP nominal dengan populasi penduduk negara Jepang, India, Korea Selatan, dan Cina. 4. Populasi penduduk merupakan jumlah total penduduk yang mendiami suatu wilayah atau negara. Jumlah penduduk dinyatakan dalam satuan jiwa. 39 5. Nilai Tukar Riil adalah perbandingan dari perubahan nilai tukar mata uang negara tujuan ekspor batubara Indonesia terhadap mata uang Indonesia yang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : Kurs Riil = Kurs Nominal x IHK Indonesia IHK negara tujuan ekspor Nilai tukar riil dinyatakan dalam satuan rupiah per mata uang negara tujuan ekspor. 40

IV. GAMBARAN UMUM

4.1 Pertambangan Batubara Indonesia

Batubara merupakan batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan dan panas yang berlangsung sangat lama. Proses pembentukan coalification memerlukan jutaan tahun, mulai dari awal pembentukan yang menghasilkan gambut, lignit, subbituminus, bituminous, dan akhirnya terbentuk antrasit. Di Indonesia, endapan batubara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan, pada umumnya endapan batubara tersebut tergolong usia muda, yang dapat dikelompokkan sebagai batubara berumur Tersier Bawah dan Tersier Atas. Potensi batubara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batubara walaupun dalam jumlah kecil, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi Dirjen ESDM, 2007. Komoditi batubara dihasilkan melalui tahapan kegiatan pertambangan. Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Hasil kegiatan ini antara lain, minyak dan gas bumi, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan BPS, 2009. Tahapan kegiatan pertambangan meliputi: Prospeksi, Eksplorasi, Eksploitasi, Pengolahan Pemurnian. Batubara dalam