47
Indonesia yang tersebar di pulau-pulau besar lainnya. Sumber daya batubara yang terbesar terletak di provinsi Sumatera Selatan sebesar 47.085,08 juta ton dan
Kalimantan Timur sebesar 37.537,98 juta ton. Sedangkan cadangan batubara terbesar terletak di Sumatera Selatan yaitu sebesar 9.542,01 juta ton dan
Kalimantan Timur sebesar 3.633,04 juta ton. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya dan cadangan batubara
yang begitu melimpah.
4.4 Konsumsi Domestik
Berdasarkan Outlook Energi Indonesia 2010, delapan tahun terakhir konsumsi batubara di Indonesia meningkat dengan pertumbuhan rata-rata lebih
dari 15 persen per tahun. Sebagian besar dari konsumsi batubara tersebut digunakan oleh pembangkit listrik. Konsumen utama bahan bakar batubara di
Indonesia adalah PLN. Perusahaan negara ini mengkonsumsi lebih dari 80 persen pasokan batubara domestik atau sekitar 34 juta ton pada 2010, sedangkan sisanya
dikonsumsi oleh industri domestik, seperti baja dan semen. Penggunaan batubara pada sektor industri meliputi industri-industri semen dan keramik, pulp dan kertas,
besi dan baja, serta industri lainnya yang meliputi tekstil dan makanan. Kebutuhan industri dalam negeri akan batubara terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Industri semen merupakan konsumen batubara yang cukup besar. Kebutuhan batubara pada industri semen pada tahun 2008
mencapai sekitar 6.8 juta ton. Pada industri-industri besi dan baja, pulp dan kertas, dan lain-lain meliputi pabrik-pabrik tekstil, makanan, genteng, bata, dan
manufaktur, penggunaan batubara digunakan sebagai sumber energi panas dan
48
bahan bakar pembangkit listrik. Semakin meningkatnya penggunaan batubara pada pabrik-pabrik tersebut diperkirakan disebabkan oleh semakin meningkatnya
harga minyak dan tidak tercukupinya listrik dari PLN Petromindo, 2009. Selain untuk pembangkit listrik dan industri, batubara juga dimanfaatkan
dalam bentuk briket untuk memenuhi kebutuhan energi pada sektor rumah tangga serta industri kecil dan menengah. Briket batubara diperkirakan akan semakin
kompetitif karena adanya pengurangan minyak bersubsidi untuk sektor rumah tangga. Namun secara pangsa, batubara untuk briket masih tidak signifikan bila
dibandingkan dengan batubara untuk pembangkit listrik maupun industri.
4.5 Ekspor
Dalam perdagangan dunia, Indonesia menempati urutan kedua setelah Australia sebagai eksportir batubara terbesar dunia. Pada tahun 2009, nilai ekspor
batubara Indonesia mencapai 161.34 juta ton.
Sumber : Data Warehouse Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral, 2009 Gambar 4.1 Perkembangan Ekspor Batubara Indonesia
Ekspor batubara Indonesia meningkat setiap tahunnya dengan pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan tertinggi adalah pada tahun 2001 yaitu
38,4 41,98 44,98 42,23
65,36 79,39 84,02
93,29 105,82
129,12 140,05140,52
161,34
20 40
60 80
100 120
140 160
180
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Ju ta T
on
49
sebesar 54 persen dengan total kenaikan ekspor sebesar 23.13 juta ton. Sejak saat itu ekspor batubara Indonesia terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun
hingga pada tahun 2008 ekspor batubara mencapai 140.52 juta ton. Kemudian naik sebesar 14,8 persen pada tahun 2009 dengan jumlah ekspor mencapai 161.34
juta ton. Sebagian besar negara tujuan ekspor batubara Indonesia adalah negara- negara di Asia seperti Jepang, Cina, Korea Selatan, India, Taiwan, Malaysia,
Thailand, dan Filipina sedangkan sisanya diekspor ke negara-negara di Eropa seperti Spanyol, Itali, Belanda, Switzerland, dan Inggris serta kawasan Asia
Pasifik yaitu Amerika Serikat. Jepang merupakan tujuan ekspor batubara Indonesia yang utama. Ekspor
batubara Indonesia ke Jepang tersebut diperkirakan akan meningkat terus setelah adanya perjanjian kerjasama Economic Partnership Agreement EPA yang
memuat kerjasama untuk meningkatkan permintaan batubara oleh adanya pembatasan ekspor batubara Cina ke Jepang. Hal ini terjadi karena Cina akan
memprioritaskan penggunaan batubara untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur dalam negerinya. Sehingga peran batubara Indonesia semakin besar
dikarenakan ekspor semakin meningkat. Meningkatnya ekspor batubara Indonesia menunjukkan kemampuan industri batubara Indonesia untuk memenuhi pesatnya
pertumbuhan permintaan batubara di negara-negara pengimpor yang ditunjang oleh keberadaan kapasitas transportasi dan pelabuhan yang memadai Petromindo,
2009 Sampai saat ini kebutuhan batubara dunia terus mengalami peningkatan
yang signifikan dari tahun ke tahun. Selain dipicu oleh booming harga batubara, hal ini pun dipengaruhi oleh semakin banyaknya pembangunan PLTU di luar
50
negeri yang menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Tingginya permintaan dengan harga dunia yang terus mengalami peningkatan menjadi
insentif bagi eksportir batubara dalam negeri untuk terus meningkatkan ekspornya.
4.6 Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Batubara Indonesia